Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemko Pariaman meraup omzet Rp 59 Juta, 329 Ribu ( Rp.59.329.000,) dari hasil penjualan tiket masuk objek wisata pada Jumat hingga Sabtu (14-15/5/2021) di Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Berdasarkan rekap laporan yang di terima Dinas Pariwisata Kota Pariaman, sebanyak 11.335 orang mengunjungi objek wisata di Kota Pariaman, Provinsi Sumbar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono merinci total kunjungan wisatawan direkap berdasarkan retribusi tiket masuk wisata pada Jumat hingga Sabtu (14-15/5/2021), dengan omzet sebesar Rp.59.329.000,-
Menurutnya, kawasan objek wisata di Kota Pariaman sempat dibuka dua hari sebelum akhirnya ditutup berdasarkan rapat mendadak Wali Kota Pariaman beserta unsur kepala daerah di Kota Pariaman, pada Minggu (16/5/2021) dini hari.
"Secara rinci, hasil rekap omzet dan kunjungan wisatawan pada Jumat hingga Sabtu tersebut ialah, sebanyak 3.128 orang terdata kunjungi objek wisata Pariaman pada Jumat (14/5/2021)," ujar Dwi Marhen Yono.
Kemudian pada Jumat tersebut, rincinya diketahui kunjungan wisatawan di Pantai Gandoriah sebanyak 1.649 orang, Pantai Kata 1.407 orang, dan pulau Angso Duo 72 orang.
Alhasil, ungkapnya pada Jumat (14/5/2021) lalu berhasil terkumpul omzet Rp 15 Juta 994 Ribu atau Rp. 15.994.000,-
Selanjutnya, pada Sabtu (15/5/2021) lalu, Pemko Pariaman alami kenaikan omzet wisata hampir tiga kali lipat dibanding hari sebelumnya. Yakni totalnya Rp 43 Juta 335 Ribu (43.335.000,-) yang diraup Pemko Pariaman berikit total pengunjung sebanyak 8.207 orang.
Sejauh ini lanjutnya, Pantai Gandoriah masih menjadi tujuan utama wisatawan, sebagai kawasan yang paling banyak di kunjungi, dibanding objek wisata lainnya.
Pihaknya merinci 4.264 orang tercatat datangi Pantai Gandoriah, 3.483 orang ke Pantai Kata, dan untuk Pulau Angso Duo sebanyak 460 orang.
Baca juga: UPDATE Objek Wisata Kota Pariaman Tutup, Kapolres: Penertiban di Pantai Gandoriah tanpa Gesekan
Baca juga: Pedagang Kelapa Muda di Pantai Padang Ngaku Rugi, Dampak Lokasi Objek Wisata Ditutup
Kendalikan Penyebaran Covid-19
Dilansir TribunPadang.com, Kapolres Pariaman AKBP Deni Rendra Laksmana mengemukakan bahwa hari Minggu (16/5/2021) secara mendadak dilaksanakan pengamanan penutupan semua tempat wisata di Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Hal ini kami lakukan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat, khususnya Kota Pariaman, karena hanya Kota Pariaman satu-satunya yang membuka objek wisatanya selama libur lebaran," ujar dia.
Lanjutnya, penutupan seluruh tempat wisata yang ada di Kota Pariaman ini dilakukan berdasarkan dari hasil analisa dan evaluasi yang telah dilakukan beberapa hari sebelumnya.
"Sesuai arahan dari Wali kota Pariaman Genius Umar, Badan Intelijen Negara (BIN), Kapolda Sumbar, Forkopimda, terhitung mulai hari ini Minggu (16/5/2021) hingga Senin (17/5/2021) seluruh Objek Wisata Kota Pariaman tidak dibenarkan dibuka untuk umum," terang dia.
Baca juga: Kondisi Terkini Covid-19 Sumbar, Kadiskes: Masih Zona Oranye Penyebaran Virus Corona
Baca juga: RSUP M Djamil Padang juga Butuh Tenaga Ahli untuk Jalankan Ventilator, Berharap Difasilitasi Pemda
Kemudian, hal tersebut dilakukan semata-mata agar tidak menyebabkan Kota Pariaman ini menjadi zona Oranye atau Merah.
"Untuk itu kita harus segera antisipasi dan melindungi diri kita sendiri, juga masyarakat Kota Pariaman agar tidak terpapar virus ini akibat tidak patuh dengan prokes yang telah ditetapkan”, ungkap Kapolres Kota Pariaman ini.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan terus melakukan evaluasi apakah nanti penyekatan ini akan terhenti pada Senin, ataukah akan diperpanjang.
Semua itu lanjutnya tergantung dari tingkat disiplin dan kepatuhan masyarakat sendiri.
Hingga kini ungkapnya ada sembilan pos penyekatan yang dibuat untuk menutup akses ke tempat wisata yang ada di Kota Pariaman.
Baca juga: Pedagang Kelapa Muda di Pantai Padang Ngaku Rugi, Dampak Lokasi Objek Wisata Ditutup
Baca juga: Objek Wisata Kota Pariaman Tutup, Calon Pengunjung Disuruh Putar Balik
Disebutkan, delapan pos bersifat stasioner atau diam ditempat, dan satu pos secara mobile atau bergerak, yang bertugas untuk menghalau atau mengusir pengunjung yang lolos masuk dari penyekatan atau yang masuk melewati jalan tikus.
"Sembilan tersebut adalah, Pos Satu Simpang Muaro, Pos Dua Stasiun, Pos Tiga Simpang Tugu Asean, Pos Empat Simpang Rumah Bupati, Pos Lima Simpang TPI, Pos Enam Simpang Muaro Sunur, Pos Tujuh Simpang Penangkaran Penyu, Pos Delapan Simpang Talao Green , Delapan Pos ini adalah yang stasioner atau diam di tempat," paparnya.
Sedangkan pos sembilan yang bersifat mobil, imbuhnya adalah berada di Pantai Gandoriah.
"Setiap Pos dijaga oleh Satgas dari Polres, TNI, Pol PP, Polisi Pariwisata, Dishub, BPBD, dan Petugas Pariwisata Kota Pariaman," pungkasnya.
Penjualan Tiket KA Tak Terpengaruh
Dilansir TribunPadang.com, penutupan tempat wisata di Kota Pariaman, Provinsi Sumbar, ternyata tidak berpengaruh pada penjualan tiket kereta api tujuan Kota Pariaman.
Pantauan TribunPadang.com pada Minggu (16/5/2021) di Stasiun Simpang Haru Padang, terlihat ramai penumpang kereta seperti hari sebelumnya.
Terpantau juga beberapa dari kendaraan roda 4 tersebut bernomor polisi dari luar Sumbar.
Baca juga: Objek Wisata di Kota Pariaman Mendadak Ditutup, Ini Alasan Wako Genius Umar
Ada puluhan kendaraan roda 2 yang terpakir di dalam stasiun kereta api Simpang Haru Kota Padang ini.
Seorang penjual tiket di Stasiun Kereta Api Simpang Haru Padang yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, penjualan tiket kereta sejak hari pertama lebaran 1442 H sampai Minggu (16/5/2021) jumlahnya masih sama.
Sedangkan untuk jumlah angka penumpang, ia tidak bisa menyebutkan pasti karena itu hanya bisa diakses dari pusat informasi Stasiun Padang.
Baca juga: BREAKING NEWS: Objek Wisata di Kota Pariaman Ditutup Mulai Hari Ini
"Jumlahnya stabil dari hari pertama lebaran, tapi kalau untuk angka saya tidak tahu pasti," terangnya.
Pengguna jasa Kereta Api, Rahamadani (20) mengatakan, bahwa ia ingin ke Kota Pariaman untuk mengunjungi keluarganya.
"Saya tahu kalau tempat wisata mulai hari ini ditutup di Kota Pariaman, saya ke sana memang mau ke tempat keluarga di Kampung," jelasnya.
Baca juga: Museum Adityawarman di Padang Tutup hingga Senin 17 Mei, Banyak Pengunjung Putar Balik
Ia memilih menggunakan jasa kereta api dari Stasiun Simpang Haru Kota Padang menuju Pariaman karena harga tiket yang murah.
"Harga tiket kereta ke Pariaman cuma Rp 5.000 jadi lebih murah dan cepat juga sampai ke Pariaman," jelas Rahmadani.
Rahmadani menggunakan kereta api dari Stasiun Padang untuk keberangkatan pukul 13.30 WIB.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Padang & Sejumlah Daerah Sumbar
Ia berangkat bersama keluarganya sebanyak 9 orang dari Stasiun Simpang Haru.
"Tujuannya untuk silaturrahmi ketemu keluarga, kebetulan juga sedang idul fitri," papar Rahmadani. (*)
Tulisan ini diulas dari artikel yang telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Objek Wisata Kota Pariaman Resmi Ditutup Minggu-Senin, Kapolres: Pengendalian Penyebaran Covid-19