TRIBUNPADANG.COM - Berikut niat puasa Syawal dan Kamis.
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Syawal, tepat setelah Hari Raya Idul Fitri.
Puasa ini memiliki keutamaan yang sangat besar, di mana Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk berpuasa selama enam hari di bulan Syawal.
Hadis dari Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa siapa saja yang berpuasa selama bulan Ramadan kemudian dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, seolah-olah ia telah berpuasa sepanjang tahun.
Oleh karena itu, puasa Syawal menjadi amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam setelah menunaikan kewajiban puasa Ramadan.
Baca juga: Niat Puasa Syawal Seusai Lebaran Bisa Dilakukan Mulai Hari Ini, Selang-seling atau Berturut-turut?
Selain puasa Syawal, puasa pada hari Kamis juga memiliki keutamaan tersendiri.
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari Kamis, sebagaimana dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad SAW sering berpuasa pada hari Kamis dan hari Senin.
Puasa ini tidak hanya sunnah, tetapi juga merupakan kebiasaan Rasul yang diikuti oleh para sahabat.
Puasa Kamis menjadi amalan yang baik untuk dilakukan karena bertepatan dengan hari di mana amalan-amalan umat Islam diangkat ke hadapan Allah.
Selain itu, puasa pada hari Kamis memberikan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang lebih banyak, serta mendekatkan diri kepada Allah.
Keduanya, puasa Syawal dan Kamis, memberikan peluang besar untuk mendapatkan banyak pahala.
Keduanya juga menjadi cara untuk terus menjaga semangat ibadah setelah menyelesaikan kewajiban puasa Ramadan.
Dengan berpuasa pada kedua hari ini, seorang Muslim tidak hanya memperpanjang keberkahan ibadahnya, tetapi juga memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta.
Menurut para Ulama, menggabungkan niat puasa Syawal dengan niat puasa hari Senin atau hari Kamis hukumnya adalah boleh dan sah.
Baca juga: Niat Puasa Ganti sekaligus Puasa Senin Kamis Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan
Niat Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwal lillaahi ta‘ala.