Berita Populer Sumbar

4 BERITA POPULER SUMBAR: Upacara di Ponpes Haji Miskin Eks JI dan Bidan Dona Terima Penghargaan

Salah satu santri, Muhammad Abror (18) mengatakan bahwa terakhir kalinya ia melaksanakan upacara kemerdekaan di tingkat SD.

Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
UPACARA KEMERDEKAAN RI - Santri Ponpes Haji Miskin eks afiliasi JI, Muhammad Abror saat memberikan keterangan, Minggu (17/8/2025). Abror sebut terakhir kalinya mengikuti upacara kemerdekaan di tingkat SD sebelum bergabung ke Ponpes Haji Miskin. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Simak sejumlah berita menarik seputar Kota Padang yang dirangkum dalam populer Padang setelah tayang 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita terkait para santri di Ponpes Haji Miskin eks afiliasi Jemaah Islamiyah (JI) menyebut sudah dua kali melaksanakan upacara Kemerdekaan Indonesia sejak terakhir di tingkat SD.

Kemudian terkait viralnya sebuah potongan video yang memperlihatkan perobekan pinggiran bendera Merah Putih oleh seorang siswa berseragam Pramuka yang sempat beredar di media sosial.

Satu dari dua orang korban yang sebelumnya dilaporkan hanyut karena banjir bandang di Sungai Batang Pasaman, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), beberapa waktu lalu akhirnya ditemukan.

Usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di halaman Istana Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (17/8/2025), Gubernur Sumbar Mahyeldi memberikan sejumlah penghargaan kepada individu dan lembaga.

Baca juga: UT Padang Gelar Upacara HUT Ke-80 RI dan Dimeriahkan dengan Lomba Antar Staf

Baca berita selengkapnya:

1. Santri Ponpes Haji Miskin Eks JI Tanah Datar Ikuti Upacara Kemerdekaan ke-2, Terakhir Waktu SD

Para santri di Ponpes Haji Miskin eks afiliasi Jemaah Islamiyah (JI) menyebut sudah dua kali melaksanakan upacara Kemerdekaan Indonesia sejak terakhir di tingkat Sekolah Dasar (SD).

Pengalaman tersebut disampaikan oleh beberapa santri di Ponpes Haji Miskin yang berlokasi di Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.

Salah satu santri, Muhammad Abror (18) mengatakan bahwa terakhir kalinya ia melaksanakan upacara kemerdekaan di tingkat SD.

Baca juga: Ponpes Eks Afiliasi JI Kibarkan Bendera Merah Putih, Mantan Anggota: Bentuk Kembalinya Kami ke NKRI

UPACARA KEMERDEKAAN INDONESIA - Eks anggota JI serta Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren JI Sumbar, Farhur Rabbani saat memberikan keterangan pasca upacara kemerdekaan di Pondok Pesantren Haji Miskin, Minggu (17/8/2025). Fathur memaknai upacara kemerdekaan kedua di Ponpes Haji Miskin sebagai sinergi antara pemerintah Indonesia, aparat dan eks anggota JI.
UPACARA KEMERDEKAAN INDONESIA - Eks anggota JI serta Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren JI Sumbar, Farhur Rabbani saat memberikan keterangan pasca upacara kemerdekaan di Pondok Pesantren Haji Miskin, Minggu (17/8/2025). Fathur memaknai upacara kemerdekaan kedua di Ponpes Haji Miskin sebagai sinergi antara pemerintah Indonesia, aparat dan eks anggota JI. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Setelah itu, Abror bergabung ke Ponpes Haji Miskin eks afiliasi JI dan sejak 2024 hingga sekarang kembali melaksanakan upacara kemerdekaan.

"Terakhir itu ketika SD, baru kembali mengikuti upacara kemerdekaan di Ponpes Haji Miskin," ucapnya, Minggu (17/8/2025) pasca upacara kemerdekaan kedua kalinya di Ponpes Haji Miskin setelah bergabung ke NKRI. 

Santri yang juga menjadi Komandan Upacara Kemerdekaan Indonesia kedua di Ponpes tersebut mengungkapkan rasa bangganya.

"Saya pertama kalinya di pondok ini menjadi Komandan Upacara, kalau tahun lalu sebagai penggerek bendera,"kata santri kelas 3 madrasah aliyah itu.

Baca juga: 113 Warga Binaan Rutan Lubuk Sikaping Terima Remisi HUT RI, Bupati Serahkan Bantuan Pulang

"Upacara bendera kali ini dapat mengasah kedisiplinan dan menumbuhkan semangat nasionalisme," sambung anak nagari asal Pandai Sikek tersebut.

Santri lainnya, Muhamad Darul Ilmi merasa bangga menjadi Paskibraka pada upacara kemerdekaan kedua di Ponpes Haji Miskin.

"Merasa bangga, ini pengalaman kedua, sekarang penggerek bendera, sekarang pengibar bendera," terangnya.

"Upacara bendera saya di tingkat SD, dua tahun ini baru dirasakan kembali," sambungnya.

Ia memaknai upacara kali ini untuk mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang dalam merebut Kemerdekaan Indonesia.

"Nilai yang dapat diambil ialah menghargai para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari jajahan," terangnya.

Sama halnya dengan santri lainnya, Muhammad Fatih Alfaruq (17) juga menyampaikan rasa bangganya menjadi Paskibraka pada upacara kedua di Ponpes tersebut.

"Merasa bangga, apalagi diamanahkan menjadi pengibar bendera," kata santri asal Riau tersebut.

"Ini upacara kedua kalinya di sini, terakhir memang di tingkat SD. Karena setingkat SMP sudah masuk ke Ponpes Haji Miskin," tambahnya.(*)

Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Tanggapi Video Viral Siswa MAN 1 Padang Robek Bendera Merah Putih

2. Kemenag Sumbar Klarifikasi Video Viral Perobekan Bendera Merah Putih di MAN 1 Padang

Sebuah potongan video yang memperlihatkan perobekan pinggiran bendera Merah Putih oleh seorang siswa berseragam Pramuka sempat beredar di media sosial. Peristiwa itu disebut terjadi di MAN 1 Padang pada Jumat (15/8/2025) lalu.

Video berdurasi singkat tersebut memperlihatkan pelajar menggunting pinggiran bendera Merah Putih dengan pisau cutter. Aksi itu menimbulkan perdebatan dari masyarakat karena dianggap melecehkan simbol negara.

Menanggapi hal ini, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Barat langsung melakukan penelusuran. 

Plt Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison, menjelaskan bahwa kejadian itu memang benar terjadi di MAN 1 Padang, namun dalam konteks kegiatan ujian Pramuka.

Baca juga: PT Semen Padang Gelar Upacara HUT ke-80 RI, Dirut Pri Gustari Akbar Kobarkan Semangat Kebangkitan

PEROBEKAN BENDERA - Potongan video yang memperlihatkan perobekan pinggiran bendera Merah Putih oleh seorang siswa berseragam Pramuka sempat beredar di media sosial. Peristiwa itu disebut terjadi di MAN 1 Padang pada Jumat (15/8/2025) lalu.
PEROBEKAN BENDERA - Potongan video yang memperlihatkan perobekan pinggiran bendera Merah Putih oleh seorang siswa berseragam Pramuka sempat beredar di media sosial. Peristiwa itu disebut terjadi di MAN 1 Padang pada Jumat (15/8/2025) lalu. (ist)

“Peristiwa itu terjadi pada 15 Agustus 2025 dalam kegiatan ujian kenaikan tingkat Pramuka dari Bantara ke Laksana. Salah satu materi yang diberikan adalah ujian ideologi, yaitu pemahaman siswa tentang makna bendera sebagai lambang negara. Namun, ujian ini disalahpahami oleh siswa,” kata Edison kepada wartawan, Sabtu (16/8/2025).

Ia menuturkan, dalam ujian tersebut para siswa diminta menunjukkan pemahaman mengenai kehormatan bendera Merah Putih. 

Namun, siswa justru langsung menggunting pinggiran bendera dan menyerahkannya kepada kepala madrasah.

“Tidak ada niat dari kepala madrasah maupun siswa untuk menghina bendera. Hanya saja, karena kesalahpahaman, siswa melakukan tindakan itu. Sebagai konsekuensi, sebanyak 37 siswa yang ikut ujian dinyatakan tidak lulus,” jelas Edison.

Menurut Edison, setelah dilakukan pengkajian secara menyeluruh, tidak ditemukan unsur pelecehan terhadap bendera Merah Putih. Kendati demikian, ia menyayangkan beredarnya potongan video tersebut.

“Kami sudah menerima laporan resmi dari kepala madrasah. Kepala MAN 1 Padang juga telah menyampaikan permohonan maaf karena video yang beredar menimbulkan persepsi keliru,” ujarnya.

Edison menegaskan, Kemenag akan menjadikan kasus ini sebagai pelajaran penting untuk memperkuat pemahaman siswa terkait nasionalisme.

“Kami terus menekankan pentingnya menanamkan cinta tanah air dan penghormatan terhadap lambang negara di madrasah maupun pesantren,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Padang, Afrizal, juga memberikan klarifikasi. 

Ia memastikan kegiatan tersebut merupakan bagian dari ujian Pramuka, bukan upaya merendahkan bendera Merah Putih.

“Itu bukan tindakan pengguntingan dengan maksud melecehkan, tetapi bagian dari ujian integritas untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap bendera Merah Putih. Hanya saja, mereka salah menafsirkan instruksi. Yang jelas, tidak ada sedikitpun unsur kebencian atau penghinaan terhadap bendera,” tegas Afrizal.(*)

Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Tanggapi Video Viral Siswa MAN 1 Padang Robek Bendera Merah Putih

3. Korban Hanyut di Sungai Batang Pasaman Sumbar Ditemukan Meninggal, Jenazah di Tengah Tumpukan Kayu

Satu dari dua orang korban yang sebelumnya dilaporkan hanyut karena banjir bandang di Sungai Batang Pasaman, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), beberapa waktu lalu akhirnya ditemukan.

Koordinator Pos SAR Pasaman, Novi Yurandi, membenarkan penemuan korban tersebut.

Ia menyampaikan bahwa korban ditemukan pada Minggu (17/8/2025) setelah tim melakukan penyisiran di sekitar lokasi yang diperkirakan tidak jauh dari titik awal korban dinyatakan hilang.

Randi juga mengatakan bahwa korban atas nama Aldi (25) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Baca juga: Peringatan HUT Ke-80 RI, Ketua DPRD Sumbar Ajak Masyarakat Jaga Kolaborasi Bangun Daerah

ORANG HANYUT : Petugas Basarnas saat mengevakuasi jasad korban yang bernama Aldi, Minggu (17/8/2025). Korban atas nama Aldi tersebut hilang setelah dilaporkan hanyut karena banjir bandang di Sungai Batang Pasaman beberapa waktu lalu.
ORANG HANYUT : Petugas Basarnas saat mengevakuasi jasad korban yang bernama Aldi, Minggu (17/8/2025). Korban atas nama Aldi tersebut hilang setelah dilaporkan hanyut karena banjir bandang di Sungai Batang Pasaman beberapa waktu lalu. (Basarnas)

"Benar, korban atas nama Aldi sudah ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia. Lokasinya tidak jauh dari titik awal korban dilaporkan hanyut. Saat ini korban sudah dievakuasi," ujarnya.

Menurut Randi, jasad korban ditemukan di dalam tumpukan kayu yang hanyut karena banjir sekira pukul 10.00 WIB oleh tim pencarian sekitar 500 meter dari lokasi awal korban dilaporkan hanyut.

Sekira pukul 13.00 WIB, jasad korban sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Talamau.

Untuk selanjutnya, kata Randi, pencarian korban lainnya akan terus dilanjutkan dengan fokus pencarian di sejumlah tumpukan-tumpukan kayu yang hanyut terbawa banjir.

Sebelumnya diberitakan empat orang warga sempat terseret arus saat menyeberangi Sungai Batang Pasaman pada Kamis (14/8/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

Dua orang berhasil menyelamatkan diri, masing-masing Asba (31) dan Reza (25).

Namun, dua lainnya, yakni Eman (35) dan Aldi (25), hingga kini masih dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.

Peristiwa bermula ketika keempat korban mencoba menyeberangi sungai. Tiba-tiba, air bah datang dan menyeret mereka.

Dua orang berhasil selamat, sedangkan dua lainnya hilang terbawa arus.

Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Kantor SAR Padang pada Jumat (15/8/2025). Tim SAR langsung turun ke lokasi untuk melakukan pencarian.

Lokasi korban dilaporkan hanyut berada sekitar 42,5 kilometer dari Pos SAR Pasaman dengan waktu tempuh darat sekitar 1,5 jam.

Pada hari kedua pencarian, tim menyusuri sungai sejauh lima kilometer dari titik terakhir korban terlihat atau Last Known Position (LKP).

Selain tim dari Pos SAR Pasaman, pencarian juga melibatkan Polsek Talamau, Koramil 03 Talu, serta masyarakat sekitar dengan jumlah keseluruhan puluhan orang.

Menurut Novi Yurandi, kendala utama di lapangan adalah kondisi blank spot yang menyulitkan komunikasi tim di lokasi. Meski begitu, pencarian tetap dilakukan secara maksimal.(*)

Baca juga: Ar Risalah Padang Raih Penghargaan Pesantren Ramah Anak Terbaik di Sumbar 2025

4. Bidan Dona yang Viral Seberangi Sungai Demi Pasien Terima Penghargaan saat HUT RI ke-80 di Sumbar

Usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di halaman Istana Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (17/8/2025), Gubernur Sumbar Mahyeldi memberikan sejumlah penghargaan kepada individu dan lembaga.

Salah satunya adalah Bidan Dona, yang dinobatkan sebagai Tenaga Kesehatan Inspiratif.

Upacara yang dimulai pukul 07.10 WIB itu dipimpin langsung Gubernur Sumbar Mahyeldi sebagai inspektur upacara.

Hadir pula Wakil Gubernur Sumbar Vasko Rusemy, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Sumbar, jajaran kepala dinas, Forkopimda, organisasi kepemudaan, ASN Pemprov, serta perwakilan masyarakat. Momen puncak terjadi pukul 07.40 WIB saat Paskibraka mengibarkan bendera merah putih dengan khidmat.

Baca juga: Pemkab Pasaman Barat Gelar Upacara HUT RI ke-80, 77 Napi Terima Remisi Hari Kemerdekaan

BIDAN DONA - Ketua DPRD Sumbar Muhidi saat diwawancarai TribunPadang.com usai mengikuti upacara peringatan HUT ke-80 RI di halaman Istana Gubernur Sumbar, Minggu (17/8/2025). Muhidi, memberikan apresiasi tinggi kepada Bidan Dona yang menerima penghargaan sebagai Tenaga Kesehatan Inspiratif dari Gubernur Sumbar Mahyeldi.
BIDAN DONA - Ketua DPRD Sumbar Muhidi saat diwawancarai TribunPadang.com usai mengikuti upacara peringatan HUT ke-80 RI di halaman Istana Gubernur Sumbar, Minggu (17/8/2025). Muhidi, memberikan apresiasi tinggi kepada Bidan Dona yang menerima penghargaan sebagai Tenaga Kesehatan Inspiratif dari Gubernur Sumbar Mahyeldi. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Penghargaan untuk Bidan Dona diberikan berkat pengabdian luar biasanya ketika tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada warga meski jembatan di daerahnya roboh akibat banjir.

Dalam kondisi sulit itu, Dona rela menyeberangi sungai dengan berenang demi memastikan pelayanan tetap berjalan.

Ditemui TribunPadang.com usai menerima piagam penghargaan, Dona mengaku terharu sekaligus menjadikannya sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik.

“Terima kasih kepada Bapak Gubernur yang sudah memberikan penghargaan ini. Bagi saya, ini sebagai pemicu untuk memperbaiki kinerja saya. Kalau kita ikhlas, seberat apa pun tantangannya akan bisa kita jalani,” kata Dona.

Ia bercerita, aksi yang membuat dirinya viral di media sosial itu terjadi secara spontan, tanpa ada niat mencari perhatian.

“Itu kebetulan jembatan roboh malam sebelumnya. Jadi saya hanya berpikir bagaimana pelayanan tetap jalan. Tidak pernah menyangka jadi viral, karena memang ikhlas saja menolong orang,” ungkapnya.

Dona juga memberikan pesan kepada rekan-rekan sesama bidan maupun tenaga kesehatan lainnya untuk selalu bekerja dengan hati.

“Untuk kawan-kawan bidan, jangan pernah pandang bulu dalam memberikan pelayanan kesehatan. Jangan berharap imbalan. Kalau kita ikhlas, Allah akan memberikan sesuatu untuk kita. Itu yang saya rasakan sekarang,” jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved