Kasus Penganiayaan di Padang Pariaman
Pihak Keluarga Yakin Kematian Nenek di Padang Pariaman Akibat Tindak Penganiayaan yang Dialaminya
Pihak keluarga, Salmiati Ayu Reza, mengatakan, berdasarkan kejadian penganiayaan tersebut, ibunya kritis selama dua pekan di rumah sakit.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kematian nenek yang diduga korban penganiayaan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, diyakini oleh pihak keluarga akibat tindak penganiayaan yang diterimanya pertengahan September 2025 lalu.
Pihak keluarga, Salmiati Ayu Reza, mengatakan, berdasarkan kejadian penganiayaan tersebut, ibunya kritis selama dua pekan di rumah sakit.
Melalui hasil visum yang diterima pihak keluarga, korban berinisial RD mengalami pendarahan di bagian kepala dan sejumlah memar di tubuh.
“Kalau melihat hasil visum, kami yakin bahwa penganiayaan tersebut yang membuat ibu kami meninggal,” ujarnya.
Baca juga: Semen Padang FC Kehilangan Taji, Tumbang 1-3 dari Bali United di Kandang Sendiri
Pihak keluarga mengaku, sebelum kejadian RD masih bisa menjalani aktifitas normal tanpa adanya keluhan terkait kesehatan.
Akibat kematian ibunya, Salmiati berharap agar pihak kepolisian bisa segera menegakkan proses hukum dan menangkap pelaku.
Diberitakan sebelumnya, biaya pengobatan sebanyak Rp40 juta rupiah masih menjadi tanggungan dari korban penganiayaan di Padang Pariaman yang baru saja menghembuskan nafas terakhir di RS Yos Sudarso Kota Padang Jumat (26/9/2025).
Biaya pengobatan sebanyak itu muncul setelah korban berinisial RD tidak mendapat jaminan kesehatan atas tindakan penganiayaan yang dialaminya.
Baca juga: Kebakaran Hanguskan Satu Rumah di Padang Selatan, Enam Mobil Damkar Dikerahkan
Awalnya biaya pengobatan itu mencapai Rp70 juta, jumlah itu berasal dari biaya perawatan selama hampir dua pekan dan pengobatan di rumah sakit.
Pihak keluarga, Salmiati Ayu Reza, mengatakan, biaya pengobatan itu sudah diangsurnya melalui bantuan dari sejumlah pihak.
“Melalui uluran tangan sejumlah pihak, sudah ada bantuan masuk. Namun, jumlah biaya pengobatan yang masih tersisa masih mencapai Rp40 juta,” ujarnya.
Meski ada jumlah biaya perawatan yang belum terbayarkan, RD sudah dibawa keluar dari RS Yos Sudarso untuk menjalani proses autopsi.
Baca juga: Kapal Pemancing Mati Mesin di Teluk Sirih Padang, Lima Nelayan Berhasil Diselamatkan Tim SAR
RD bisa keluar akibat adanya jaminan yang diberikan oleh anaknya, untuk melakukan pembayaran secara bertahap hingga lunas.
“Kami berharap masih ada bantuan dari pihak lain untuk biaya pengobatan ini. Kami sekeluarga tentu tidak memiliki dana sebanyak itu,” ujarnya.
Situasi yang menimpa RD ini merupakan bentuk penegakan keadilan yang dilakukannya atas dugaan tindak pencabulan yang diterima cucunya.
| Kronologi Nenek Tewas Dianiaya di Pilubang Padang Pariaman, Awal dari Dugaan Pencabulan Cucu |
|
|---|
| Pelaku Penganiayaan yang Akibatkan Nenek di Pilubang Padang Pariaman Tewas Ternyata Anak Bawah Umur |
|
|---|
| Pelaku Penganiayaan Nenek di Pilubang Ternyata Remaja, Motif Diduga Balas Dendam Kasus Asusila |
|
|---|
| Keluarga Nenek yang Meninggal Akibat Penganiayaan di Padang Pariaman Minta Pelaku Segera Ditangkap |
|
|---|
| Korban Penganiayaan di Padang Pariaman Meninggal di Rumah Sakit, Keluarga Masih Butuh Bantuan Biaya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/Ilustrasi-penusukan-di-Padang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.