Kabupaten Agam

Sudah Banyak Sawah yang Kering, Sungai Batang Kaciak di Batu Taba Agam Akhirnya Dikeruk

Penulis: Muhammad Iqbal
Editor: Rezi Azwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGERUKAN EMBUNG DAN SUNGAI - Masyarakat sekaligus petani di Nagari Batu Taba, M. Ruli saat memberikan keterangan, Senin (11/8/2025). M. Ruli sebut aliran sungai selalu tertutup material saat terjadi banjir, sehingga membuat alirannya tidak lancar.

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Masyarakat Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat merasa terbantu atas dikeruknya embung dan aliran sungai Batang Kaciak oleh pemerintah.

Masyarakat sekaligus kelompok tani di Batu Taba, Asnal Sutan Mentari mengatakan bahwa ia sangat terbantu atas dikeruknya embung dan aliran sungai Batang Kaciak di daerahnya.

"Alhamdulillah sudah dikeruk aliran sungai ini dan semoga aliran air bisa lancar kembali," ucapnya saat ditemui TribunPadang.com, Senin (11/8/2025).

Ia juga menjelaskan, apabila nantinya musim hujan sudah datang, aliran air akan lancar mengalir.

Baca juga: Menyongsong Pemilu 2029 di Bukittinggi, Bawaslu Sumbar Terima Masukan dari Berbagai Unsur

PENGERUKAN SUNGAI- Alat berat saat melakukan pengerukan embung dan aliran sungai Batang Kaciak di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (11/8/2025).

"Jika air besar, lancar airnya turun ke bawah," sebutnya.

Ia menyebut, dampaknya kepada petani maupun masyarakat bisa memanfaatkan air tersebut untuk mengairi sawah.

"Petani menggunakan air untuk mengairi sawah," pungkasnya 

Sama halnya dengan Asnal, M.Ruli Sutan Mudo mengatakan pengerukan sungai perlu dilakukan lantaran banyak sawah yang terlantar akibat minimnya aliran air.

Baca juga: Muaro Lasak Padang Dipenuhi Sampah, Pengunjung Pilih Tak Bermain dan Berenang di Tepi Pantai

"Bagus, karena dibutuhkan oleh petani, sawah sudah banyak yang kering," ucapnya.

Ia menjelaskan, pengerukan ini sebenarnya sudah yang ke 3 kali dilakukan, namun selalu tertimbun oleh material yang terbawa dari banjir.

"Aliran sungai banyak yang tersumbat oleh batu, dan ini pengerukan yang ketiga," terangnya. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Berita Terkini