Kedua, dorongan untuk tetap terlibat dalam aktivitas fisik dan sosial di dunia nyata dapat membantu menyeimbangkan kehidupan mereka.
Ketiga, edukasi tentang dampak negatif kecanduan game sejak dini sangat penting.
Orang tua dan guru perlu mengedukasi remaja, bukan hanya dengan melarang, tetapi juga dengan menjelaskan alasan di balik aturan tersebut.
Keempat, dalam kasus yang lebih serius, pendampingan dari profesional seperti psikolog atau psikiater bisa menjadi solusi. Terapi perilaku kognitif (CBT) terbukti efektif dalam menangani kecanduan game.
Terakhir, memilih game yang lebih positif—yang melatih kreativitas dan kerja sama tim—dapat menjadi alternatif untuk menghindari kecanduan game yang merugikan.
Kesimpulannya, game online memang merupakan bagian dari dunia digital modern yang tak bisa dihindari. Namun, yang perlu dipahami adalah pentingnya kebijaksanaan dalam menggunakannya.
Remaja perlu diajarkan bahwa dunia nyata tetap lebih penting daripada dunia maya, dan dengan pengawasan yang tepat serta pola hidup yang sehat, game online dapat tetap menjadi hiburan yang menyenangkan tanpa merusak masa depan mereka.
(Wahyu Saptio Afrima, Mahasiswa Prodi Sastra Minangkabau- FIB Unand, Magang di Tribun Padang.com)