TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI – Puluhan warga binaan Lapas Bukittinggi mengalami keracunan setelah mengonsumsi minuman oplosan berbahan alkohol 70 persen, Kamis (1/5/2025).
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Barat, Marselina Budiningsih, menjelaskan penyebab keracunan berasal dari cairan alkohol sisa bahan pembuatan parfum yang dicampur dengan minuman sachet, air, dan es batu.
Hal itu disampaikan Marselina Budiningsih dalam konferensi pers di Lapas Kelas IIA Bukittinggi, pada Kamis (1/5/2025) pukul 02:00 WIB.
Marselina menceritakan awal mula puluhan warga binaan keracunan, lantaran minuman oplosan yang berasal dari sisa alkohol 70 persen untuk bahan pembuatan parfum.
"Dari sisa pembuatan parfum tersebut sekitar 200 mililiter, diambil oleh salah seorang tamping tanpa seizin petugas," ungkap Marselina.
Baca juga: POPULER PADANG: Temuan Potongan Kaki Manusia dan Ribut Pengunjung dengan Tukang Parkir
Lalu sisa bahan pembuatan parfum tersebut diminta oleh temannya untuk membersihkan tato.
"Akan tetapi malah disalahgunakan. Alkohol yang 70 persen itu dicampur dengan minuman sachet, ditambah air dan es batu lalu diminum rame-rame," beber Marselina.
"Akhirnya menimbulkan keracunan," sambung Marselina.
Saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dan melaporkan kepada Direktorat Jenderal, Kapolresta Bukittinggi beserta tim, dan pihak keluarga warga binaan.
"Kita juga sudah membentuk tim investigasi untuk melaksanakan tugas, apabila ada unsur-unsur yang kelalaian," sebutnya.
Baca juga: 12 Ramalan Shio Hari Ini Kamis 1 Mei 2025: Lengkap soal Cinta, Karier hingga Nomor Keberuntungan
"Kita akan proses, baik itu pegawai atau warga binaan," tambahnya.
Saat ditanya mengenai berapa total korban yang keracunan, Marselina menjawab sebanyak 13 orang.
"1 orang meninggal dunia, sudah kita serahkan kepada keluarga dan dimakamkan. 2 orang menggunakan ventilator, 2 orang penanganan intensif dan 8 orang observasi," terangnya.
Sebelumnya, data yang dihimpun Tribunpadang.com dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar Bukittinggi, sebanyak 22 orang dirawat, 2 orang dipasang ventilator dan 11 orang berstatus kritis.
Hal itu dibenarkan oleh Direktur RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi Busril saat memberikan keterangan, Rabu (30/4/2025) malam.