Dikatakannya, untuk saat ini, hampir setiap Daerah di Kabupaten Sijunjung sudah ada pengrajin Tas Jali-Jali.
"Di sini, membuat Tas Jali-Jali sudah menjadi profesi bagi mayoritas ibu rumah tangga, untuk menambah pemasukan keluarga," sebutnya.
Baca juga: Pasar Ternak Palangki Sijunjung Kembali Dibuka, Terapkan Bio Sekuriti
Tas Jali-Jali Sijunjung sudah dipasarkan ke berbagai daerah di luar Sijunjung, seperti Padang, Padang Panjang, Payakumbuh, Bukittinggi, Jambi dan paling jauh Rice mengirimkannya ke Bogor.
"Dulu pernah dapat pesanan dari seorang pengusaha yang akan dipasarkan ke Belanda sebanyak 20 ribu tas, tetapi gagal karena biaya pajak dan pengirimannya tidak sesuai dengan untungnya," ucap Rice.
Diketahui, sebagai bentuk promosi Tas Jali-Jali, Ketua TP PKK Sijunjung, Nedia Guspardi membuat aturan bagi seluruh para istri pejabat daerah termasuk istri pejabat Polri dan TNI Sijunjung untuk menggunakan Tas Jali-Jali, untuk sehari-hari dan saat acara-acara besar lainnya.
"Saat ini pemasaran Tas Jali-Jali dilakukan secara online dengan media sosial dan offline dengan memasarkannya di acara-acara atau event besar yang diadakan di berbagai daerah Sumbar," katanya.
Kata Rice, kelemahan Tas Jali-Jali saat ini yaitu modelnya yang masih terbatas.
Untuk itu kedepannya, ia ingin mengembangkan model Tas Jali-Jali, agar eksistensinya tetap ada di kalangan masyarakat. (*)