Berita Populer Padang
4 BERITA POPULER PADANG: Cuaca Buruk Picu Banjir Rob, Nelayan Tak Melaut dan Harga Ikan Jadi Mahal
Akibat cuaca buruk membuat nelayan tidak melaut, dan hal itu berdampak pada harga ikan yang melonjak tajam.
Warga lainnya berkisah, kejadian banjir rob di daerah tersebut sudah menjadi bencana menahun yang tidak terelakkan, mereka hanya bisa belajar dari setiap bencana banjir rob yang datang.
Baca juga: Malam Minggu Warga Pariaman Bakal Lebih Seru, Car Free Night Siap Geliatkan Ekonomi Lokal
Menurut mereka tidak ada pilihan lain, selain meningkatkan kewaspadaan, dari pada menunggu sentuhan atau upaya lain dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan.
Beberapa warga mengaku, lebih memilih untuk mengeluarkan biaya tambahan untuk meninggikan bagian rumah yang hendak dimasuki air dan memindahkan barang berharga agar tidak terendam jika memang air masuk.
"Kalau harapan tentu ada pada pemerintah, dengan melakukan pengerukan dan memperbaiki pintu air di dekat muara. supaya pasang tidak masuk sampai ke pemukiman," ujar Syafril.
2. Kisah Warga Padang yang Tumbuh Bersama Banjir Rob, Yusni Ingat saat Air Pernah Setinggi Pinggang
Alam Takambang Jadi Guru (Alam Terkembang Jadi Guru) pepatah Minang yang sangat melekat bagi masyarakat Purus Atas, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, yang harus berjibaku setiap tahun dengan musibah banjir rob, Selasa (11/11/2025).
Seperti halnya Yusni (68) yang sudah sejak kecil menghadapi bencana banjir rob, bahkan yang paling membekas baginya saat tahun 1990-an, karena air mencapai setinggi pinggang dan masuk ke dalam rumahnya.
Namun, belakangan kondisi terus berubah, masyarakat mulai paham cara mengatasi bencana ini dengan meningkatkan kewaspadaan, mulai dari mengemasi barang ke tempat lebih tinggi sampai meninggikan bagian tertentu dari rumahnya.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Wilayah Sumbar Malam Ini
“Kalau warga yang baru melakukan pembangunan, mereka langsung memasang pondasi lebih tinggi, supaya aman,” ujarnya.
Yusni berkisah, banjir rob ini sudah seperti satu kesatuan dengan perjalanan hidupnya, karena belum ada solusi yang jelas dari pemerintah atas kejadian menahun ini.
Buktinya dalam pekan pertama November 2025, banjir rob kembali menggenangi pemukiman masyarakat, meski tidak tinggi tapi tetap mengganggu aktivitas masyarakat.
“Kalau pasang naik beberapa kali, tapi yang meluap ada sekali. Kebetulan kalau di bagian tempat saya tinggal rumah sudah ditinggikan jadi tidak masuk. Tapi, di dekat pintu air biasanya itu lebih besar,” ujarnya.
Banjir rob dinikmati dengan cara berbeda oleh Yulit (48) yang sudah lebih menerima keadaan ketimbang menyalahkan pemerintah.
Ia mengaku selalu waspada jika perhitungan bulan menurut nelayan sudah masuk untuk banjir rob terjadi.
“Biasanya barang-barang sudah saya kemasi dan waktu tidur akan saya persingkat. Takut nanti setelah pasang naik hujan terjadi,” ujarnya.
Baca juga: Tren Positif Jumlah Usaha di Padang, Mantan Ketua HIPMI Braditi Moulevey: Kolaborasi Lintas Sektor
| 4 BERITA POPULER PADANG: Truk Terguling di Sitinjau Lauik & Empat Pelaku Ganjal Kartu ATM Ditangkap |
|
|---|
| 3 Berita Populer Padang: Tiga Rumah di Air Manis Rusak dan Petugas Damkar Evakuasi Sarang Tawon |
|
|---|
| 3 BERITA POPULER PADANG: Pelajar Minta Lepas Cincin, Rosad Kembali Gabung Tim dan Pelantikan KONI |
|
|---|
| 3 BERITA POPULER PADANG: Simulasi Tsunami, Kerugian kebakaran Rp400 Juta dan Evakuasi Ular Piton |
|
|---|
| 3 BERITA POPULER PADANG: Ibu dan Anak Tewas Kebakaran, Anjing Jatuh ke Sumur dan Razia Satpol PP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/warga-di-Purus-Atas-Padang-11112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.