Orang Tertimbun Longsor di Solok

Update Jumlah Korban Longsor Tambang Emas di Solok, BPBD: 18 Orang Sudah Keluar, 4 Dalam Perjalanan

Penulis: Ghaffar Ramdi
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi terkini di Kantor Wali Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat (27/9/2024) malam. Kantor ini juga menjadi posko informasi. Daftar nama korban longsor tambang emas juga dipajang dan terus diupdate setiap ada korban berhasil dievakuasi

Lima Jenazah Sudah Diserahkan 

Lima jenazah penambang emas yang menjadi korban longsor di area tambang emas Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, telah diserahkan kepada pihak keluarga.

Informasi yang TribunPadang.com dapati, bahwasanya kejadian longsor di lokasi tambang terjadi pada kemarin, Kamis (26/9/2024).

Info terbaru dari Kalaksa BPBD Solok, Irwan Efendi mengatakan bahwa saat ini lima orang korban meninggal dunia telah berhasil dibawa ke rumah duka.

"Lima korban yang telah dievakuasi telah diserahkan kepada pihak keluarga," katanya, Jumat (27/9/2024).

Irwan mengatakan bahwa saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan.

"Pencarian warga yang masih di lokasi tambang terus dilakukan," pungkas Irwan.

Baca juga: Longsor Tambang Emas di Solok: 15 Warga Tewas, Proses Evakuasi Masih Berlanjut

Lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau menambah tantangan dalam proses evakuasi.

TribunPadang.com mengonfirmasi kepada seorang warga Nagari Sungai Abu, Ai mengatakan bahwa lokasi tambang berada cukup jauh dari nagari.

"Kalau orang yang sudah biasa ke sana, bisa memakan waktu 5 sampai 6 jam berjalan kaki," katanya, Jumat (27/9/2024).

Ai menyebut, lamanya perjalanan karena lokasi tambang berada di tengah hutan.

"Jalan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki dan melewati perbukitan," ujar Ai.

Baca juga: Plt Bupati Pasaman Barat Risnawanto Target Realisasi Program Pemkab Selama 2 Bulan ke Depan

Sama halnya dengan Ai, salah seorang yang pernah pergi ke lokasi tambang, Syafrial mengatakan bahwa lokasi tambang berada di tengah hutan.

"Lokasi itu memang sudah jadi lokasi tempat warga pergi menambang emas," ujarnya.

Syafrial mengungkapkan, lokasi yang jauh bisa jadi penyebab lamanya proses evakuasi.

Halaman
1234

Berita Terkini