TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Deraian air mata pegawai pemerintah kota warnai wirid pengajian dalam rangka rangka mengenang 13 tahun gempa Padang, bertepatan dengan hari ini, Jumat (30/9/2022).
Wirid pengajian sekaligus muhasabah diri ini diikuti ratusan pengawai Pemko Padang hingga memadati Masjid Nurul Iman Kota Padang.
Muhasabah bertemukan hari kesiapsiagaan bencana ini diawali dengan penyampaian ceramah oleh Buya Ristawardi Dt Marajo.
Baca juga: Kisah Penyintas Gempa Sumbar 30 September 2009, Mahmud Amin : Setelah 10 Menit, Lalu Hening Seketika
Dalam ceramahnya, ia menyinggung agar Pemko Padang khususnya dinas perizinan tidak memberi izin tempat hiburan ataupun hotel yang ditemukan tempat bermaksiat.
Tak hanya itu, Ia juga meminta agar Pemko Padang membangun hotel yang Islami agar bencana jauh dari Kota Padang.
"Untuk dinas perizinan jangan beriizin hotel yang jadi tempat bermaksiat, agar Allah tidak murka dan mendatangkan bencana," ujarnya.
Usai penyampaian ceramah, wirid pengajian dilanjutkan dengan muhasabah diri yang dipimpin Ustadz Sigit Surgiato.
Saat sesi ini, kebanyakan pegawai tampak menundukan kepala sambil sesekali menyeka air mata.
Baca juga: Hari Ini, Monitoring Pencanangan Tsunami Ready Community di Pantai Purus, dan Tugu Gempa Kota Padang
"Kami yang salah ya Allah, jauhkan kami dari marabahaya bencana ya Allah," ujar Ustadz Sidi Suryanto sambil membacakan shalawat.
Ia mengatakan, musibah ini bukan karena takdir, namun dikarenakan banyak kesalahan dan maksiat yang dilakukan.
"Mari kita ingat dosa besar kita, dan sebut doa kecil kita serta memohon ampun kepada Allah," ajaknya.
(TribunPadang.com/ Rima Kurniati)