Tapi, jika pemilik tanah sudah tak membolehkannya tinggal di sana, dia juga siap untuk pindah ke tempat lain.
Di rumah itu, Gustinawati tinggal bersama tiga anaknya.
Dua dari tiga anaknya itu, yakni Kevin Syaputra (11), dan Hafizah (13), menjalani pendidikan di SD Muhammadiah 11 Jati. Anaknya yang satu lagi berusia 17 tahun.
Suaminya, kata Gustinawati, sudah meninggal dunia. “Kabar yang saya terima dari sanak saudaranya, telah meninggal dunia di tanah rantau,” katanya.
Kuburan suaminya bukan di Padang, dan ia tidak sempat bertemu dengannya. Kabar yang ia terima, suaminya itu dikubur di Palembang.
Memulung untuk Hidupi Keluarga
Demi menghidupi keluarganya, Gustinawati harus membanting tulang mencari nafkah dengan cara memulung.
Gustinawati adalah warga Jalan Anggrek, Flamboyan Baru, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.
Setiap hari, dia mendorong becak sepedanya itu ke Pasar Raya Padang. Kalau dari rumahnya, berjarak sekitar 3,5 kilometer.
• Perjuangan Gustinawati Hidupi Keluarga, Memulung hingga Dorong Becak Sepeda 3,5 Km Tanpa Alas Kaki
• 5 Fakta Prabowo saat di Pamekasan, Janji Jemput Rizieq Shihab dan Bebaskan Para Habib
Ke pasar, dia memungut barang-barang bekas. Jika ditemukan barang bekas di pinggir jalan, turut diangkutnya.
Barang bekas diletakkannya di becaknya itu.
Mendorong becak sepeda, Gustinawati tak mengenakan alas kaki atau sandal.
"Saya tidak pandai membawa becak sepeda di jalan raya, makanya saya dorong,” kata Gustinawati, Jumat (22/2/2019) lalu.
Dia takut, di jalan raya banyak kendaraan. Kalau dipaksakan becak sepeda itu dikayuhnya, dia khawatir akan mengalami kecelakaan.
• Lowongan Kerja Bank BTN untuk Lulusan SMA hingga Sarjana, Pendaftaran Online sampai 7 Maret 2019
• Duet Baru Della/Tania Bakal Hadapi Sederet Lawan Berat
Tak hanya ke Pasar Raya Padang Gustinawati pergi memulung. Dulu, ia pernah ke kawasan Lubuk Minturun, yang jaraknya lebih jauh.