Orang Tertimbun Longsor di Solok
Longsor Tambang Emas di Sungai Abu Solok: Kantor SAR Kerahkan 11 Petugas untuk Evakuasi Korban
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang mengerahkan 11 petugas untuk membantu pencarian korban yang tertimbun longsor
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang mengerahkan 11 petugas untuk membantu pencarian korban yang tertimbun longsor di lokasi tambang emas di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, pada Jumat (27/9/2024).
Kasi Ops Kantor SAR Padang, Hendri, mengatakan telah diterima adanya laporan terjadinya longsor yang dan terdapat korban di Kabupaten Solok.
Kantor SAR Padang menerim informasi pukul 14.10 WIB, dan langsung melakukan persiapan untuk menuju lokasi kejadian.
Hendri mendapatkan informasi bahwa kejadian longsor ini terjadi pada pukul 17.00 WIB pada Kamis (26/9/2024).
"Pada Kamis pukul 17.00 WIB, telah terjadi longsor di Sungai Abu, dan menimbulkan beberapa orang di lokasi tambang emas," kata Hendri.
Baca juga: Longsor Tambang Emas di Solok Timbun 25 Orang, Proses Evakuasi Terkendala Jarak Jauh
Ia menyebutkan, telah kerahkan sebanyak tujuh petugas dan empat orang dari unit Siaga SAR Solok Selatan untuk menuju lokasi kejadian.
"Kita akan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Solok dan Wali Nagari setempat," ujarnya.
Hendri menjelaskan belum mendapatkan informasi pasti terkait berapa jumlah korban serta identitasnya.
Hingga Jumat (27/9/2024) siang, sebanyak 11 orang dipastikan meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Kapolres Solok AKBP Muari mengklaim pihak kepolisian telah melakukan penindakan dan bahkan sejumlah orang telah diamankan.
Kata dia, kawasan tambang Ilegal ini telah lama ditinggal oleh penambang yang beraktivitas menggunakan alat berat.
"Tambang sudah lama ditinggalkan oleh penambang, dulu menggunakan alat," ujar Muari kepada wartawan, Jumat (27/9/2024).
Baca juga: Longsor Tambang Emas di Solok Timbun 25 Orang, Proses Evakuasi Terkendala Jarak Jauh
Usai ditinggal, lanjutnya, masyarakat setempat melakukan aktivitas penambangan dengan menggunakan linggis.
Muari mengungkapkan saat aktivitas penambangan mengunakan alat berat, kepolisian telah dua kali melakukan penindakan yakni pada 2023 dan 2024.
"Kita amankan, karena tempatnya jauh, kami sita hanya laptop. Mereka kan tidak pakai laptop tidak bisa bekerja," ungkapnya.
Polres Solok Bakal Minta Keterangan Korban Selamat Longsor Tambang Emas Usai Dirawat |
![]() |
---|
Ratusan Ribu per Hari, Alasan Penambang Emas Sungai Abu Solok Tetap Beroperasi Meski Berisiko |
![]() |
---|
Detik-Detik Mencekam Korban Selamat Longsor Tambang Emas Solok: Hanya Sekejap, Langsung Tertimbun |
![]() |
---|
Polisi: Tambang Emas yang Timbun 25 Penambang di Solok Pernah Dirazia dan Sudah Ditinggalkan |
![]() |
---|
Cerita Mantan Penambang Emas di Solok: Perjalanan Berat di Hutan Berhari-hari Demi Upah Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.