“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat.
Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?”
Dasar hadis tersebut djelaskan Syaikh Sholih Al Munajjid dalam fatwanya no. 70282, mustajabnya doa hari Arafah belaku bagi umum.
Baik bagi yang sedang berwukuf di Arafah atau pun bagi yang tidak berwukuf.
Isyarat doa hari Arafah tersebut salah satunya memperbolehkan Ta'rif.
Ta'rif yaitu berkumpul di masjid untuk zikir dan doa mengucap takbir menjelang Idul Adha.
Demikian, menyambut bulan Zulhijah Idul Adha, zikir dan doa di atas dapat diamalkan.
Memaksimalkan amalan di sepuluh hari di bulan Zulhijah sangat disukai Allah SWT.
Hal ini sebagaimana dijelaskan pada hadis riwayat Ibnu Abbas dan At Tirmidzi)
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر
“Rasulullah SAW berkata: Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR At Tirmidzi)
Berdasarkan dalil hadis di atas, keutamaan mengerjakan amalan di bulan Zulhijah disukai Allah SWT.
Dalam hal ini, selain puasa sunah, ibadah haji hingga kurban, sekadar mamanjatkan zikir dan doa juga merupakan amalan saleh dan disukai Allah SWT. (Tribun Jabar)