Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Hafiz Ibnu Marsal
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung menutup Pasar Ternak Palangki, usai ditemukan kasus positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak yang berada di pasar yang terletak di Nagari Palangki, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala Dinas Pertanian Sijunjung, Ronaldi menyebut melalui hasil tes laboratorium oleh Balai Veteriner Provinsi Sumbar, dinyatakan dua ekor sapi positif PMK di Pasar Ternak Palangki, pada Jumat (13/5/2022).
"Dari dua ekor sapi yang diambil sempel, keduanya dinyatakan positif PMK dan saat ini sudah kami isolasi," ungkapnya kepada TribunPadang.com, Sabtu (14/5/2022).
Baca juga: Distan Padang Siapkan Perwako Tentang Pengaturan Sapi yang Berkeliaran di TPA dan Jalanan
Baca juga: Dinas Pertanian akan Larang Sapi Asal Sijunjung Masuk Padang, Antisipasi Penularan PMK
Dikatakannya, kemaren setelah diketahui hal tersebut, pihaknya bertindak cepat untuk menutup Pasar Ternak Palangki supaya tidak ada lagi sapi yang masuk.
"Kemaren kami sudah menutup pasar supaya tidak ada sapi yang masuk kedalam pasar, supaya tidak terjadi penularan untuk sapi yang baru masuk tersebut," ujar Ronaldi.
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, Distan Padang Lakukan Pemeriksaan Sapi ke Kandang Kelompok Tani
Baca juga: Populer Padang: Harga Daging Sapi Capai Rp 160 Ribu/Kg, Wako Sidak Parcel Lebaran, Lokasi Shalat Ied
Lanjutnya, selain melakukan penutupan pasar, pihaknya juga melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan pada pasar tersebut.
Sementara, untuk para pedang ternak pihak Dinas Pertanian Sijunjung, sudah melakukan sosialisasi dan pengertian, terhadap penutupan dari Pasar Ternak Palangki.
"Kemaren saat penutupan pasar, para pedagang sudah kami pengertian dan tadi pagi kami sosialisasi kembali untuk para pedagang yang baru datang," tuturnya.
Baca juga: Akibat Banjir di Nagari Kamang Sijunjung, Dua Sapi Hanyut, dan Ratusan Hektare Kebun Jagung Rusak
Baca juga: Memasuki Lebaran, Harga Daging Sapi di Bukittinggi Naik, Kini Rp 150.000 Per Kilogram
Dikatakannya, pihaknya sudah menginstruksikan kepada pedagang ternak untuk mengosongkan pasar tersebut dan membawa keluar ternak yang tidak memiliki gejala PMK.
"Pasar Ternak Palangki kedepannya masih akan ditutup hingga waktu yang belum ditentukan, sesuai arahan dari provinsi," ucap Kadis Pertanian Sijunjung itu.
Terpantau, TribunPadang.com, Pasar Ternak Palangki terlihat sepi tidak ada pembeli dan para pedang mulai membawa keluar ternak miliknya kembali ke kandangnya untuk isolasi mandiri.
Diketahui, Pasar Ternak Palangki ditetapkan sebagai zona merah terkait kasus PMK. (*)