TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias mengukuhkan sebanyak 54 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada Kemerdekaan RI ke-80 Tahun.
Pengukuhan tersebut berlangsung di Balairung Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Jumat (15/8/2025) malam.
Pengukuhan tersebut dihadiri Forkopimda dan sejumlah Kepala SKPD dan OPD Kota Bukittinggi.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengatakan bahwa Kota Bukittinggi pernah menjadi Ibukota Negara Indonesia pada pemerintahan darurat.
Baca juga: Dua Warga Hilang Diseret Arus saat Menyeberangi Sungai di Pasaman Barat, Tim SAR Lakukan Pencarian
Untuk itu, kata Ramlan, Bukittinggi juga harus mengibarkan bendera pusaka merah putih.
“Pada hari ini saya mengukuhkan saudara -saudara sebagai pasukan pengibar bendera pusaka yang akan bertugas di Lapangan Wirabraja Bukittinggi pada tanggal 17 Agustus 2025," ungkapnya.
Kata Ramlan, Kota Bukittinggi telah menyiapkan 54 paskibraka Bukittinggi yang terdiri dari 26 pelajar putra dan 28 pelajar putri.
"Mereka bakal melaksanakan tugas dan amanah mengibarkan bendera pusaka merah putih, yang hanya ada tiga di Indonesia, yakni Jakarta, Bukittinggi dan Yogyakarta," pungkasnya.
Baca juga: Cuaca Sumatera Barat 16-18 Agustus 2025, Siang Sampai Sore Berpotensi Hujan di Mentawai
"Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rahmat dan karunia-Nya dalam menjalankan tugas negara,” sambungnya.
Kemudian, pengukuhan berlangsung secara khidmat, seluruh Paskibraka mengucapkan ikrar Putra Indonesia dan prosesi memegang Sang Saka Merah Putih.
Saat memegang Sang Saka Merah Putih juga diiringi dengan lagu Padamu Negeri.
Sementara itu, Ramlan juga mengupayakan Kota Bukittinggi menjadi Daerah Khusus.
Baca juga: Kapten Semen Padang FC Rosad Setiawan Akui Lakukan Error Saat Lawan Dewa United
Ia beralasan bahwa Kota Bukittinggi pernah menjadi salah satu daerah kunci dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
"Saat ini saya sedang berupaya menjadikan Bukittinggi sebagai Daerah Khusus. Bukittinggi pernah menjadi daerah kunci dalam sejarah kemerdekaan Indonesia," sebutnya.
"Sehingga Bukittinggi pun dinilai layak menjadi Kota Perjuangan," tambahnya. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)