TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Lokasi longsor tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat berada jauh dari pemukiman.
Jarak nagari (desa) terdekat dengan lokasi longsor tambang emas butuh waktu setengah hari jalan kaki.
Wali Nagari Sungai Abu, Padri Wanto, mengatakan lokasi longsor tambang emas ada Rimbo Bukik Atok.
Baca juga: Proses Evakuasi Korban Longsor Tambang Emas di Sungai Abu Solok Terkendala Cuaca & Medan yang Licin
Tidak ada akses jalan kendaraan termasuk roda dua yang bisa digunakan untuk ke Rimbo Bukik Atok.
"Lokasi kejadiannya di Rimbo Bukik Atok, dan butuh perjalanan setengah hari perjalanan dengan jalan kaki. Dikarenakan tidak ada akses jalan lain," katanya kepada TribunPadang.com, Sabtu (28/9/2024).
Padri Wanto menambahkan warganya terlibat aktif membantu evakuasi korban bencana longsor di Rimbo Bukik Atok ini.
"Kami dari nagari melakukan apa yang terbaik untuk membantu mengevakuasi korban dari bencana tanah longsor tersebut," kata Padri Wanto.
Sementara terkait jumlah korban, Padri Wanto yang ditemui di lapangan menuturkan data sementara ada 11 orang meninggal dunia.
Sementara delapan orang luka berat dan tiga orang luka sedang.
"Jumlahnya ada 22 orang" katanya.
SAR Gabungan Evakuasi Secara Estafet
Proses evakuasi korban longsor tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), terkendala cuaca dan medan yang berat.
Kondisi cuaca yang tidak bersahabat disertai medan yang sangat licin memberikan tantangan yang tidak ringan.
Apalagi lokasi kejadian jauh dari pemukinan terdekat.
Baca juga: Update Jumlah Korban Longsor Tambang Emas di Solok, BPBD: 18 Orang Sudah Keluar, 4 Dalam Perjalanan
Untuk mencapai lokasi longsor tambang emas harus menempuh waktu lebih kurang 4-5 jam.
"Itu hanya waktu untuk pergi ke lokasi saja. Untuk proses evakuasinya sangat membutuhkan waktu yang agak lama," ujar Kasi Ops Kantor SAR Padang, Hendri, Sabtu (28/9/2024).
Proses evakuasi yang dilakukan Tim SAR Gabungan bersama masyarakat, lanjut Hendri sangat dramatis.
Penerangan juga minim.
Hingga berita ini dituis, tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi terhadap korban longsor tambang emas yang ada di dalam hutan.
Proses evakuasi sudah dilakukan sejak kemarin Jumat (27/9/2024).
Hendri menyebutkan proses evakuasi dibantu oleh masyarakat. Petugas gabungan juga merasa sangat terbantu, karena warga setempat lebih mengetahui jalan ke lokasi kejadian.
"Untuk sisa korban belum bisa kita pastikan, mudah-mudahan dengan keluarnya korban yang akan kita evakuasi ini, mendapat titik terang berapa total semuanya," ujarnya.
Baca juga: Warga Terus Lakukan Evakuasi Malam Ini, Berangkat Jalan Kaki ke Lokasi Longsor Tambang Emas di Solok
Sistem evakuasi yang digunakan, yaitu menggunakan sistem estafet.
Diharapkan dengan sistem estafet ini dapat mempercepat proses evakuasi korban.
Berdasarkan informasi dari warga ada sebanyak 90 orang membantu proses evakuasi, dibantu unsur TNI dan Polri.
Selain itu, ada tim tambahan dari Kota Padang sebanyak 40 orang.
"Diharapkan dengan banyaknya Tim SAR Gabungan, mempercepat proses evakuasi. Mohon dukungan semoga saja evakuasi selesai hari ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan, jumlah korban longsor tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, diperkirakan 22 orang.
Sebanyak 18 orang di antaranya sudah berhasil dievakuasi keluar dari lokasi tambang emas yang longsor.
Sementara 4 orang korban lainnya sedang dalam perjalanan menuju posko.
Baca juga: Warga Terus Lakukan Evakuasi Malam Ini, Berangkat Jalan Kaki ke Lokasi Longsor Tambang Emas di Solok
Kalaksa BPBD Solok, Irwan Efendi, melalui pesan singkatnya, Jumat (27/09/2024), malam sekitar pukul 22.30 WIB, menyampaikan dari 18 korban yang sudah dievakuasi keluar dari area tambang emas, 9 orang meninggal dunia.
Sebanyak 6 korban lainnya luka berat dan 3 orang mengalami luka ringan.
Sementara 4 korban lain yang hingga berita ini ditulis sedang dalam perjalanan, dua orang meninggal dunia dan 2 orang luka berat.
"Berhubung jauhnya lokasi longsor, yang butuh 4-6 jam jalan kaki, dan ketiadaan jaringan komunikasi, sehingga terjadi miss informasi data korban. Maka update data jumlah korban diperkirakan 22 orang," tulis Kalaksa BPBD Solok, Irwan Efendi.
Baca juga: Update Daftar Nama Korban Longsor Tambang Emas di Nagari Sungai Abu Solok Sumatera Barat
Proses evakuasi korban longsor tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, terus berlanjut malam ini, Jumat (27/9/2024).
Pantauan TribunPadang.com, warga Nagari Sungai Abu, tetap berangkat menuju lokasi longsor tambang emas, walau sudah malam.
Warga berangkat dengan sejumlah persiapan untuk proses evakuasi maupun pencarian.
Baca juga: Update Daftar Nama Korban Longsor Tambang Emas di Nagari Sungai Abu Solok Sumatera Barat
Proses evakuasi korban sudah dilakukan tim SAR hingga Tagana bersama warga sejak siang.
Sejumlah korban pun sudah berhasil dievakuasi.
Diberitakan sebelumny, sebanyak 13 nama korban longsor tambang emas di Kabupaten Solok, Sumatera Barat sudah terdata.
Daftar nama korban ini pun ditulis dan dipajang di Kantor Wali Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok.
Kantor Wali Nagari Sungai Abu juga menjadi posko informasi korban longsor tambang emas.
Setiap ada korban yang sudah dievakuasi, langsung didata.
Baca juga: Longsor Tambang Emas di Sungai Abu Solok: Kantor SAR Kerahkan 11 Petugas untuk Evakuasi Korban
Berikut nama-nama korban longsor tambang emas di Solok, hingga Jumat (27/09/2024) pukul 20.00 WIB.
1. Safrul Jamil (36), meninggal dunia
2. Sabri Efendi (30), luka sedang dan dirujuk
3. Dasriwandi (47), meninggal dunia
4. Doris Putra Ananda (30), meninggal dunia
5. Yedrimen (44), meninggal dunia
6. Yusrizal (44), meninggal dunia
7. Ilham (25), meninggal dunia
8. Rizki Adrikul Putra (21), luka sedang
Baca juga: 5 Jenazah Penambang Emas Korban Longsor di Solok Diserahkan ke Keluarga, Pencarian Masih Lanjut
9. Andika Septriadi (25), luka berat, dirujuk ke RS M Natsir
10. Sat (35), meninggal dunia
11. Musrianto (40), luka ringan
12. Yedrinova (34), trauma pinggul
13. Rahul Rahmat Ibrahim (21), luka berat
Lima Jenazah Sudah Diserahkan
Lima jenazah penambang emas yang menjadi korban longsor di area tambang emas Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, telah diserahkan kepada pihak keluarga.
Informasi yang TribunPadang.com dapati, bahwasanya kejadian longsor di lokasi tambang terjadi pada kemarin, Kamis (26/9/2024).
Info terbaru dari Kalaksa BPBD Solok, Irwan Efendi mengatakan bahwa saat ini lima orang korban meninggal dunia telah berhasil dibawa ke rumah duka.
"Lima korban yang telah dievakuasi telah diserahkan kepada pihak keluarga," katanya, Jumat (27/9/2024).
Irwan mengatakan bahwa saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan.
"Pencarian warga yang masih di lokasi tambang terus dilakukan," pungkas Irwan.
Baca juga: Longsor Tambang Emas di Solok: 15 Warga Tewas, Proses Evakuasi Masih Berlanjut
Lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau menambah tantangan dalam proses evakuasi.
TribunPadang.com mengonfirmasi kepada seorang warga Nagari Sungai Abu, Ai mengatakan bahwa lokasi tambang berada cukup jauh dari nagari.
"Kalau orang yang sudah biasa ke sana, bisa memakan waktu 5 sampai 6 jam berjalan kaki," katanya, Jumat (27/9/2024).
Ai menyebut, lamanya perjalanan karena lokasi tambang berada di tengah hutan.
"Jalan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki dan melewati perbukitan," ujar Ai.
Baca juga: Plt Bupati Pasaman Barat Risnawanto Target Realisasi Program Pemkab Selama 2 Bulan ke Depan
Sama halnya dengan Ai, salah seorang yang pernah pergi ke lokasi tambang, Syafrial mengatakan bahwa lokasi tambang berada di tengah hutan.
"Lokasi itu memang sudah jadi lokasi tempat warga pergi menambang emas," ujarnya.
Syafrial mengungkapkan, lokasi yang jauh bisa jadi penyebab lamanya proses evakuasi.
"Karena dalam perjalanan menuju lokasi akan bertemu sungai besar dan mendaki perbukitan," pungkas Syafrial.
Sementara itu, menurut polisi sebanyak 40 orang tertimbun dalam insiden longsor yang terjadi di lokasi tambang emas ilegal di Sungai Abu.
Hingga Jumat (27/9/2024) siang, sebanyak 11 orang dipastikan meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Kapolres Solok AKBP Muari mengklaim pihak kepolisian telah melakukan penindakan dan bahkan sejumlah orang telah diamankan.
Kata dia, kawasan tambang Ilegal ini telah lama ditinggal oleh penambang yang beraktivitas menggunakan alat berat.
"Tambang sudah lama ditinggalkan oleh penambang, dulu menggunakan alat," ujar Muari kepada wartawan, Jumat (27/9/2024).
Baca juga: Longsor Tambang Emas di Solok Timbun 25 Orang, Proses Evakuasi Terkendala Jarak Jauh
Usai ditinggal, lanjutnya, masyarakat setempat melakukan aktivitas penambangan dengan menggunakan linggis.
Muari mengungkapkan saat aktivitas penambangan mengunakan alat berat, kepolisian telah dua kali melakukan penindakan yakni pada 2023 dan 2024.
"Kita amankan, karena tempatnya jauh, kami sita hanya laptop. Mereka kan tidak pakai laptop tidak bisa bekerja," ungkapnya.
Adapun kata dia, secara total yang telah diamankan berjumlah tujuh orang. Namun kata Muari ketujuhnya belum berstatus sebagai tersangka.
"Status tersangka belum. Karena belum ada alat bukti. Kalau dibawa alat bukti berupa alat berat itu, butuh waktu berhari-hari, biayanya ratusan juta," pungkasnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan per siang hari ini Jumat (27/9/2024) sudah ditemukan sebanyak 20 orang korban mulai dievakuasi siang hari ini.
"Benar kami dapat informasi dari Camat tadi pagi bahwasanya terjadi tanah longsor yang membuat sejumlah warga yang beraktivitas di lokasi tambang tertimbun material," katanya kepada tribunpadang.com via telepon, Jumat siang.
Di mengatakan, hingga siang ini dikabarkan dua orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan empat orang selamat dalam keadaan luka-luka.
Baca juga: 20 Penambang di Nagari Sungai Abu Solok Tertimbun, 11 Orang Meninggal, Evakuasi Masih Berlangsung
Irwan menyampaikan, dari 20 korban sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal dunia dan 9 orang luka-luka.
"Untuk jumlah pasti korban yang belum ditemukan belum bisa dipastikan karena proses evakuasi masih berlangsung," pungkas Irwan.
Soal jumlah keseluruhan korban, ia belum dapat memastikannya. Ia bilang, proses evakuasi oleh warga setempat masih berlangsung.
Sementara itu, warga setempat bernama Si Ai, juga membenarkan kejadian ini. Ia juga menyebut warga bersama-sama mengevakuasi korban.
"Kejadiannya kemari sore, Kamis (26/9/2024)," ujarnya dihubungi tribunpadang.com lewat telepon pribadinya.
Baca juga: Hujan Merata Guyur Padang, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir dan Longsor
"Untuk berapa jumlah korbannya belum pasti, warga yang mencari belum pulang sampai sekarang, lokasinya jauh, sekitar enam jam dari Nagari (permukiman penduduk)," tuturnya.
Sementara itu, informasi yang diterima tribunpadang.com, mereka tertimbun longsor di lokasi tambang saat menambang emas. Orang yang tertimbun berjumlah belasan.
Tribunpadang.com akan segera mengabarkan informasi terbaru peristiwa orang tertimbun longsor tersebut lewat portal ini dan media sosial Tribun Padang.(*)