Anyaman Rotan

Awal Kecintaan Yuni Hendrita pada Anyaman Rotan dan Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Furnitur Murah

rotan sejak lama menjadi andalan perajin diolah menjadi furnitur serta perlengkapan rumah tangga, seperti kursi, meja, hingga pintu

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: afrizal
TribunPadang.com/FajarAlfaridho
ANYAMAN ROTAN: Seorang perajin membuat anyaman rotan berupa pembatas ruangan di salah toko di kawasan Pitameh, Kota Padang, Kamis (28/8/2025). Para pengusaha dan pengrajin rotan tetap bisa bertahan di tengah gempuran furnitur dengan bahan baku lebih murah. 

Di tokonya, tampak beragam produk tertata rapi, mulai dari kursi, meja, pembatas pintu, ayunan, hingga keranjang buah. Dari sekian banyak, produk yang paling sering dibeli adalah ayunan, keranjang buah, serta pintu pembatas.

“Kita tidak punya motif khusus, biasanya hanya bermain di warna. Ada rotan yang dianyam lalu diberi warna agar lebih menarik,” jelasnya.

Harga kerajinan yang dijual Hendrita pun bervariasi, yaitu dari harga Rp15 ribu hingga harga Rp5 juta, tergantung bentuk dan ukurannya.

Dari sisi penjualan, usaha Hendrita masih tergolong stabil. 

Setiap hari, selalu ada pembeli yang datang, meski jumlahnya tidak menentu. 

Selain toko, ia juga memasarkan produk secara online. Produknya bahkan sudah merambah luar provinsi, ke Jawa hingga Bali.

“Paling jauh pernah kirim ke Jawa dan Bali. Bahkan beberapa orang terkenal juga pernah belanja di sini, termasuk istri Gubernur Sumbar, Mahyeldi,” kenangnya.

Berkat usaha ini, Hendrita bisa meraih omzet sekitar Rp35 juta hingga Rp40 juta per bulan. 

Baginya, angka tersebut cukup untuk menghidupi keluarga sekaligus membayar gaji pengerajin.

Namun, tantangan tetap ada. Bahan baku rotan yang berkualitas kini semakin sulit didapat. 

Harganya pun bervariasi, dari Rp3.500 hingga Rp15 ribu per batang dengan panjang sekitar satu meter, tergantung jenis dan kualitas.

“Kalau beli bahan rotan biasanya secukupnya saja, tidak bisa disimpan terlalu lama karena bisa lapuk,” katanya.

Meski begitu, Hendrita mengaku terkadang mendapat bantuan dari pemerintah. 

Misalnya, pada masa pandemi Covid-19, ia sempat menerima bantuan bahan baku rotan. 

Namun, ia berharap dukungan pemerintah bisa lebih maksimal agar usaha kerajinan rotan terus berkembang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved