Berita Populer Sumbar
3 BERITA POPULER SUMBAR: Abu Erupsi Marapi, Perangkap Harimau Solsel dan Harga Telur Ayam Sijunjung
Dua warga Jorong Sungai Rambutan, Nagari Persiapan Batang Lolo, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan.
TRIBUNPADANG.COM - Simak sejumlah berita menarik seputar Sumatera Barat yang dirangkum dalam populer Sumbar setelah tayang 24 jam terakhir.
Ada berita tentang abu dari erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) turun di beberapa kelurahan di Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Minggu (21/9/2025).
Diketahui Gunung Marapi Sumbar erupsi pada hari ini sekira pukul 13.28 WIB dan 16.36 WIB.
Selanjutnya, Dua warga Jorong Sungai Rambutan, Nagari Persiapan Batang Lolo, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan.
BKSDA bersama warga juga telah memasang kandang jebak serta empat unit kamera trap di tiga titik sekitar lokasi kejadian.
Terakhir, harga telur ayam di Pasar Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat masih stabil.
Pantauan TribunPadang.com, Minggu (21/9/2025) harga telur ayam dijual dengan harga Rp53 Ribu per krat.
Simak berita selengkapnya berikut ini:
1. Abu Erupsi Gunung Marapi Sumbar Tutupi Kendaraan Warga di Padang Panjang
Abu dari erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) turun di beberapa kelurahan di Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Minggu (21/9/2025).
Diketahui Gunung Marapi Sumbar erupsi pada hari ini sekira pukul 13.28 WIB dan 16.36 WIB.
Untuk peristiwa erupsi pada pukul 16.36 WIB, abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi Sumbar turun di Padang Panjang.
Sejumlah warga di beberapa kelurahan di Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang ikut merasakan.
Baca juga: Wako Fadly Amran Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Digelar PKDP Kota Padang
Masyarakat Kelurahan Ngalau, Riki Hamdi, mengatakan bahwa ia mengetahui turunnya abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi saat pulang dari tempat kerjanya.
"Tadi pas pulang kerja sekitar 16.30 WIB, pada pukul 17.00 WIB hingga 18.00 WIB terlihat abu vulkanik yang berjatuhan," sebutnya.
Ia menjelaskan, saat abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi berwarna putih, namun sesampainya di daratan berwarna kehitaman.
"Putih saat turun, pas sudah sampai di halaman berwarna hitam," jelasnya.
Baca juga: Senpi Dadang Tak Berizin Sejak 2003, Ibunda Ulil Sebut Kelalaian yang Hilangkan Nyawa Anaknya

Riki menambahkan, beberapa kendaraan di daerahnya juga tertutup akibat abu vulkanik erupsi Marapi.
"Tadi ada motor dan mobil yang tertutup kabut, namun sudah dibersihkan," pungkasnya.
"Di halaman juga lumayan banyak, setelah saya sapu dan dikumpulkan sampai satu gayung," tambahnya.
Sama halnya dengan Riki, masyarakat lainnya, Venda, juga merasakan abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi.
Baca juga: Jejak Harimau yang Serang Warga Solsel Tak Lagi Ditemukan, BKSDA Pasang Kandang Jebak & Kamera Trap
"Iya, tadi sore turun sekira pukul 17.30 WIB," kata Venda.
"Posisi saya saat turun abu vulkanik di Islamic Center," sambungnya.
Kata Venda, abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi berwarna kehitaman dan sedikit tebal.
"Abunya sedikit tebal dan berwarna kelabu kehitaman. Abunya juga terasa saat turun," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi yang berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), kembali mengalami erupsi pada Minggu (21/9/2025) siang.
Erupsi tercatat terjadi sekitar pukul 13.28 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak.
"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi pada pukul 13.28 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, dalam laporan tertulis yang diterima TribunPadang.com.
Ia menjelaskan, erupsi berlangsung selama 38 detik dan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 30,4 milimeter.
Hingga kini, status Gunung Marapi masih berada di Level II atau Waspada.
Baca juga: Bawang Merah Turun Jadi Rp25 Ribu Sekilo di Pasar Sijunjung, Bawang Putih Stabil Rp35 Ribu
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah gunung.
Warga juga diminta waspada terhadap potensi aliran lahar dingin di aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi.
"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu waspada terhadap potensi bahaya lahar," ujar Teguh.
Bagi warga yang terdampak hujan abu, disarankan menggunakan masker untuk menghindari gangguan pada saluran pernapasan.
2. Jejak Harimau yang Serang Warga Solsel Tak Lagi Ditemukan, BKSDA Pasang Kandang Jebak & Kamera Trap
Dua warga Jorong Sungai Rambutan, Nagari Persiapan Batang Lolo, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menjadi korban serangan harimau sumatera, Selasa (16/9/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.
Kedua korban yang merupakan ayah dan anak, yakni Amsal dan Pandi, mengalami luka serius di bagian kaki, tangan, dan punggung akibat diserang satwa liar dilindungi tersebut.
Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solok Selatan untuk mendapatkan perawatan medis.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumbar, Mecky Aditya Ekaputra, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi sehari setelah kejadian untuk melakukan penanganan awal bersama perangkat nagari, kepolisian, dan pemerintah daerah.
Baca juga: Ibunda Kompol Ulil Anshar: Penembakan Anak Saya Bukan Spontan, tapi Pembunuhan Berencana
“Tim menemukan bekas jejak dan cakaran harimau di dekat lokasi kejadian. Bahkan ada jejak yang lebih baru tidak jauh dari titik awal,” kata Mecky kepada wartawan, Minggu (21/9/2025).
BKSDA bersama warga juga telah memasang kandang jebak serta empat unit kamera trap di tiga titik sekitar lokasi kejadian.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemunculan kembali harimau maupun memantau aktivitas satwa liar di kawasan itu.
Namun, hingga saat ini tanda-tanda keberadaan harimau tersebut sudah tidak ditemukan lagi.
Baca juga: Bawang Merah Turun Jadi Rp25 Ribu Sekilo di Pasar Sijunjung, Bawang Putih Stabil Rp35 Ribu
“Sejak 18 September hingga sekarang, tidak ada lagi jejak maupun aktivitas harimau di sekitar lokasi. Kami tetap melakukan pemantauan beberapa hari ke depan sampai situasi benar-benar kondusif,” jelas Mecky.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat beraktivitas di ladang.
Warga disarankan bekerja di siang hari antara pukul 09.00–16.00 WIB, tidak pergi sendirian, serta mengandangkan ternak pada malam hari agar tidak menjadi sasaran satwa liar.
“Jika masyarakat masih melihat tanda-tanda keberadaan harimau, segera laporkan kepada petugas agar dapat ditangani,” tegasnya.
Dengan demikian, BKSDA menekankan bahwa harimau yang sempat menyerang warga Solok Selatan hingga kini belum berhasil ditemukan, namun pemantauan tetap dilakukan untuk memastikan keamanan masyarakat.
Kronologi Warga KPGD Diserang Harimau

Dua orang warga Jorong Sungai Rambutan, Nagari Persiapan Batang Lolo, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat menjadi korban serangan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), Selasa (16/9/2025) sore.
Peristiwa itu menimpa seorang petani bernama Amsal (54) dan anaknya Fandi Amsila Ferzio (18) saat berada di ladang karet milik keluarga di Bukit Batuang Gadang.
Baca juga: 22 Karyawan PT Semen Padang Ikuti Program S2 Operational Excellence di Unand untuk Tingkatkan SDM
Plt Camat KPGD, Adila Rekriyaldi, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan korban awalnya sedang beraktivitas di ladang sebelum akhirnya diserang oleh harimau.
“Benar, ada dua warga kita yang menjadi korban serangan harimau. Keduanya saat ini sudah mendapatkan perawatan di RSUD Solok Selatan dan dalam kondisi sadar,” kata Adila kepada TribunPadang.com, Rabu (17/9/2025).
Berdasarkan keterangan yang didapati TribunPadang.com, peristiwa bermula ketika Fandi Amsila Ferzio sejak pagi pergi ke ladang untuk memotong pohon karet. Namun hingga sore hari ia tak kunjung pulang.
Melihat anaknya tidak kembali, Amsal bersama satu orang anak lainnya, Fathar Hamka, menyusul ke lokasi.
Saat tiba di kawasan ladang, Fathar, melihat seekor harimau berada di sekitar lokasi dan langsung memberitahukan ayahnya.
Amsal pun berteriak agar Fathar segera pulang dan meminta pertolongan warga.
Setelah itu, masyarakat bersama aparat nagari melakukan pencarian dan akhirnya menemukan Amsal dan Fandi dalam keadaan terluka akibat serangan satwa liar tersebut.
“Kedua korban berhasil ditemukan sekitar pukul 19.45 WIB dengan kondisi mengalami luka robek di bagian tubuh. Warga segera mengevakuasi korban ke RSUD Solok Selatan,” jelas Adila.
Dari data yang diperoleh, korban Amsal mengalami luka robek di punggung kaki sebelah kanan.
Sedangkan korban Fandi Amsila Ferzio mengalami luka robek di bagian tangan dan kaki.
“Keduanya dalam pendampingan pihak keluarga dan pemerintah, baik dari kecamatan, kepolisian, BPBD, Basarnas, hingga wali jorong setempat,” kata Adila.
Sebelumnya diberitakan, dua orang warga Jorong Sungai Rambutan, Nagari Persiapan Batang Lolo, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Solok Selatan, Sumatera Barat menjadi korban serangan harimau, Selasa (16/9/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.
Baca juga: PT Semen Padang Resmikan 3 Ruang Kelas Baru SD yang Dibangun Pakai Bata Sepablock
Kedua korban yang merupakan ayah dan anak, Amsal dan Pandi yang mengalami luka robek di bagian kaki, tangan dan punggung.
Informasi yang TribunPadang.com dapati bahwa saat ini, keduanya tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Solok Selatan.
Kapolsek KPGD, Iptu Taufik Indra menjelaskan peristiwa tersebut bermula ketika Amsal menyusul anaknya, Pandi, yang sejak pagi belum pulang dari kebun karet.
Ia berangkat bersama anaknya yang lain bernama Fatar menuju kawasan Bukit Batuang Gadang Mudiak Sako.
Baca juga: Pelatihan Sabun Cuci Piring di Nagari Koto Tuo Sijunjung Tingkatkan Kemandirian dan Pendapatan
"Sesampainya di lokasi, harimau langsung mengejar Amsal. Fatar yang bersama mereka sempat terguling saat berusaha menyelamatkan diri dan kemudian melaporkan kejadian itu ke warga," kata Taufik.
Mendapat laporan, warga bergegas menuju lokasi dan berhasil mengevakuasi kedua korban untuk dibawa ke RSUD Solok Selatan.
Taufik menegaskan pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.
"Kami mengimbau masyarakat untuk sementara menghindari kawasan perkebunan di sekitar lokasi kejadian," pungkasnya.
3. Harga Telur Ayam di Pasar Sijunjung Dijual Rp53 Ribu per Krat, Pedagang Sebut Masih Stabil
Harga telur ayam di Pasar Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat masih stabil.
Pantauan TribunPadang.com, Minggu (21/9/2025) harga telur ayam dijual dengan harga Rp53 Ribu per krat.
Salah satu pedagang telur bernama Cacan, mengungkapkan harga telur dalam seminggu ini sudah mulai stabil.
Telur ayam ukuran besar dibanderol dengan harga Rp53 Ribu per krat, ukuran sedang Rp50 ribu per krat, dan Rp48 ribu per krat.
Baca juga: PT Semen Padang Resmikan 3 Ruang Kelas Baru SD yang Dibangun Pakai Bata Sepablock

“Harga telur ini susah diprediksi bisa cepat naik atau cepat turun, tergantung harga pakan ayam juga,”katanya.
Ia juga menyebut daya beli juga masih stabil belum ada lonjakan sama sekali.
“Lonjakan untuk daya beli telur biasa pada hari-hari besar seperti hari raya,”jelasnya.
Sementara itu, harga bawang merah di Pasar Sijunjung, Nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung sudah mulai turun dari sebelumnya.
Baca juga: Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Siang Ini, Kolom Abu Capai 1.000 Meter
Salah satu pedagang bernama Toni mengatakan harga bawang merah sudah mulai turun sedangkan harga bawang putih tetap stabil.
“Harga bawang merah sebelumnya mencapai Rp40 ribu sekilo sedangkan sekarang Rp25 ribu sekilo untuk harga bawang putih masih stabil Rp35 ribu sekilo,”katanya.
Kemudian untuk penyebab turunnya harga tersebut, menurut Toni tidak tahu.
"Tapi mungkin karena lagi musim atau banyak stok saat ini," ujarnya.
Lalu untuk peminat sendiri, tetap stabil, seperti hari-hari biasanya. (TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia)
Berita populer
Sumbar
erupsi Gunung Marapi
Gunung Marapi Erupsi
perangkap harimau
Harimau di Solok Selatan
harga telur ayam
Sijunjung
3 Berita Populer Sumbar: Kecelakaan di Fly Over Aur Kuning, Sebaran Abu Erupsi Gunung Marapi |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: In Dragon Ajukan PK, Warga Bukik Batabuah Kecewa, Harimau Muncul di Solok |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Angin Puting Beliung Rusak Atap SDN 17 Gobah Agam, Kebakaran di Sijunjung |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Guncangan Gempa Terasa di Padang dan Polisi Buru Pembakar Kapal Patroli KKP |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Speedboat Patroli KKP Dibakar Nelayan, Sopir Bus ALS Berstatus Buron |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.