"Kami berharap pertemuan ini menjadi awal yang baik untuk memperkuat kerjasama antara yayasan dan masyarakat demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di Canduang Koto Laweh," kata Candra.
Sementara itu, perwakilan pemuda dan masyarakat, Budi Anda menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang telah terjadi.
Budi juga secara resmi mencabut boikot dan mosi tidak percaya yang sebelumnya diajukan terhadap Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli dalam penanganan kasus tersebut.
"Kami berterima kasih kepada Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli yang telah bersedia berdialog dan mendengarkan aspirasi kami. Kami berharap dengan adanya kerjasama ini, kasus pelecehan seksual dapat ditangani dengan sebaik-baiknya dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat," ujar Budi.
Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli menyambut baik langkah tersebut dan berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan masyarakat dalam menyelesaikan kasus ini secara tuntas.
Baca juga: POPULER SUMBAR: MTI Canduang Diseruduk, Penemuan Kerangka di 50 Kota, dan Penangguhan Formasi CPNS
Selain itu, Budi dan tokoh masyarakat yang hadir mengapresiasi langkah cepat yang telah dilakukan oleh manajemen yayasan dan MTI Candung dalam menuntaskan masalah ini.
Mereka mengakui bahwa tindakan proaktif yang diambil telah memberikan harapan bagi masyarakat untuk mendapatkan keadilan dan memastikan lingkungan yang aman.
Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan yayasan dengan masyarakat canduang koto laweh merumuskan MOU demi kemaajuan Madrasah-madrasah dan sekolah sekolah yang ada di Nagari Canduang Koto Laweh.(*)