TRIBUNPADANG.COM - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi, mendatangi rumah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, Kamis (22/5/2025) petang.
Ia meminta maaf langsung pada sang mantan Walikota Solo lantaran mengunggah foto ijazah Jokowi di media sosial tanpa izin.
Tak disangka, unggahan tersebut viral hingga menimbulkan polemik yang kemudian merugikan Jokowi.
Sebagai informasi, setelah melakukan pengecekan laboratorium dan penyidikan terhadap saksi, Bareskrim Polri telah menyatakan ijazah Jokowi benar-benar asli.
Tak ada indikasi pidana, sehingga Jokowi terbukti sebagai serjana lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Setelah pernyataan resmi dari Bareskrim keluar, Dian Sandi bergegas berangkat ke Solo untuk menemui Jokowi.
Baca juga: Ijazah Jokowi Terbukti Asli, Roy Suryo Ciut Ngadu ke Komnas HAM, Berikut Hasil Penyidikan Polri
"Saya tadi berangkat dari Jakarta setelah pengumuman dari Bareskrim itu, saya datang ke sini sengaja untuk terutama yang berkaitan dengan saya," tutur Dian Sandi dilansir TribunPadang.com dari TribunJateng.com, Kamis (22/5/2025).
"Saya ingin meminta maaf kepada bapak karena telah memposting ijazah beliau tanpa izin."
Dian Sandi lantas membeberkan tanggapan Jokowi.
Menurutnya, Jokowi memberi maaf dan membenarkan bahwa ijazah yang diunggah dan viral, memang sesuai dengan dokumen yang dimilikinya.
"Alhamdulillahnya bapak tadi tidak apa-apa dan beliau juga mengatakan bahwa memang itu ijazah yang dipunyai oleh beliau sesuai dengan yang saya posting," ucap Dian Sandi.
Baca juga: Roy Suryo Bongkar Kesalahan Fatal UGM, Tuding Ubah Nama Dekan demi Ijazah Jokowi: Pinter Dikit Deh
Lebih lanjut, Dian Sandi menjelaskan bahwa ia tak pernah berniat mempermalukan Jokowi.
Alih-alih, tujuannya memposting ijazah ayah Gibran Rakabuming Raka tersebut hanya untuk menyelesaikan keributan yang muncul.
"Beliau maafkanlah, tentu. Kan memang niat saya tidak pernah untuk mempermalukan beliau, kan niat saya hanya ingin agar itu terang dan segera selesai," terang Dian Sandi.
"Agar orang-orang yang memfitnah bapak ini yang tidak seperti yang kemarin-kemarin itu. Kan itu harkat martabat orang di situ."