Populer Padang
3 BERITA POPULER PADANG - Tawuran Renggut Nyawa Remaja, Ribuan Anak Tidak Sekolah dan Aksi Curanmor
Simak berita populer Padang yang artikelnya tayang selama 24 jam terakhir mulai Sabtu-Minggu (13-14/9/2025) pagi hari ini.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Simak berita populer Padang yang artikelnya tayang selama 24 jam terakhir mulai Sabtu-Minggu (13-14/9/2025) pagi hari ini.
Pertama, pemberitaan tentang aksi tawuran remaja di Kecamatan Kuranji Kota Padang hingga mengewaskan seorang remaja, Sabtu (13/9/2025) dini hari.
Kedua, Pemko Padang mencatat sebanyak 7.178 anak tidak sekolah (ATS) atau putus sekolah, sedangkan target nol ATS.
Ketiga, berita tentang pencurian kendaraan bermotor atau Curanmor, yang raib saat terparkir di depan rumah di Padang Utara, Kota Padang
Baca berita selengkapnya sebagai berikut:
1. Tawuran Remaja di Kuranji Padang Tewaskan Satu Orang, Polisi Amankan Lima Pelaku Beserta Sajam
SEBUAH video yang memperlihatkan aksi tawuran antara dua kelompok menggunakan senjata tajam viral di media sosial, Sabtu (13/9/2025).
Aksi tawuran tersebut diduga terjadi di kawasan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Dalam video tersebut tampak kedua kelompok saling serang.
Namun, tampak juga seseorang yang menggunakan jaket bewarna merah berhasil ditangkap oleh kelompok lawannya.
Baca juga: Satu Korban Sampan Terbalik di Mentawai Belum Ditemukan, Tiga Perahu Nelayan Bantu Pencarian
Ia pun tampak tampak menjadi sasaran amukan kelompok lawannya yang memukul menggunakan kayu hingga senjata tajam.
Selain itu, seseorang tersebut dikabarkan meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit akibat luka serius yang didapatinya.
Karena aksi tersebut, petugas kepolisian bergerak cepat melakukan penyelidikan.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Padang berhasil menangkap lima remaja yang diduga terlibat dalam tawuran.
Baca juga: Kasat Lantas Polres Pasaman Barat Dimutasi, AKP Nanin Aprilia Fitriani Gantikan AKP Rina Aryanti
Polisi langsung melakukan pengejaran. Lima pelaku akhirnya ditangkap di kawasan Bypass Ketaping, Kecamatan Kuranji.
Saat diamankan, mereka tidak bisa mengelak karena petugas mendapati senjata tajam yang masih mereka simpan.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Muhammad Yasin, mengatakan bahwa lima pelaku sudah ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Dari hasil identifikasi, empat orang di antaranya masih berstatus anak di bawah umur, sementara seorang lainnya sudah cukup umur," kata Yasin.
“Saat ini lima pelaku sudah diamankan. Kami juga masih memburu satu pelaku lain yang identitasnya sudah diketahui,” sambungnya.
Baca juga: Dosen UNP Gelar Pelatihan Parenting dan Wirausaha bagi Anggota PKK Ulak Karang Selatan Padang
Polisi menegaskan akan memproses kasus tawuran ini sesuai hukum yang berlaku.
Para pelaku terancam dijerat pasal tentang penganiayaan secara bersama-sama yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman berat.
Kasus tawuran ini menambah daftar panjang aksi kekerasan jalanan yang melibatkan remaja di Kota Padang.
Aparat mengimbau orang tua dan masyarakat untuk lebih peduli mengawasi aktivitas anak-anak agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)
2. Pemko Padang Catat 7.178 Anak Tidak Sekolah, Targetkan Nol ATS Lewat Sinergi Lintas Sektor
PEMKO atau Pemerintah Kota Padang menegaskan komitmennya untuk menuntaskan persoalan Anak Tidak Sekolah (ATS).
Hingga tanggal 11 September 2025, tercatat sebanyak 7.178 anak di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) masih berstatus tidak bersekolah.
Langkah percepatan penanganan ATS tersebut ditegaskan Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, saat memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Anak Tidak Sekolah di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Jumat (12/9/2025).
“Pendidikan adalah hak dasar anak yang tidak boleh diabaikan. Kita menargetkan tidak boleh ada lagi anak usia sekolah yang tercecer dari sistem pendidikan. Upaya ini menjadi perhatian serius demi mewujudkan generasi emas Kota Padang,” tegas Maigus Nasir.
Baca juga: Harga Cabai Merah Keriting Naik Lagi Hari Ini, Dijual Rp76.700 di Pasar Bawah Bukittinggi
Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, dunia usaha, hingga masyarakat, agar setiap anak benar-benar mendapat hak pendidikan tanpa terkecuali.
“Saya meminta seluruh pihak di kecamatan dan kelurahan agar lebih proaktif melakukan pendataan hingga ke tingkat RT. Dengan begitu, setiap anak yang putus sekolah bisa segera terjangkau dan mendapatkan solusi," ujarnya.
"Dengan kolaborasi semua pihak, target nol anak putus sekolah di Kota Padang Insya Allah dapat terwujud,” sambungnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Nurfitri, menjelaskan bahwa dari total 7.178 ATS, baru sekitar 36 persen yang berhasil didata secara detail.
Baca juga: Dosen UNP Gelar Pelatihan Parenting dan Wirausaha bagi Anggota PKK Ulak Karang Selatan Padang
Sementara itu, 64 persen sisanya masih dalam proses pendataan.
Ia juga merinci tiga faktor utama penyebab anak putus sekolah di Padang. Yaitu faktor lingkungan, seperti anak terpengaruh hal negatif di sekitar tempat tinggalnya hingga enggan bersekolah.
Faktor kedua yaitu internal sekolah, masih ada oknum pendidik yang salah menyikapi persoalan anak, sehingga menimbulkan trauma dan akhirnya drop out.
Ketiga yaitu faktor ekonomi keluarga, sekitar 28 persen ATS terpaksa bekerja membantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Menurut Nurfitri, pemerintah menyiapkan dua jalur strategi untuk mengatasi kasus ATS.
Baca juga: Wabup Padang Pariaman Rahmat Hidayat Maklumi Pengusiran Warga Kapalo Hilalang Saat Mediasi
Bagi anak yang masih berada di usia sekolah akan dikembalikan ke sekolah formal sesuai jenjangnya.
Sementara anak yang sudah melewati usia sekolah akan diarahkan mengikuti pendidikan non formal melalui program Paket A, B, dan C.
“Kita telah dan akan terus berupaya melakukan langkah strategis untuk mengatasi persoalan ATS. Pendataan menjadi kunci agar setiap anak bisa segera diarahkan kembali ke jalur pendidikan sesuai kebutuhannya,” jelas Nurfitri.
Dengan sinergi semua pihak, Pemko Padang berharap target Padang Nol Anak Tidak Sekolah dapat tercapai, sehingga setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.(TribunPadang.com/Fajar)
3. Motor Raib saat Terparkir Depan Rumah di Padang Utara, Polisi Berhasil Bekuk Pelaku
UNIT Opsnal Reskrim Polsek Padang Utara berhasil mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor roda dua (curanmor) yang meresahkan masyarakat di wilayah hukumnya.
Seorang pria berinisial AM (38) akhirnya dibekuk setelah aksinya mencuri sebuah sepeda motor milik seorang karyawan swasta.
Penangkapan pelaku dilakukan pada Kamis (11/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB di Jalan Parupuk V, Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Pelaku yang merupakan warga Batipuah, Kabupaten Tanah Datar, diketahui sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas.
Baca juga: Warga Kapalo Hilalang Usir Wabup Padang Pariaman Rahmat Hidayat Saat Audiensi di Kantor Nagari
Kasus ini berawal dari laporan Asep Prasetyo (27), seorang karyawan swasta asal yang tinggal di Ulak Karang Utara melaporkan kehilangan sepeda motor miliknya pada Rabu (30/4/2025).
Motor yang diparkir korban tiba-tiba raib, sehingga ia mengalami kerugian sekitar Rp7 juta.
Kapolsek Padang Utara, AKP Yuliadi, menjelaskan bahwa setelah menerima laporan tersebut, pihaknya segera memerintahkan tim opsnal untuk turun melakukan penyelidikan.
"Dari serangkaian pengumpulan informasi di lapangan, tim mendapat petunjuk kuat mengenai keberadaan terduga pelaku, dan langsung melakukan penangkapan," katanya.
“Setelah diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya. Ia juga menunjukkan lokasi barang bukti yang sempat dijual ke daerah Padang Cakur, Kota Pariaman,” sambungnya.
Baca juga: Residivis Narkotika di Pasaman Kembali Diringkus Polisi Akibat Mencuri Karet Sebanyak 900 Kilogram
Saat dilakukan pemeriksaan, polisi mendapati bahwa pelaku berusaha menghilangkan jejak dengan mengubah warna sepeda motor hasil curian.
Barang bukti berupa satu unit motor tersebut sebelumnya berwarna merah, namun oleh pelaku sudah diubah menjadi hitam agar tidak mudah dikenali.
Menurut keterangan pihak kepolisian, pelaku bukanlah orang baru dalam dunia kejahatan. Polisi menduga ia memiliki jaringan penadah untuk menjual hasil curiannya.
"Meski demikian, kasus ini masih terus dikembangkan guna memastikan apakah ada pelaku lain yang terlibat," ujarnya.
“Saat ini, pelaku beserta barang bukti sudah diamankan di Mapolsek Padang Utara untuk proses penyidikan lebih lanjut. Kami juga akan memeriksa saksi-saksi dan melengkapi alat bukti agar perkara ini segera tuntas,” tambahnya.
Baca juga: Gempa Magnitudo 3,3 Guncang Air Bangis Pasaman Barat pada Sabtu Pagi
Polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap maraknya kasus curanmor. Warga diharapkan menggunakan kunci ganda atau alat pengaman tambahan ketika memarkir sepeda motor, terutama di area terbuka tanpa penjagaan.
Namun demikian, pihak kepolisian menegaskan akan terus meningkatkan patroli dan penyelidikan untuk mencegah kejahatan serupa kembali terjadi.(TribunPadang.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.