5 Fakta Seputar Serangan Harimau di Solok Selatan, Ayah dan Anak Jadi Korban

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK SELATAN – Dua warga Jorong Sungai Rambutan, Nagari Persiapan Batang Lolo, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menjadi korban serangan harimau, Selasa (16/9/2025) malam.

Kedua korban adalah ayah dan anak, Amsal (54) dan Fandi Amsila Ferzio (18). Mereka diserang satwa liar saat berada di ladang karet keluarga di Bukit Batuang Gadang.

Kapolsek KPGD, Iptu Taufik Indra, menyebut korban mengalami luka robek di bagian kaki, tangan, dan punggung.

“Keduanya sudah dievakuasi ke RSUD Solok Selatan untuk menjalani perawatan,” ujarnya, Selasa malam.

Plt Camat KPGD, Adila Rekriyaldi, mengatakan pihaknya langsung melaporkan kasus ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 204 Kegiatan 8.1 Bagian A, Materi Drama Lengkap

 “Kami juga sudah mengimbau warga agar membatasi aktivitas di ladang yang dekat hutan,” katanya, Rabu (17/9/2025).

Berikut lima fakta terkait serangan harimau di Solok Selatan:

1. Ayah dan Anak Terluka Parah

Peristiwa serangan harimau yang dialami Amsal dan Fandi berawal dari kekhawatiran seorang ayah. Fandi Amsila Ferzio diketahui pergi ke ladang sejak pagi untuk memotong pohon karet.

Namun hingga sore hari ia tak kunjung pulang. Amsal, sang ayah, merasa cemas dan memutuskan untuk menyusul anaknya.

Ia pergi bersama satu anaknya yang lain, Fathar Hamka, menuju kawasan kebun di Bukit Batuang Gadang Mudiak Sako.

Menurut Kapolsek Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Iptu Taufik Indra, harimau tiba-tiba mengejar Amsal saat mereka tiba di lokasi.

Baca juga: Sebaran Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi Sumbar Siang Ini Mengarah ke Tenggara

 Fathar yang melihat kejadian itu segera berteriak meminta pertolongan warga. Harimau langsung mengejar Amsal. 

"Fatar yang bersama mereka sempat terguling saat berusaha menyelamatkan diri dan kemudian melaporkan kejadian itu ke warga," kata Taufik.

Warga yang mendapatkan laporan langsung bergegas menuju lokasi. Tim pencari yang terdiri dari masyarakat dan aparat nagari melakukan pencarian.