Berita Populer Sumbar
3 BERITA POPULER SUMBAR: Emak-Emak Ikut Demo, Warga Tolak Yonkes dan Karyawan Bawa Kabur Motor Bos
Ribuan massa aksi memadati kawasan Gedung DPRD Sumatera Barat (Sumbar) di Jalan S. Parman, Kota Padang, Senin
Selain itu, lanjut Riwal, kendaraan yang datang dari arah Khatib Sulaiman tidak bisa lurus menuju Simpang DPRD, maka diarahkan ke arah Lapai ataupun Ulak Karang.
Kemudian, arus lalu lintas dari arah Ulak Karang yang menuju Simpang DPRD juga dialihkan menuju Khatib Sulaiman.
2. Masyarakat Kapalo Hilalang Padang Pariaman Tegaskan Penolakan Yonkes Bukan Bentuk Anti TNI
Masyarakat Kapalo Hilalang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, tegaskan tidak anti Tentara Nasional Indonesia (TNI) atas penolakan rencana pembangunan Batalyon Kesehatan (Yonkes) di Tarok City.
Wali Nagari setempat, Hendrizal, mengatakan, pembangunan Yonkes bisa dilakukan asal bupati bisa memenuhi sejumlah catatan.
Catatan itu berkaitan dengan adanya Surat Keputusan (SK) pembangunan yang dilakukan oleh bupati secara sepihak.
“Kami tidak pernah diajak berembuk, niniak mamak kami diabaikan. Tiba-tiba datang saja TNI ingin melakukan pembangunan. Tentu kami tangguhkan,” ujarnya.
Baca juga: Update Peringatan Dini Cuaca Sumatera Barat Sore Hari Ini, Berpotensi Hujan di Dharmasraya & Solsel
Ia menilai Bupati John Kenedy Azis harus arif dalam menyikapi persoalan ini, mulai dengan melibatkan niniak mamak dan masyarakat untuk duduk bersama.
Menurutnya jika kepentingan seluruh pihak dapat terakomodir pasti tidak akan ada kesalahpahaman seperti sekarang.
“Kami menangguhkan pembangunan ini bukan karena anti TNI. Hanya saja soal prosedural yang tidak jelas,” ujarnya.
Sebelum aksi ini, Hendrizal menyebut langkah mediasi sudah dilakukan oleh niniak mamak Kapalo Hilalang tapi tidak menemukan titik terang.
Masyarakat Minta Bupati Padang Pariaman Cabut SK Batalyon Kesehatan di Tarok City

Persatuan masyarakat Kapalo Hilalang, Kayu Taman, Padang Pariaman, meminta agar bupati mencabut surat keputusan pembangunan batalyon kesehatan di Tarok City, Senin (1/9/2025).
Permintaan ini mengacu pada munculnya Surat Keputusan pembangunan pada Mei 2025.
Berdasarkan SK tersebut, akan ada sebanyak 55 hektar tanah di kawasan Tarok City yang akan menjadi markas Yonkes
Wali Nagari Kapalo Hilalang, Hendrizal, mengatakan, tanah sebanyak itu tidak tersedia di kawasan Tarok City.
Baca juga: Dialog dengan Bupati Buntu, Masyarakat Kapalo Hilalang Akan Kembali Gelar Aksi Tolak Yonkes
“Kalau mengacu pada rencana penggunaan awal tanah di kawasan itu, tanah yang tersisa hanya 39.5 hektare. Sedangkan di SK 55 Hektare,” ujarnya.
Tentu melalui SK tersebut akan berimbas pada lahan pertanian, perkebunan hingga pemukiman masyarakat.
Lebih kurang akan ada puluhan rumah masyarakat yang sudah bertahun-tahun tinggal di kawasan itu terdampak.
Bahkan ia menilai SK tersebut sudah menciderasi izin tata ruang awal kawasan yang diperuntukkan untuk pembangunan pendidikan.
“Di sini kami minta Bupati Padang Pariaman untuk mencabut SK tersebut, karena perlu pengkajian ulang dalam pelaksanaannya,” ujarnya.
Ia menyebut, kehadiran SK itu juga tanpa sepengetahuan masyarakat nagari Kapalo Hilalang.
Menurutnya sampai SK terbit, belum pernah adanya duduk bersama antara Pemerintah Padang Pariaman dengan pemerintah nagari, niniak mamak dan masyarakat.
Dialog Masyarakat dengan Bupati Buntu

Masyarakat Kapalo Hilalang, Padang Pariaman akan lakukan aksi kembali meski sudah melakukan dialog dengan bupati di halaman kantor Bupati, Senin (1/9/2025).
Aksi lanjutan ini masih tetap pada tuntutan awal, pembatalan surat keputusan pembangunan Batalyon Kesehatan (Yonkes) di Tarok City.
Aksi lanjutan dilakukan karena ketidakpuasaan masyarakat pada hasil aksi hari ini.
Dimana pada aksi pertama ini, massa sempat ditemui oleh Bupati Padang Pariaman, John Kennedy Azis.
Dalam pertemuan tersebut, sempat berlangsung dialog antara kedua pihak terkait pembangunan Yonkes hingga ganti rugi lahan Tarik City.
Dialog yang sempat berlangsung hampir satu jam tersebut berakhir dengan kebuntuan, karena Bupati butuh waktu untuk menelaah tuntutan masyarakat.
Kordinator Aksi Akmal Usman, mengatakan, hasil dialog yang tidak konstruktif ini menimbulkan kecemasan peserta aksi.
Baca juga: Rekayasa Lalin saat Demo Kantor DPRD Sumbar, Polisi: Berlangsung Sampai Penyampaian Aspirasi Selesai
“Kami takut, dialog panjang lebar ini malah hanya mengambang. Tidak ada kepastian,” ujarnya.
Agar semua kecemasan tidak terjadi, Akmal mengaku akan kembali melakukan aksi di kantor bupati besok (Selasa).
Aksi akan dilakukan di dua lokasi yaitu kantor bupati dan pendopo kantor bupati.
“Kami akan tetap turun dengan tuntutan yang sama hingga ada titik terang dari gerakkan ini,” ujarnya.
3. Bawa Kabur Motor Bos di Padang Panjang, Perempuan I.S Ditangkap Polisi di Pariaman
Seorang perempuan I.S asal Kelurahan Balai-balai, Kecamatan Padang Panjang Barat dilaporkan ke Polres Padang Panjang, Sumatera Barat atas dugaan penggelapan sepeda motor.
Laporan tersebut diajukan langsung oleh pemilik rumah, Yulia Anggraini (52) atas perempuan berinisial I.S tersebut.
Kasat Reskrim IPTU Ary Andre menyebut bahwa dugaan penggelapan terjadi pada Kamis, 14 Agustus 2025 sekitar pukul 09.00 WIB.
Dugaan penggelapan dilakukan di kawasan Simpang Asam Batang Gadih, Batipuh Baruah, Kabupaten Tanah Datar.
"Sementara laporan masuk dengan nomor LP/B/88/SPKT/VIII/2025/POLRES PADANG PANJANG/POLDA SUMBAR dibuat pada Jumat, 22 Agustus 2025 pukul 16.51 WIB di SPKT Polres Padang Panjang," bebernya.
Baca juga: 6 Shio Paling Beruntung Selasa, 2 September 2025: Shio Kambing Dapat Limpahan Energi

Kata IPTU Ary, kejadian bermula ketika I.S yang bekerja di rumah Yulia Anggraini diminta mengantarkan anaknya menggunakan sepeda motor, namun hingga malam hari tak ada kabar.
“Menurut keterangan pelapor, pada 14 Agustus 2025 sekira pukul 06.30 WIB, terlapor yang bekerja di rumah korban diminta mengantarkan anaknya ke sekolah menggunakan sepeda motor Honda Beat Street 110cc tahun 2025 dengan nomor polisi BA 3475 NAB," bebernya.
"Namun hingga pukul 09.00 WIB, terlapor tidak kembali dan tidak memberikan kabar,” sambungnya.
Tidak adanya kabar dari I.S, pelapor atas nama Yulia Anggraini kemudian mencoba menghubungi terlapor melalui WhatsApp namun tak mendapatkan respons.
Pelapor merasa curiga, lalu meminta anaknya Yosa Levenia Andri (25) untuk menghubungi ibu pemilik kos tempat terlapor tinggal.
Baca juga: Mahasiswa dan Buruh Gelar Aksi di DPRD Sumbar, Pakar Hukum UIN IB Ingatkan Pemerintah Respon Cepat
"Informasi menyebutkan, terlapor sempat terlihat di kos sekitar pukul 07.00 WIB namun kemudian menghilang," sebutnya.
"Ternyata saat di cek kembali pukul 09.12 WIB, pintu kamar kos terlapor dalam kondisi rusak dan isi kamar berantakan. Terlapor pun tidak dapat dihubungi lagi," pungkas IPTU Ary.
Lalu ujar IPTU Ary, pada tanggal 15 Agustus 2025, Yosa menghubungi terlapor lewat aplikasi Facebook dan I.S mengaku telah menjual sepeda motor milik korban.
Tidak hanya itu, I.S juga menantang korban untuk melaporkannya ke pihak berwajib.
"Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian materil sebesar Rp18.500.000," katanya.
Sementara itu pada Minggu (31/8/2025), Satreskrim Polres Padang Panjang berhasil menangkap pelaku saat berada di jalan Kurai Taji-Lubuk alung, Pariaman.
"Pelaku berhasil ditangkap kemarin saat berada di Kurai Taji-Lubuk Alung," terangnya.(*)
Berita populer
Sumbar
DPRD Sumbar
Demo Pembangunan Yonkes
Padang Pariaman
Penggelapan Motor
Padang Panjang
3 BERITA POPULER SUMBAR: Perantau Jangan Rusuh, Gunung Marapi Erupsi Lagi dan Gerakan Pangan Murah |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR Giliran di Bukittinggi Demo Mahasiswa dan Ojol, Laga Semen Padang Ditunda |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Pemuda di Agam Perbaiki Jalan Rusak & Angin Kencang Rusak Tenda Pernikahan |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Pemko Dirikan Posko Pengaduan Kebakaran, 21 Tahun Merintis Lenyap Seketika |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Gapura Roboh di Indarung, Lahan Terbakar, Harga TBS Sawit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.