Kereta Api Tabrak Mobil
Andre Rosiade Minta Palang Pintu Dibangun di Perlintasan Rawan, Usai Laka Kereta Api vs Honda Brio
Kunjungan tersebut dilakukan untuk mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, merespons kecelakaan tragis yang menimpa tujuh pelajar SMA Negeri 10 Padang akibat tertabrak Kereta Api Minangkabau Ekspres dengan sebuah minibus di Jalan Jati Adabiah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (21/8/2025).
Dalam peristiwa tersebut, dua orang pelajar meninggal dunia.
Andre Rosiade bersama Direktur Keselamatan dan Keamanan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Dadan Rudiansyah, meninjau langsung lokasi kecelakaan pada Jumat (22/8/2025) pagi.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Baca juga: Polisi Ungkap Kondisi Terkini 7 Siswi SMAN 10 Padang Korban Tabrakan KA Minangkabau Ekspres
“Kita prihatin dan berduka karena anak-anak kita menjadi korban akibat perlintasan yang tidak memiliki palang pintu sehingga terjadi kecelakaan kemarin,” kata Andre Rosiade kepada TribunPadang.com di lokasi.
Menurut Andre, terdapat beberapa langkah jangka pendek yang akan dilakukan. Pertama, PT KAI melalui Balai Perkeretaapian akan menempatkan staf secara manual untuk menjaga perlintasan kereta api yang rawan kecelakaan.
“Seluruh perlintasan yang rawan kecelakaan akan dijaga secara manual oleh staf. Itu langkah pertama,” jelas Andre.
Langkah kedua, pihaknya bersama PT KAI akan mendorong pengajuan anggaran kepada Kementerian Perhubungan untuk pembangunan palang pintu di titik-titik rawan perlintasan kereta api di Sumbar.
Baca juga: Satu Korban Belum Ditemukan, Operasi SAR Korban Hanyut di Pasaman Barat Dihentikan

“Saya akan mengajukan anggaran ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan agar dibangun palang pintu di berbagai titik rawan di Sumbar. Tugas saya nanti mengawal dan berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan, termasuk jika ada kebutuhan tambahan anggaran,” tegasnya.
Andre juga menyebut, jika anggaran dari Kemenhub tidak mencukupi, dirinya akan melaporkan hal itu ke Mensesneg
agar dialokasikan anggaran tambahan.
“Kita berharap solusi ini bisa segera terealisasi, sehingga keselamatan masyarakat lebih terjamin,” tuturnya.
Hingga kini, Ditlantas Polda Sumbar bersama Polresta Padang masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kecelakaan yang menewaskan dua siswi SMA 10 Padang tersebut.
Sebelumnya diberitakan, pihak kepolisian memaparkan kondisi terkini tujuh pelajar SMA Negeri 10 Padang yang menjadi korban kecelakaan antara Kereta Api Minangkabau Ekspres dengan sebuah minibus di Jalan Jati Adabiah, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (21/8/2025) siang.
Kanit Laka Lantas Polresta Padang, Iptu Zulkifli, menyebut dua orang korban meninggal dunia dalam insiden tersebut. Kedua korban berinisial NK dan AAF.
“Terkait informasi korban kecelakaan kemarin, dari tujuh orang korban, dua di antaranya meninggal dunia,” kata Iptu Zulkifli kepada TribunPadang.com saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (22/8/2025).
Selain itu, tiga korban lainnya mengalami luka berat dan masih menjalani perawatan di RS Yos Sudarso serta RSUP Dr. M. Djamil Padang. Mereka berinisial VDZ, AH, dan AF.
“Dari kejadian ini ada tiga orang mengalami luka berat. Saat ini mereka dirawat di RS Yos Sudarso dan RSUP Dr. M. Djamil Padang,” ujarnya.
Sementara dua korban lainnya mengalami luka ringan dan telah diizinkan pulang dari rumah sakit. Mereka berinisial JPS dan NMA.
“Untuk korban luka ringan ada dua orang, dan keduanya sudah diperbolehkan pulang,” jelas Zulkifli.
Baca juga: Segel Kantor Wali Nagari Ranah Pasisie Pasaman Barat Dibuka, Pelayanan Warga Kembali Jalan
Polisi Lakukan Olah TKP
Sehari setelah kejadian, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumbar bersama Satlantas Polresta Padang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Jumat (22/8/2025) pagi.
Olah TKP dimulai sekitar pukul 08.20 WIB dengan melibatkan 10 personel Subdit Gakkum Ditlantas Polda Sumbar dan 6 personel Laka Lantas Polresta Padang. Sejumlah warga sekitar ikut menyaksikan jalannya olah TKP dan sebagian dimintai keterangan.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Sumbar, AKBP Dewi Suriyani, mengatakan pihaknya menggunakan alat Traffic Accident Analysis (TAA) untuk merekonstruksi peristiwa tersebut.
“Saat ini kita melakukan olah TKP melalui alat TAA. Alat ini berfungsi untuk melihat kronologi sebelum, pada saat, dan setelah kejadian. Ada enam titik di lokasi yang kita rekam untuk kebutuhan analisis,” kata Dewi.
Baca juga: Penyakit Kaki Gajah Tuntas di Pasaman Barat, Kemenkes Beri Penghargaan

Ia menjelaskan, hasil rekaman TAA akan dikirim ke Korlantas Polri untuk diolah menjadi video animasi.
“Nanti hasil ini akan kelihatan jelas bagaimana kejadian sebenarnya. Proses pembuatannya sekitar satu minggu. Hasil video animasi itu bisa digunakan dalam penyelidikan maupun tindakan hukum,” jelasnya.
Terkait dugaan kelalaian, Dewi menegaskan pihaknya masih melakukan pendalaman. “Untuk unsur kelalaian masih dalam penyelidikan. Kendaraan yang terlibat juga sudah diamankan di Unit Laka Lantas Polresta Padang,” ujarnya.
Hingga kini, Ditlantas Polda Sumbar bersama Polresta Padang masih mendalami penyebab kecelakaan yang menewaskan dua siswi SMA Negeri 10 Padang tersebut.(*)
Polisi Ungkap Kondisi Terkini 7 Siswi SMAN 10 Padang Korban Tabrakan KA Minangkabau Ekspres |
![]() |
---|
Ditlantas Polda Sumbar Olah TKP Kecelakaan KA Bandara Tabrak Honda Brio Berisi Siswi SMA di Padang |
![]() |
---|
Putri dari Kapolres Solok Kota Jadi Korban Tewas Kecelakaan Minibus vs Kereta Api di Padang |
![]() |
---|
Kerap Terjadi Kecelakaan, Warga Keluhkan Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang di Jati Padang Timur |
![]() |
---|
Kereta Hantam Minibus di Padang, Warga Ungkap Sirene Rusak Berbulan-bulan Sebelum Kecelakaan Maut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.