Kereta Api Tabrak Mobil

Kerap Terjadi Kecelakaan, Warga Keluhkan Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang di Jati Padang Timur

Insiden di perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu di Jalan Jati Adabiah, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur

|
Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/FajarAlfaridho
KERETA VS BRIO- Penampakan Honda Brio yang ditabrak kereta bandara di kawasan Jati Parak Salai, Kota Padang, Kamis (21/8/2025). Mobil yang ditabrak jelang tengah hari itu berisikan 7 pelajar SMA. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Insiden di perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu di Jalan Jati Adabiah, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kerap terjadi.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang warga setempat, Edi. Menurutnya, perlintasan tersebut cukup ramai dilalui masyarakat karena menjadi jalur pintas yang menghubungkan satu perumahan dengan perumahan lainnya.

“Mobilitas masyarakat sangat tinggi lewat sini. Kecelakaan juga sudah sering terjadi di perlintasan ini,” kata Edi, Kamis (21/8/2025).

Ia menambahkan, meski tidak mengingat secara pasti jumlah maupun waktu kejadian, insiden di perlintasan itu sudah berulang kali terjadi.

Karena itu, warga berharap adanya perhatian serius dari pihak PT KAI maupun pemerintah daerah agar keselamatan pengguna jalan lebih terjamin.

Baca juga: Kereta Hantam Minibus di Padang, Warga Ungkap Sirene Rusak Berbulan-bulan Sebelum Kecelakaan Maut

“Kami minta ini segera ditangani. Jangan sampai terus terulang dan menelan korban jiwa,” ujarnya.

Selain rawan kecelakaan, warga sekitar juga menyoroti kondisi perlintasan yang dinilai memprihatinkan.

Salah satunya terkait kerusakan pada alat peringatan dini kereta api yang sudah tidak berfungsi optimal.

Sebelumnya telah diberitakan tujuh pelajar SMA Negeri 10 Padang menjadi korban kecelakaan antara Kereta Api Minangkabau Ekspres dengan sebuah minibus di kawasan Jalan Jati Adabiah, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (21/8/2025) siang.

Dari tujuh korban, enam orang dilarikan ke RS Yos Sudarso, sementara satu korban dibawa ke RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia akibat insiden tersebut.

Baca juga: Kereta Minangkabau Ekspres vs Minibus di Padang: 7 Siswi SMAN 10 Jadi Korban, 2 Meninggal Dunia

Hingga sore hari, identitas para korban masih dalam proses pendataan pihak terkait.

Mereka datang dengan mengenakan seragam koko berwarna hijau dan celana hitam, bergantian menjenguk rekan-rekannya yang tengah dirawat.

Selain teman korban, para guru SMA 10 Padang juga terlihat hadir di rumah sakit yang lokasinya tak jauh dari sekolah.

Para guru tampak mengarahkan murid agar tidak berlama-lama di rumah sakit dan segera kembali ke rumah masing-masing usai menjenguk.

Pihak keluarga korban juga terlihat memadati ruang IGD. Beberapa dari mereka tampak keluar masuk ruangan untuk memastikan kondisi para korban. 

Hingga pukul 16.25 WIB, beberapa pelajar masih bertahan di sekitar rumah sakit.

Baca juga: Perlintasan Sebidang Lagi Rusak saat Kereta Api Tabrak Minibus di Padang yang Tewaskan 2 Orang

Salah seorang keluarga korban yang enggan disebutkan namanya menyebut, satu dari enam korban yang dirawat di RS Yos Sudarso meninggal dunia. Jenazah korban telah dibawa pihak keluarga.

“Iya, satu yang dirawat di sini meninggal dunia. Sementara lima lainnya masih dirawat. Untuk korban di RSUP Dr. M. Djamil Padang juga meninggal. Jadi total ada dua orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan ini,” ujarnya kepada TribunPadang.com.

Kronologi Kecelakaan

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan terjadi antara Kereta Api Minangkabau Ekspres dengan sebuah minibus berjenis Honda Brio di Jalan Jati Adabiah, Padang Timur. Minibus tersebut ringsek di bagian kiri dan terlempar beberapa meter dari perlintasan sebidang.

Masyarakat sekitar berbondong-bondong datang ke lokasi kejadian setelah mendengar suara benturan keras.

Yulianti, salah seorang warga, menyebut peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.45 WIB.

“Tadi saya di dalam rumah, tiba-tiba mendengar suara benturan keras. Begitu keluar, saya lihat mobil ditabrak kereta api bandara,” katanya.

Menurut Yulianti, kereta datang dari arah Simpang Haru menuju Bandara Internasional Minangkabau, sementara mobil dari arah Jalan Jati Parak Salai menuju Jalan Jati Koto Panjang.

Ia juga melihat ada tujuh siswi SMA Negeri 10 Padang di dalam mobil. “Ada satu yang terlempar keluar mobil, lainnya masih di dalam. Saya langsung teriak minta warga bantu evakuasi,” ujarnya.

Kereta api sempat berhenti usai menabrak minibus tersebut. Menurut warga, rombongan pelajar itu hendak melayat ke rumah salah seorang teman. Sebelum kejadian, mereka baru saja melaksanakan salat jenazah di sebuah masjid tak jauh dari lokasi.

“Saat balik dari masjid, mobil mereka hendak menuju rumah duka. Tapi saat melintas, kereta datang dan terjadilah tabrakan,” tutur Yulianti.

Mukhlis, warga lainnya yang ikut mengevakuasi korban, menyebut beberapa korban dalam keadaan sadar, sementara ada yang tidak sadar.

“Waktu saya evakuasi, satu orang sudah meninggal, satu kritis, dan lainnya luka-luka. Kami letakkan korban di teras rumah warga sebelum dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Para korban kemudian dievakuasi menggunakan ambulans warga dan mobil operasional sekolah. “Sebagian dibawa ke RS Bhayangkara, sebagian lagi ke RS Yos Sudarso,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved