TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini 3 berita Populer Padang yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
Ada berita tentang Harga Sayur di Padang Melonjak 2 Kali Lipat Akibat Petani Gagal Panen, Seledri Rp70 Ribu per Kilo.
Kemudian berita DPRD Padang Soroti Kebocoran Retribusi Parkir dan Aset Tak Produktif di KUA-PPAS 2026.
Selanjutnya berita Cuaca Padang Rabu 8 Agustus 2025 Cerah Berawan, Warga Diimbau Waspada Potensi Hujan Ringan Sore Hari.
Baca berita selengkapnya :
1.Harga sejumlah komoditas sayuran di Kota Padang, Povinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami lonjakan tajam dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan harga bahkan mencapai dua kali lipat dari harga normal.
Adit, salah seorang pedagang sayur di Pasar Raya Padang, mengungkapkan bahwa hampir seluruh jenis sayuran mengalami kenaikan harga yang signifikan.
“Sudah seminggu ini harga sayur naik semua, bahkan sampai dua kali lipat dari harga biasanya,” ujar Adit saat ditemui TribunPadang.com, Rabu (6/8/2025).
Baca juga: Kematian Gadis Penjual Gorengan Padang Pariaman: Praktisi Nilai Hukuman Mati In Dragon Sudah Tepat
Adit merinci, harga daun bawang yang sebelumnya Rp15 ribu per kilogram kini melonjak menjadi Rp28 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.
Seledri pun mengalami lonjakan harga, dari Rp30 ribu menjadi Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram.
Komoditas lainnya seperti buncis naik dari Rp12 ribu menjadi Rp28 ribu per kilogram.
Wortel dari Rp12 ribu menjadi Rp16 ribu per kilogram, dan sayur japan dari Rp5 ribu menjadi Rp10 ribu per kilogram.
Hal senada juga disampaikan Tomi, pedagang lainnya di pasar yang sama.
Ia menyebut sebagian besar komoditas sayur yang dijualnya mengalami kenaikan harga drastis.
“Banyak yang naik harganya, rata-rata naik dua kali lipat,” kata Tomi.
Meski demikian, beberapa jenis sayur masih bertahan di harga normal.
Baca juga: Penipuan Umrah Bukittinggi: Terlapor Juga Sebut Owner Travel Pesan Ratusan Mukena Tapi Belum Bayar
Tomat misalnya, masih dijual Rp14 ribu per kilogram, dan kentang Rp15 ribu per kilogram.
Namun, komoditas seperti lobak mengalami kenaikan dari Rp5 ribu menjadi Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram.
Sementara itu, sawi naik dari Rp6 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram.
Tomi menjelaskan, lonjakan harga ini disebabkan oleh banyaknya petani yang gagal panen akibat musim kemarau panjang.
“Karena banyak petani yang gagal panen, kemudian musim kemarau, tentu ini sangat mempengaruhi harga,” ujarnya.
“Biasanya petani panen secara bergiliran, tapi kali ini sama-sama terkena dampak kemarau, sehingga sama-sama gagal panen,” pungkasnya.
2.Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2026 oleh Komisi III DPRD Kota Padang memunculkan sejumlah perhatian serius terhadap pengelolaan keuangan daerah, khususnya pada sektor pendapatan dan efisiensi aset.
Dalam forum pembahasan tersebut, Komisi III menegaskan bahwa fokus utama harus diarahkan pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan optimalisasi pemanfaatan aset yang dimiliki pemerintah kota.
Langkah ini dinilai penting untuk menjaga kesinambungan pembangunan Kota Padang secara fiskal, serta untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik dan efisien.
Salah satu sorotan penting yang muncul adalah potensi kebocoran pada sektor retribusi parkir.
Komisi III bersama Dinas Perhubungan mengidentifikasi bahwa persoalan ini belum terselesaikan secara tuntas dan berpotensi mengganggu target penerimaan daerah.
Oleh karena itu, Komisi III mendesak seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan, guna menghindari celah-celah penyimpangan yang berulang.
Baca juga: DPRD Padang Soroti Kebocoran Retribusi Parkir dan Aset Tak Produktif di KUA-PPAS 2026
Selain persoalan retribusi, pembahasan juga menyoroti soal aset bangunan dan infrastruktur yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Komisi III mengambil sikap tegas dengan tidak merekomendasikan pembangunan proyek-proyek baru dalam tahun anggaran mendatang.
Sebaliknya, mereka lebih mendorong adanya upaya penataan kota secara menyeluruh dan efisiensi penggunaan gedung-gedung pemerintah yang saat ini masih belum berfungsi optimal.
“Kita ingin agar seluruh aset yang telah ada benar-benar dimaksimalkan terlebih dahulu sebelum berbicara tentang pembangunan baru. Ini soal efisiensi dan penataan yang harus menjadi prioritas,” tegas Ketua Komisi III DPRD Padang, Helmi Moesim Ay, Rabu (6/8/2025).
Dalam diskusi tersebut juga turut dibahas kebutuhan tambahan sarana operasional, seperti becak motor, untuk mendukung kinerja Lembaga Pengelola Sampah (LPS).
Selain itu, peluang peningkatan PAD juga disoroti dari sektor periklanan, termasuk pengelolaan reklame dan iklan luar ruang yang berada di bawah tanggung jawab Dinas Kominfo dan Bappeda.
Wakil Ketua DPRD Padang, Osman Ayub, menekankan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berperan sebagai penghasil PAD harus memastikan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Menurutnya, pelayanan yang optimal akan memberikan dampak langsung terhadap tingkat kepuasan masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan pendapatan daerah.
“Kita tidak hanya bicara angka, tetapi dampaknya terhadap masyarakat dan program strategis, termasuk keberlanjutan pegawai PPPK. Semua bergantung pada seberapa baik pelayanan yang diberikan kepada masyarakat," tegasnya.
Baca juga: Pedagang Terlapor Penipuan Umrah di Bukittinggi Sebut Dirinya Juga Jadi Korban Owner Travel
3.Cuaca di Kota Padang pada hari ini diprakirakan didominasi kondisi cerah berawan sejak pagi hingga siang hari.
Namun, warga diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan ringan pada sore hari.
Forecaster BMKG Stasiun Kelas II Minangkabau, Febriwan, menyampaikan bahwa cuaca pagi hari di Kota Padang diperkirakan cerah berawan.
Memasuki siang hari, kondisi masih relatif stabil dengan cuaca cerah berawan hingga berawan.
“Sore harinya ada potensi hujan ringan. Kemudian pada malam hingga dini hari, cuaca kembali berawan,” ujar Febriwan kepada TribunPadang.com, Rabu (6/8/2025).
Selain kondisi cuaca, Febriwan juga menjelaskan bahwa suhu udara di Kota Padang hari ini berkisar antara 22 hingga 31 derajat celcius. Tingkat kelembapan udara berada pada rentang 66 hingga 96 persen.
“Sementara angin bertiup dari timur laut hingga barat laut, dengan kecepatan bervariasi antara 4 hingga 28 kilometer per jam,” lanjutnya.
BMKG juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari kanal resmi BMKG. Pasalnya, perubahan cuaca bisa terjadi secara tiba-tiba.
“Kami mengimbau masyarakat agar waspada jika kecepatan angin meningkat signifikan secara tiba-tiba. Hindari berteduh di bawah pohon, tiang listrik, papan reklame, atau area terbuka lainnya,” kata Febriwan.
Untuk memperoleh informasi cuaca terkini, masyarakat dapat mengakses laman resmi BMKG, aplikasi Info BMKG, atau mengikuti akun media sosial BMKG Minangkabau.
“Pantau secara berkala, karena di sana akan selalu kami update informasi terbaru terkait kondisi cuaca dan peringatan dini lainnya,” tutupnya.