Berita Populer Sumbar
4 BERITA POPULER SUMBAR Zahira Bertemu Ibunya yang Ditahan Imigrasi dan 3 Orang Meninggal Akibat DBD
Anak dari seorang Warga Negara Asing (WNA) yang tengah menjalani proses detensi, mendatangi sang ibu, Nur Amira, di Kantor Imigrasi Agam.
TRIBUNPADANG.COM - Sejumlah berita menarik Tribunpadang.com dalam 24 jam terakhir, yang disajikan pada berita populer Sumatera Barat (Sumbar).
Ada berita terkait Zahira, anak dari seorang Warga Negara Asing (WNA) yang tengah menjalani proses detensi, mendatangi sang ibu, Nur Amira, di Kantor Imigrasi Agam.
Kemudian, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pasaman Barat, sepanjang tahun 2025 mencapai 247 kasus.
Eksekusi pengosongan lahan di Jorong Bungo Pinang, Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, berujung ricuh.
Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 4,5 Guncang Mentawai Sumbar pada Kedalaman 56 Km
Dan, selanjutnya peristiwa membahayakan jiwa manusia terjadi di kawasan Pantai Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Kabupaten Pasaman Barat.
Baca berita selengkapnya:
1. Detik-detik Zahira Bertemu Ibunya Nur Amira Seorang WNA yang Ditahan di Detensi Imigrasi Agam

Zahira, anak dari seorang Warga Negara Asing (WNA) yang tengah menjalani proses detensi, mendatangi sang ibu, Nur Amira, di Kantor Imigrasi Agam, Sumatera Barat, Senin (29/9/2025) siang.
Pantauan Tribunpadang.com di lapangan, terlihat kedatangan Zahira dengan didampingi oleh bos ibunya, Fadhilla Putri dan adiknya sekira pukul 13:45 WIB.
Baca juga: Cuaca 7 Kota di Sumbar Selasa 30 September 2025, Waspada Hujan Petir di Kota Solok
Zahira terlihat mengenakan baju berwarna merah dengan jilbab berwarna maroon. Selain itu, terlihat juga pendamping hukum dari LBH Padang datang bersama Zahira.
Ia langsung menuju ke ruangan detensi untuk menemui ibunya. Sementara itu, dua petugas Imigrasi Agam juga datang untuk membuka kunci pintu pagar berwarna biru tersebut.
Ruangan detensi dengan pagar berwarna biru tersebut memiliki dua pintu. Setelah dibuka, Zahira terlihat memasuki ruangan dan langsung berbicara dengan ibunya.
Bos Nur Amira, Fadhila Putri mengatakan kedatangannya bersama Zahira ialah untuk bertemu Nur Amira.
Baca juga: BREAKING NEWS Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi di Kantor Gubernur Sumbar, Tuntut Kesejahteraan Petani
Tidak hanya itu, Fadhilla juga menjelaskan sudah membawa pendamping hukum dari LBH Padang untuk menangani kasus Nur Amira.
"Kedatangan kami untuk membawa pendamping hukum bagi ibu Zahira," ucapnya.
"Saat ini masih menunggu surat kuasa dari pihak imigrasi," tambahnya.
Ombudsman Pastikan Tak Ada Maladministrasi

Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Barat memastikan bahwa proses penanganan kasus Nur Amira, warga asal Payakumbuh yang kini berada di ruang detensi Imigrasi Agam, telah sesuai prosedur.
Hal itu disampaikan Kepala Ombudsman Sumbar, Adel Wahidi, usai melakukan pertemuan dengan pihak Imigrasi dan Kanwil Imigrasi Sumbar menindaklanjuti laporan dari Zahira, anak Nur Amira.
“Sejauh ini dari hasil klarifikasi, kami melihat prosedur sudah sesuai ketentuan. Seluruh dokumen seperti paspor, berita acara, hingga bukti deportasi sebelumnya sudah ditunjukkan pihak imigrasi,” kata Adel kepada TribunPadang.com, Sabtu (27/9/2025).
Baca juga: Bupati Pasaman Barat Kunjungan Kerja ke Medan, Bahas Peningkatan Ketersediaan Benih Sawit
Adel menjelaskan, laporan yang masuk ke Ombudsman terkait dugaan kesalahan prosedur dalam penetapan detensi Nur Amira. Namun setelah dipelajari, pihaknya menilai langkah imigrasi sudah berjalan sesuai aturan.
“Imigrasi menjelaskan bahwa penempatan di ruang detensi bukan penahanan, melainkan bagian dari prosedur sebelum deportasi. Semua proses administrasi juga sudah dilengkapi,” ujarnya.
Meski begitu, Ombudsman tetap akan memberikan ruang bagi pihak pelapor untuk menyampaikan tanggapan terkait penjelasan imigrasi tersebut.
“Kami akan menyampaikan hasil klarifikasi ini kepada pelapor. Jika ada dokumen baru atau informasi tambahan, tentu akan dipelajari lagi. Tapi sejauh ini, masalahnya sudah cukup terang,” tegasnya.
Adel menambahkan, Ombudsman berkomitmen memastikan hak-hak publik tetap dilindungi, terutama dalam kasus yang menyangkut kewarganegaraan dan hak hidup seseorang.
2. Kasus DBD Pasaman Barat Terus Melonjak, 3 Orang Meninggal hingga September 2025

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat sepanjang tahun 2025 mencapai 247 kasus.
Angka itu untuk periode Januari hingga September 2025 dan telah menyebabkan tiga orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Gina Alecia kepada tribunpadang.com mengatakan bahwa kasus itu terus meningkat setiap bulannya.
Baca juga: Seorang Remaja 14 Tahun Terseret Ombak di Pantai Sasak Pasaman Barat, Satu Teman Selamat
"Untuk bulan September 2025 ini jumlahnya jauh meningkat dibanding bulan sebelumnya, dimana kasusnya mencapai 44 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 2 orang," katanya di Simpang Empat, Senin (29/9/2025).
Sedangkan untuk sebelumnya, Gina menyebut bahwa pada bulan Januari ada 22 kasus, Februari 10 kasus, Maret 11 kasus, April 20 kasus, dan Mei 40 kasus dengan korban meninggal satu orang.
Selanjutnya bulan Juni 30 kasus, Juli 29 kasus, Agustus 41 kasus dan September 44 kasus dengan dua orang korban meninggal dunia.
Menyikapi itu, Gina Alecia menjelaskan untuk penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) sudah dilakukan, baik penyelidikan epidemiologi, penyuluhan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan fogging.
"Tinggal sekarang penegasan ke masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk 3M plus di rumah dan pekarangan masing-masing," ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa hal ini harus menjadi perhatian semua pihak karena butuh penanganan serius dengan melibatkan masyarakat secara langsung.
Terakhir, ia menyebut bahwa ada penetapan KLB di wilayah kerja Puskesmas Sungai Aur, Kecamatan Sungai Aur dari W1 (laporan wabah 1x24 jam) dari Dinas Kesehatan ke pusat melalui Aplikasi SKDR.
"Penetapan KLB selama dua kali masa inkubasi penyakit sampai tidak ada kasus. KLB ditetapkan tanggal 19 September dan akan berakhir pada tanggal 16 Oktober 2025, itupun jika tidak ditemukan kasus baru yang berhubungan secara epidemiologi di daerah tersebut," pungkasnya.(*)
3. Eksekusi Tanah di Muaro Bodi Sijunjung Ricuh, Polisi Terkena Batu dan Mobil Water Cannon Dikerahkan

Eksekusi pengosongan lahan di Jorong Bungo Pinang, Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, berujung ricuh, Senin (29/9/2025).
Pantauan TribunPadang.com, aksi saling dorong terjadi antara pihak kepolisian dan masyarakat suku Muaro Paneh, Nagari Muaro Bodi.
Baca juga: KP2MI Ingatkan Bahaya PMI Non Prosedural: Rentan Eksploitasi hingga Perdagangan Orang
Penghuni rumah menolak eksekusi yang akan dilakukan hingga terjadi aksi lempar batu, bahkan beberapa warga diamankan.
Terlihat juga satu anggota kepolisian terkena batu hingga berdarah juga sedang dibawa ke Rumah Sakit.
Untuk membubarkan massa juga ditembaki dengan water cannon atau kendaraan taktis berisi air bertekanan tinggi untuk membubarkan massa oleh petugas kepolisian.
Salah satu anggota suku kaum Muaro Paneh yang menetap di lahan itu bernama Eliyanti menuturkan sengketa ini berawal dari Niniak Mamak Pandito Ibrahim, Masrun ingin menguasai tanah kaumnya.
Hal itu dilakukan tanpa sepengetahuan sanak dan saudara lainnya.
“Dia (Masrun) bukan asli niniak mamak kami, sudah dibantu malah ingin memonopoli tanah kami untuk dijual ke orang lain,” terangnya.
Ia juga menuduh adanya surat tanah palsu yang dibuat oleh Pandito Ibrahim, Masrun untuk memuluskan rencananya hingga berhasil menang di pengadilan.
“Surat asli masih ditangan kami hingga juga ada bukti pajak yang kami bayar tapi dia ingin menjualnya dan menggusur kami,” ucapnya.
Anggota suku kaum Muaro Paneh lainnya bernama Dahliati mengatakan ada sekitar 4 unit bangunan yang akan dirobohkan.
Niniak mamak itu berencana akan menjual tanah ini ke orang lain dengan menang di pengadilan.
“Kami tidak tau menau terkait sidang pengadilan ini bahkan dia curang hingga bisa menang di pengadilan, kami tidak akan pergi meninggalkan rumah dan tanah ini,” tutupnya.
4. Seorang Remaja 14 Tahun Terseret Ombak di Pantai Sasak Pasaman Barat, Satu Teman Selamat

Peristiwa membahayakan jiwa manusia terjadi di kawasan Pantai Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, Senin (29/9/2025).
Dua orang remaja dilaporkan terseret ombak saat mandi-mandi di pantai, sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca juga: Wamen PU Diana Kusumastuti Sempatkan Belanja saat Tinjau Pasar Raya Padang Fase VII
Koordinator Pos SAR Pasaman, Novi Yurandi, mengatakan pihaknya menerima laporan resmi sekitar pukul 18.15 WIB dari Wali Nagari Ranah Pasisia, Dendi. Dari laporan itu diketahui ada dua korban yang terlibat dalam musibah tersebut.
“Korban pertama bernama Farhan, laki-laki, berusia 14 tahun, beralamat di Sasak. Hingga saat ini dinyatakan hilang atau dalam pencarian. Sedangkan korban kedua bernama Nugi, laki-laki, berusia 12 tahun, juga beralamat di Sasak. Korban kedua berhasil selamat,” terang Randi.
Kronologi kejadian bermula ketika keduanya pergi ke Pantai Sasak untuk bermain air. Namun nahas, keduanya kemudian terseret ombak cukup kuat.
Salah seorang berhasil menyelamatkan diri, sedangkan satu orang lainnya terbawa arus hingga tidak terlihat lagi.
Melihat kejadian itu, warga sekitar langsung melakukan pencarian secara mandiri di sekitar bibir pantai. Pencarian dilakukan hingga menjelang pukul 18.00 WIB.
Namun, hingga saat itu korban belum berhasil ditemukan. Warga akhirnya meminta bantuan resmi kepada Pos SAR Pasaman untuk melanjutkan upaya pencarian.
Menerima informasi tersebut, tim SAR segera bergerak cepat.
Baca juga: Kebakaran Hanguskan Rumah Warga di Bayang Pesisir Selatan, Kerugian Capai 300 Juta
“Kami langsung memberangkatkan lima personil tim dari Pos SAR Pasaman pada pukul 18.27 WIB menuju lokasi kejadian,” ujar Randi.
Dalam operasi ini, tim SAR dilengkapi sejumlah peralatan dan sarana penunjang, di antaranya Rescue Car, LCR dengan motor tempel, peralatan SAR air, peralatan medis, peralatan komunikasi, serta perlengkapan pendukung lainnya.
Sementara itu, kondisi cuaca di sekitar lokasi dilaporkan berawan dengan kecepatan angin mencapai 9 knot.
Hingga Senin malam, tim SAR masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban yang hilang dengan melibatkan unsur terkait dan dukungan masyarakat setempat.(*)
BERITA POPULER SUMBAR
Populer Sumbar
Sumatera Barat
Pasaman Barat
kasus DBD
Kasus Tanpa Kewarganegaraan
Zahira
Pos SAR Pasaman
Sijunjung
3 BERITA POPULER SUMBAR: Bekas Tambang Emas Disulap Jadi Sawah dan Dua Bandar Sabu Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Kasus Nur Amira, Workshop Bencana Megathrust dan Kemunculan 2 Buaya |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR Siswi SMP Mohon Ibunya Tak Dideportarsi, Nenek Korban Penganiayaan Meninggal |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Pembunuhan di Padang Pariaman, Kasus Sisik Trenggiling dan Sekolah 5 Hari |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Masalah PETI Sijunjung, Gunung Marapi Erupsi dan Kasus Korupsi Dana Gempa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.