Berita Populer Padang
3 BERITA POPULER PADANG: EWS Perlintasan Dijaga Petugas, Evakuasi Ular Piton dan Pembongkaran PKL
Early Warning System (EWS) yang terpasang di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Jalan Jati Adabiah, Kecamatan Padang Timur,
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Simak sejumlah berita menarik seputar Kota Padang yang disajikan dalam berita populer Padang setelah tayang dalam 24 jam terakhir.
Pertama, Early Warning System (EWS) yang terpasang di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Jalan Jati Adabiah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, hingga kini masih belum berfungsi.
Padahal, lokasi tersebut merupakan titik rawan kecelakaan yang sempat menelan korban jiwa.
Kedua, seekor ular jenis piton masuk ke dapur rumah warga di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (22/9/2025).
Kepala Bidang Operasional dan Sarana Prasarana Dinas Damkar Padang, Rinaldi, membenarkan adanya evakuasi ular.
Ketiga, Satpol PP Kota Padang menggencarkan pengawasan dan penertiban terhadap PKL yang melanggar aturan di sejumlah titik di Kota Padang, Senin (22/9/2025).
Penertiban kali ini dilakukan di beberapa kawasan, terdiri dari Kecamatan Nanggalo, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang Utara hingga Kecamatan Padang Selatan.
Simak lebih lengkap berikut ini:
1. EWS di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Jati Adabiah Padang Belum Berfungsi, Kini Dijaga Petugas
Early Warning System (EWS) yang terpasang di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Jalan Jati Adabiah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) hingga kini masih belum berfungsi.
Padahal, lokasi tersebut merupakan titik rawan kecelakaan yang sempat menelan korban jiwa.
Tujuh pelajar SMA Negeri 10 Padang tertabrak Kereta Api Minangkabau Ekspres beberapa waktu lalu, dua di antaranya meninggal dunia.
Diketahui bahwa EWS atau Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) di perlintasan kereta api adalah sistem yang memberikan peringatan kepada pengguna jalan tentang kedatangan kereta api untuk mencegah kecelakaan, terutama di perlintasan tanpa palang pintu.
Untuk sementara, Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang menempatkan tiga petugas jaga di perlintasan tersebut.
Baca juga: Dua Petak Toko di Lubuk Begalung Hangus Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp75 Juta
Mereka bertugas secara bergantian mulai pukul 05.40 WIB hingga 21.07 WIB setiap harinya.
“Kami ada tiga orang yang berjaga di sini dengan sistem shift. Sudah sekitar 22 hari kami bertugas di lokasi ini,” kata petugas penjaga lintas, Syafri Endi, saat ditemui TribunPadang.com, Senin (22/9/2025).
Syafri menegaskan, keberadaan petugas memang untuk mengantisipasi kecelakaan serupa agar tidak terulang.
“Setiap kali kereta melintas, kami hentikan kendaraan masyarakat. Itu sudah jadi tugas utama kami,” jelasnya.
Baca juga: Kecelakaan Truk vs Minibus di Talang Solok, Tak Ada Korban dan Berakhir Damai

Meski begitu, Syafri mengakui EWS di lokasi tersebut hingga kini belum bisa difungsikan.
“Untuk EWS masih belum berfungsi sampai saat ini,” ungkapnya.
Dua petugas teknis juga tampak melakukan pemeriksaan pada alat peringatan dini tersebut, namun belum ada keterangan lebih lanjut kapan EWS bisa dioperasikan.
Baca juga: Polisi Ungkap Kasus Penipuan Berkedok Bisnis Pakaian di Padang Panjang, Kerugian Capai Rp300 Juta
Sebelumnya diberitakan, sebuah minibus tertemper KA Minangkabau Ekspres di kawasan Jalan Jati Adabiah, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (21/8/2025).
Dalam minibus tersebut, sebanyak tujuh orang siswi yang berasal dari SMA (Sekolah Menengah Atas) Negeri 10 Padang.
Berdasarkan keterangan warga sekitar lokasi kejadian, Yulianti, menyebutkan bahwa sebanyak tujuh orang siswi berada dalam minibus tersebut saat kecelakaan terjadi.
Menurut Yulianti, saat kecelakaan terjadi, rombongan anak sekolah tersebut baru saja balik dari sebuah masjid untuk menyolatkan jenazah orang tua temannya yang baru saja meninggal.
Rumah duka tersebut juga tidak jauh dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) kecelakaan.
"Saat balik dari masjid itu mobil ini hendak balik ke rumah duka, tapi ketika melintas ternyata datang kereta itu dan akhirnya tabrakan," katanya.
Yulianti juga menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi sekira pukul 11.45 WIB. Ia yang saat itu tengah bersantai di dalam rumah terkejut mendengar suara tabrakan tersebut.
"Tadi saya lagi di dalam rumah, lalu saya mendengar suara benturan cukup keras, lalu saya melihat keluar, ternyata sebuah mobil ditabrak kereta api bandara," katanya.
"Kereta tersebut datang dari arah Simpang Haru menuju Bandara. Kalau mobil dari arah Jalan Jati Parak Salai menuju Jalan Jati Koto Panjang," sambungnya.
Saat keluar tersebut, lanjut Yulianti, ia melihat sejumlah siswi sekolah berada di dalam mobil yang tertemper tersebut, dan salah satunya berada diluar mobil.
Baca juga: BTP Tempatkan Petugas Jaga di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Jati Adabiah Padang
Saat keluar tersebut, lanjut Yulianti, ia melihat sejumlah siswi sekolah berada di dalam mobil yang tertemper tersebut, dan salah satunya berada diluar mobil.
Menurut Yulianti, ia melihat sebanyak tujuh orang siswi yang berasal dari SMA (Sekolah Menengah Atas) Negeri 10 Padang.
Karena melihat hal itu, ia pun berteriak memanggil masyarakat untuk membantu mengevakuasi para korban.
Sementara itu, KA Minangkabau Ekspres tersebut tampak berhenti sesaat setelah menabrak minibus.
2. Petugas Damkar Evakuasi Ular Piton dari Dapur Rumah Warga di Nanggalo Padang
Seekor ular jenis piton masuk ke dapur rumah warga di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (22/9/2025).
Kepala Bidang Operasional dan Sarana Prasarana Dinas Damkar Padang, Rinaldi, membenarkan adanya evakuasi ular.
Kata dia, awalnya diterima laporan adanya ular jenis piton masuk ke dapur rumah warga di Jalan Mela Utama Perumahan Mela Sentosa, Kelurahan Kampung Olo, Kecamatan Nanggalo, Padang.
"Kami menerima laporan pada pukul 15.18 WIB. Warga melihat seekor ular di dapur rumahnya, lalu melaporkannya ke Damkar Kota Padang," ujar Rinaldi.
Baca juga: Perlintasan KA Jati Adabiah Padang Dijaga dari Pagi Sampai Malam, Petugas: Tak Pernah Kosong
Setelah menerima laporan, dikerahkan petugas sebanyak tujuh orang untuk melakukan evakuasi ular dengan jarak tempuh dari Mako Damkar sekitar 4,9 kilometer.
Setelah sampai, petugas dengan peralatan lengkap menangkap ular tersebut, dan nantinya akan diserahkan kepada komunitas reptil yang ada di Kota Padang.
"Proses evakuasi berlangsung sampai pukul 15.43 WIB," sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda dua petak toko di kawasan Pasar Gaung, Kelurahan Gates Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Senin (22/9/2025) sore.
Baca juga: Dermaga Apung Pulau Angso Duo Pariaman Butuh Dukungan Pemerintah Pusat untuk Dongkrak PAD
Peristiwa ini menyebabkan kerugian ditaksir mencapai Rp75 juta.
Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi, mengatakan laporan kebakaran pertama kali diterima sekitar pukul 16.14 WIB.
“Api dan asap terlihat berasal dari salah satu toko, kemudian saksi segera melapor ke kami. Unit langsung bergerak pukul 16.15 WIB dan tiba di lokasi tujuh menit kemudian,” kata Rinaldi.
Api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 17 menit setelah petugas tiba di lokasi.
Dua unit armada dan 30 personel diterjunkan untuk melakukan pemadaman.
Menurut Rinaldi, objek yang terbakar adalah dua petak toko yang digunakan sebagai warung makanan dan lapak jual sayur.
Total luas yang terbakar mencapai 24 meter persegi dengan kerugian diperkirakan Rp75 juta.
Baca juga: Kecelakaan Truk vs Minibus di Talang Solok, Tak Ada Korban dan Berakhir Damai
“Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini. Sementara bangunan yang berhasil diselamatkan diperkirakan senilai Rp5 miliar, termasuk enam rumah dan sepuluh petak toko lain di sekitar lokasi,” jelasnya.
Kebakaran terjadi tepatnya di Jalan Banyuwangi Nomor 6, Kelurahan Gates Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung.
Dimana, area tersebut diketahui padat hunian dengan akses jalan sempit, sehingga menyulitkan petugas saat menuju lokasi.
Hingga kini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
3. Satpol PP Padang Bongkar Lapak PKL yang Membandel Gunakan Fasilitas Umum
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang bersama pihak kecamatan terus menggencarkan pengawasan dan penertiban terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang melanggar aturan di sejumlah titik di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (22/9/2025).
Penertiban kali ini dilakukan di beberapa kawasan, terdiri dari Kecamatan Nanggalo, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang Utara hingga Kecamatan Padang Selatan.
Sejumlah PKL kedapatan menggunakan fasilitas umum (fasum) sebagai tempat berjualan, bahkan ada yang sengaja meninggalkan barang dagangannya di atas trotoar.
“Menindaklanjuti laporan masyarakat, kita bersama pihak kecamatan melakukan penyisiran untuk menertibkan PKL yang menggunakan fasum sebagai tempat berjualan," Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Kota Padang, Eka Putra Irwandi.
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Potensi SAR, Basarnas Mentawai Gelar Pelatihan Pertolongan di Air Selama 6 Hari
Selain itu, masih ditemukan pedagang yang meninggalkan barang dagangannya di atas fasum.
"Pada beberapa lokasi seperti Lubuk Begalung dan Padang Utara kita lakukan pembongkaran terhadap lapak yang berdiri di atas fasum," ujarnya.
Ia menegaskan, keberadaan PKL yang berjualan di atas fasilitas umum tidak hanya mengganggu keindahan kota, tetapi juga menghambat kenyamanan serta aktivitas masyarakat yang menggunakan fasilitas publik.
"Pedagang ini sudah kita ingatkan untuk berjualan sesuai dengan aturan, teguran baik lisan maupun tertulis juga sudah dilakukan bersama pihak kecamatan, maka hari ini kita lakukan penyitaan sebagai tindak tegas kepada pedagang yang masih melanggar," tegas Eka.
Baca juga: Tiga Staf DP3AKB Dapat Teguran Akibat Kedapatan Bermain Kartu UNO saat Jam Kerja
"Satpol PP bersama pihak kecamatan akan terus melakukan pengawasan secara berkelanjutan agar tidak terjadi pelanggaran serupa," ungkap Eka
Lebih lanjut, Eka Putra Irwandi menghimbau para pedagang agar dapat mematuhi aturan yang berlaku.
“Kami mengajak para PKL untuk berjualan di atas lokasi yang tidak melanggar aturan. Jangan lagi berjualan di atas trotoar, bahu jalan, maupun fasilitas umum lainnya,” sebutnya.
Satpol PP Kota Padang berharap langkah ini mendapat dukungan dari masyarakat, termasuk dari para PKL, sehingga tercipta lingkungan kota yang lebih tertib, bersih, dan nyaman bagi semua pihak.(*)
Berita populer
Padang
perlintasan sebidang
Kereta Api
ular piton
Damkar Padang
penertiban PKL
Satpol PP Padang
3 BERITA POPULER PADANG: Senpi Dadang Tak Berizin, Festival Kota Tua dan Jadwal Kabau Sirah |
![]() |
---|
3 Berita Populer Padang: Kemacetan di Sitinjau Lauik, HUT Ke-80 PMI, Prakiraan Cuaca |
![]() |
---|
3 Berita Populer Padang: 7.178 Anak Putus Sekolah, Prakiraan Cuaca, Tawuran Pelajar Tewaskan Siswa |
![]() |
---|
3 Berita Populer Padang: Perahu Nelayan Terbalik, Satpol PP Bubarkan Hiburan Malam |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER PADANG: 4 Rumah Terbakar, Pasangan Remaja Terjaring Razia dan Kekalahan Kabau Sirah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.