Vespa vs Angkot di Bukittinggi

Pelajar SMKN 1 Bukittinggi Tewas Kecelakaan, Warga Sebut Mobil Tak Mau Berhenti Bantu Korban

Masyarakat di lokasi kecelakaan Scooter Vespa dengan angkot yang tewaskan seorang pelajar SMK Negeri 1 Bukittinggi

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
KECELAKAAN LALU LINTAS - Kondisi jalan pasca kecelakaan Vespa dengan angkot yang menewaskan pelajar SMKN 1 Bukittinggi, Jumat (22/8/2025). Masyarakat, Dina Lestari ungkap tidak ada mobil yang berhenti saat distop hingga pukul 07:00 WIB. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Masyarakat di lokasi kecelakaan Scooter Vespa dengan angkot yang tewaskan seorang pelajar SMK Negeri 1 Bukittinggi menyebut banyak mobil tidak mau berhenti saat di setop, ketika ingin mengantarkan korban ke rumah sakit.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh masyarakat di depan lokasi kecelakaan, Dina Lestari saat ditemui Tribunpadang.com di rumahnya, Jumat (22/8/2025) siang.

Diketahui sebelumnya, seorang pelajar meninggal dunia usai kecelakaan dengan angkot saat mengendarai Vespa di Jalan Raya Dr. Hamka Gurun Panjang, Kelurahan Tarok Dipo Guguak Panjang, Jumat (22/8/2025) sekira pukul 06:29 WIB.

Pelajar SMKN 1 Bukittinggi yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut bernama Arlen Fairuz Najla.

Kata Dina, usai kecelakaan terjadi korban hendak dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Baca juga: 9 Fakta Amukan Anjing Liar Gigit 11 Warga di Padang Pariaman, Satu Korban Kehilangan Jari Telunjuk

Kendati demikian, beberapa mobil yang distop tidak mau berhenti untuk membawa korban ke rumah sakit.

"Banyak mobil yang tidak mau berhenti saat di stop, entah takut atau bagaimana," ungkap Dina.

"Kurang lebih ada setengah jam," sambungnya.

Ia menjelaskan, upaya tersebut terus dilakukan masyarakat dalam memberhentikan mobil.

Hingga akhirnya sekira pukul 07:00 WIB, ada mobil angkot berwarna kuning yang mau berhenti untuk mengantarkan korban ke rumah sakit.

"Kalau tidak salah sekitar pukul 07:00 WIB, baru ada angkot kuning yang mau mengantarkan korban ke rumah sakit," terangnya.

Baca juga: Pasca Kecelakaan Brio vs Kereta Api di Padang, BTP Akan Inventarisasi Early Warning System di Sumbar

Saat ditanya, apakah korban meninggal di lokasi kejadian atau sudah di rumah sakit, Dina menjawab saat di TKP ia sudah meragukan terkait korban.

"Kalau saya lihat di lokasi, sepertinya sudah meninggal dunia. Soalnya kondisi korban sudah parah, karena kepalanya terlindas angkot," bebernya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan pihak kepolisian, korban dinyatakan meninggal dunia di RS Islam Ibnu Sina.

Kaget Dengar Suara Keras

Dina mengaku kaget saat mendengar bunyi dentuman dari dalam rumah dan langsung bergegas ke lokasi, yang berada tepat di depan kantor BPJS Kota Bukittinggi.

Baca juga: 9 Fakta Amukan Anjing Liar Gigit 11 Warga di Padang Pariaman, Satu Korban Kehilangan Jari Telunjuk

"Posisi saya di dalam rumah, tiba-tiba terdengar bunyi dentuman dari tabrakan, saya langsung bergegas keluar," ungkapnya saat dimintai keterangan, Jumat (22/8/2025) siang.

Dina juga menjelaskan, saat di lokasi ia melihat Scooter Vespa sudah dalam posisi rebah di tengah jalan.

Sementara itu, ia melihat seorang pelajar sudah terlintas oleh angkutan umum.

"Posisi kepalanya di bawah ban angkot, terlindas," ucapnya.

Dina mengaku, tak sanggup melihat kondisi korban dan langsung menjauh ketika orang sudah mengerumi lokasi.

Baca juga: Anjing Liar Gigit 11 Warga Padang Pariaman, 80 Persen Terjangkit Rabies

"Saya ngak sanggup melihat kondisinya, dan menghindar," pungkasnya.

"Setelah kecelakaan terjadi, korban dibawa menggunakan angkot berwarna kuning ke Puskesmas," katanya.

Dina menambahkan, sebelumnya posisi kepala korban masih berada di bawah ban depan sebelah kanan angkot.

Kata Dina, beberapa orang masyarakat hingga pengendara yang berhenti sampai mengangkat angkot, agar bisa mengeluarkan korban.

"Kalau tidak salah, ada sekitar 6 hingga 7 orang yang mengangkat angkot untuk mengeluarkan korban," bebernya.

"Darahnya juga banyak bercecer di jalan, masyarakat lalu menutupnya dengan pasir.

Baca juga: Jadwal Acara GTV Sabtu 23 Agustus 2025, Ada Naruto Shippuden hingga Big Movies

Sementara itu, pantauan Tribunpadang.com di lapangan, tampak darah yang sudah ditutupi dengan pasir di lokasi kecelakaan.

Posisi darah tertutup pasir tersebut seperti membentang, karena kondisi jalan menurun ke depan kantor BPJS Bukittinggi.

Sedangkan untuk kondisi jalan di lokasi kecelakaan menurun dan berbelok, persis di depan kantor BPJS Kota Bukittinggi.

Keterangan Polisi

Sebuah scooter vespa menabrak angkutan umum di Jalan Raya Dr. Hamka Gurun Panjang, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada Jumat (22/8/2025).

Lokasi kecelakaan ini berjarak sekiar 7 menit dari kawasan Jam Bukittinggi.

Dimana lokasi tepatnya terjadi di depan Kantor BPJS Kota Bukittinggi, sekitar pukul 06:25 WIB.

Kasat Lantas Polresta Bukittinggi, AKP Muhammad Irsyad, membenarkan terkait kecelakaan yang melibatkan scooter Vespa dengan angkutan umum tersebut.

Baca juga: Anjing Liar Gigit 11 Warga di 2X11 Kayu Tanam Padang Pariaman, Satu Korban Kehilangan Telunjuk Kiri

"Benar, telah terjadi kecelakaan vespa dengan angkutan umum Col T 120 SS dengan nopol BA 1544 LU," ungkapnya.

Kata AKP Muhammad Irsyad, akibat kecelakaan tersebut, pengendara scooter Vespa dengan nomor polisi BM 5289 DA yang dikendarai Arlen Fairuz Najla mengalami pendarahan di kepala.

"Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota Bukittinggi, namun akhirnya meninggal dunia," ucapnya.

AKP Irsyad menceritakan kronologi kejadian berawal dari, pengendara scooter Vespa datang dari arah simpang Masjid Jamik Tarok menuju arah Simpang Lambau.

Baca juga: Bupati Pasaman Barat Tanggapi Terkait Viralnya Aksi Penyegelan Kantor Wali Nagari Ranah Pasisie

"Sesampainya di TKP, diduga pengendara scooter Vespa lepas kendali, lalu melebar ke kanan jalan dan bertabrakan dengan mobil angkutan umum yang dikemudikan oleh Eric dari arah berlawanan," katanya.

Ia menambahkan, saat ini pihak kepolisian masih mendata pengendara Vespa di RS Islam Ibnu Sina Kota Bukittinggi.

"Saat ini kami lagi di rumah sakit," tambahnya. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved