Kabupaten Sijunjung

Tas Jali-Jali, Produk Unggulan Sijunjung yang Diminati Masyarakat, Model Tak Kalah dari Tas Branded

Penulis: Hafiz Ibnu Marsal
Editor: Rizka Desri Yusfita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengrajin Tas Jali-Jali Sijunjung, Rice, saat membuat Tas Jali-Jali di rumahnya, Kamis (9/6/2022)

Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Hafiz Ibnu Marsal

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG- Tas Jali-Jali merupakan hasil karya tangan pengrajin UMKM Sijunjung yang menjadi produk unggulan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar).

Seorang pengrajin Tas Jali-Jali, Rice menyebut, sebagai produk unggulan Sijunjung, Tas Jali-Jali banyak diminati oleh masyarakat karena modelnya yang tidak kalah dengan tas branded dengan harga mahal.

"Masyarakat cukup banyak meminati Tas Jali-Jali, karena modelnya tidak kalah bagus dengan tas branded dan harganya yang terbilang cukup murah," ungkapnya kepada TribunPadang.com, Rabu (8/6/2022).

Kata Rice, dirinya sudah berkecimpung sebagai pengrajin Tas Jali-Jali sejak tahun 2020 dan hingga kini Rice masih bertahan dengan profesi tersebut.

"Bahan dasar yang digunakan untuk Tas Jali-Jali yaitu tali plastik jali-jali yang dipesan dari daerah Jawa serta juga dibutuhkan cetakan untuk membentuk sudut dari Tas Jali-Jali," ujar Rice.

"Tas Jali-Jali memiliki beberapa jenis dan ukuran, diantaranya dompet dan tas jinjing dengan ukuran S, M, L, dan XL, bisa dengan tutup atau tidak, sesuai permintaan pelanggan," lanjutnya.

Baca juga: Tas Jali-Jali, Produk Unggulan Kabupaten Sijunjung, Jadi Mayoritas Mata Pencarian Ibu Rumah Tangga

Baca juga: Geopark Silokek dan Kopi Carano Ameh dari Sijunjung, Tembus 10 Besar API Award 2022

Rice menjelaskan, teknis pembuatan Tas Jali-Jali yaitu, dengan menganyam tali jali-jali sesuai motif yang akan dibuat.

Setelah anyaman dirasa sudah sesuai dengan ukurannya, cetakan diletakan di atas anyaman untuk memudahkan membentuk sudut tas tersebut.

Setelah itu, proses anyaman dilanjutkan dengan mengikuti cetakan tersebut hingga dirasa tingginya sudah cukup sesuai ukuran yang diinginkan.

"Setelah selesai mengikuti cetakan tersebut, anyaman yang sudah berbentuk tas itu dipadatkan, hingga tidak ada lagi rongga yang terlihat, untuk finishing dipasang tali yang juga dianyam," jelas Rice.

Baca juga: Launching Kampung Madu Galo-Galo Sijunjung, Deputi Kemenkop UKM RI Hadir LangsungĀ 

Kata Rice, pembeli bisa menentukan warna dan corak yang diinginkan, tetapi ia juga menyediakan tas yang sudah selesai dibuat.

"Durasi pengerjaan satu Tas Jali-Jali bermacam-macam tergantung ukuran dan jenisnya, tetapi paling lama tiga jam," bebernya.

Untuk harga, Tas Jali-Jali jenis dompet ukuran kecil seharga Rp 35 ribu dan dompet ukuran besar Rp 60 ribu.

Sementara, untuk Tas jinjing ukuran S dihargai Rp 80 ribu, ukuran M Rp 100 ribu, ukuran L Rp 120 ribu dan ukuran XL Rp 150 ribu.

Dikatakannya, untuk saat ini, hampir setiap Daerah di Kabupaten Sijunjung sudah ada pengrajin Tas Jali-Jali.

"Di sini, membuat Tas Jali-Jali sudah menjadi profesi bagi mayoritas ibu rumah tangga, untuk menambah pemasukan keluarga," sebutnya.

Baca juga: Pasar Ternak Palangki Sijunjung Kembali Dibuka, Terapkan Bio Sekuriti

Tas Jali-Jali Sijunjung sudah dipasarkan ke berbagai daerah di luar Sijunjung, seperti Padang, Padang Panjang, Payakumbuh, Bukittinggi, Jambi dan paling jauh Rice mengirimkannya ke Bogor.

"Dulu pernah dapat pesanan dari seorang pengusaha yang akan dipasarkan ke Belanda sebanyak 20 ribu tas, tetapi gagal karena biaya pajak dan pengirimannya tidak sesuai dengan untungnya," ucap Rice.

Diketahui, sebagai bentuk promosi Tas Jali-Jali, Ketua TP PKK Sijunjung, Nedia Guspardi membuat aturan bagi seluruh para istri pejabat daerah termasuk istri pejabat Polri dan TNI Sijunjung untuk menggunakan Tas Jali-Jali, untuk sehari-hari dan saat acara-acara besar lainnya.

"Saat ini pemasaran Tas Jali-Jali dilakukan secara online dengan media sosial dan offline dengan memasarkannya di acara-acara atau event besar yang diadakan di berbagai daerah Sumbar," katanya.

Kata Rice, kelemahan Tas Jali-Jali saat ini yaitu modelnya yang masih terbatas.

Untuk itu kedepannya, ia ingin mengembangkan model Tas Jali-Jali, agar eksistensinya tetap ada di kalangan masyarakat. (*)

Berita Terkini