PMK di Sumbar

Padang Pariaman Butuh 20 Ribu Dosis Vaksin untuk Atasi PMK pada Hewan Ternak

Penulis: Panji Rahmat
Editor: Rahmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peternak mengecek kondisi sapi di Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, saat kembali munculnya kasus PMK. Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat terus meningkat.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat terus meningkat.

Pemerintah setempat membutuhkan setidaknya 20 ribu dosis vaksin untuk mencegah penyebaran lebih luas terhada hewan ternak.

Namun, hingga kini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Padang Pariaman baru menerima 1.500 dosis vaksin. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakeswan Padang Pariaman Devi Yanti, mengatakan, jumlah itu masih jauh dari kebutuhan minimal.

"Minimal untuk Padang Pariaman butuh 20 ribu dosis vaksin," ujarnya, Sabtu (25/1/2025).

Baca juga: Pasar Ternak Muaro Paneh Tetap Buka di Tengah Wabah PMK, Pemkab Solok Percepat Vaksinasi

Kebutuhan minimal itu berbanding dengan jumlah ternak yang ada di Padang Pariaman, 50 ribu ekor sapi dan kerbau.

Ia menyebut untuk tahap pertama ini Padang Pariaman hanya mendapat kuota 1.500 dosis vaksin hingga awal Februari 2025.

"Kita tidak tahu apakah akan ada penambahan, tapi untuk tahap pertama sebanyak itu," ujar Devi.

Jumlah vaksin yang diterima tersebut, menurut Devi sudah dibagikan pada ternak di 15 kecamatan yang terdampak.

Fokus utama pemberian vaksin ini pada ternak yang terdampak dan ternak yang berada di sekitar lokasi.

Baca juga: Tiga Sapi Mati Akibat PMK di Padang Pariaman Sumbar, 627 Kasus Terdata

"Sampai hari ini masih kita salurkan,  lebih kurang sudah 700 dosis yang kita suntikan," ujarnya.

Melihat jumlah dosis yang masih belum mencukupi, pihaknya mengaku akan coba fokus dalam melakukan pengawasan pada para toke sapi.

Hal ini mengingat penularan penyakit ini banyak terjadi karena jual beli ternak.

"Jadi kita akan coba komunikasi dengan para toke untuk menerapkan sejumlah tindak pencegahan penyebaran virus," tuturnya.(*)

Berita Terkini