Kemiskinan di Sumbar

Uang Beli Rokok Penyumbang Kemiskinan Terbesar Kedua di Sumbar, Nomor Satu Beras

BPS Sumatera Barat mencatat uang beli rokok menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap garis kemiskinan di provinsi ini pada Maret 2025.

Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
Freepik/Kireyonok_Yuliya
ROKOK PENYEBAB KEMISKINAN - Foto ilustrasi orang sedang memegang rokok. BPS Sumatera Barat mencatat uang beli rokok menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap garis kemiskinan di provinsi ini pada Maret 2025. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat uang beli rokok menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap garis kemiskinan di provinsi ini pada Maret 2025.

Dicuplik dari data BPS rilis 1 Agustus 2025, kontribusi pembelian rokok mencapai 12,39 persen di perkotaan dan 14,29 persen di perdesaan.

Posisi rokok berada tepat di bawah beras yang memberi sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan, yaitu 22,48 persen di perkotaan dan 26,19 persen di perdesaan.

Secara keseluruhan, garis kemiskinan Sumatera Barat pada Maret 2025 tercatat sebesar Rp729.806 per kapita per bulan. Angka ini naik 2,07 persen dibanding September 2024 yang berada di Rp714.991 per kapita per bulan.

Jumlah penduduk miskin di Sumatera Barat mencapai 312,35 ribu orang atau 5,35 persen dari total penduduk.

Baca juga: Mobil Dinas Pemkab Dharmasraya Hancur Tabrak Truk di Sijunjung, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Dibanding September 2024, jumlah ini berkurang 3,08 ribu orang. Penurunan terjadi di wilayah perkotaan dari 125,69 ribu orang menjadi 119,45 ribu orang. Namun, di perdesaan jumlah penduduk miskin justru meningkat dari 189,75 ribu orang menjadi 192,90 ribu orang.

BPS juga mencatat peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan komoditas non-makanan, yakni mencapai 75,87 persen.

Selain beras dan rokok, komoditas makanan lain yang memengaruhi garis kemiskinan adalah cabe merah, telur ayam ras, dan ikan tongkol/tuna/cakalang. 

Cabe merah menumbang 6,50 persen di perkotaan dan 6,14 persen di perdesaan, telur ayam ras (4,00 persen di perkotaan dan 3,27 di perdesaan, tongkol/tuna/cakalang 3,58 persen di perkotaan dan 3,15 persen di
perdesaan.

Baca juga: Cuaca Kota Padang Kamis 14 Agustus 2025 Cerah Berawan, Warga Diminta Tetap Waspada

Kemudian daging ayam ras 3,34 persen di perkotaan dan 3,12 persen di perdesaan, roti 2,17 persen di perkotaan dan 2,02 di perdesaan), bawang merah 2,16 persen di perkotaan dan 2,31 persen di perdesaan, dan seterusnya.

Sedangkan dari sisi non-makanan, biaya perumahan, bensin, pendidikan, listrik, dan perlengkapan mandi menjadi penyumbang utama.

Sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan 7,10 persen di perkotaan dan 6,51 persen di perdesaan, bensin 3,44 persen di perkotaan dan 3,49 persen di perdesaan, pendidikan 2,81persen di perkotaan.

Kemudian 1,55 persen di perdesaan, listrik 2,46 persen di perkotaan dan 1,53 persen di perdesaan, perlengkapan mandi 1,22 persen di perkotaan dan 1,15 persen di perdesaan dan pakaian jadi anak-anak (0,95 persen di perkotaan dan 0,87 persen di perdesaan.(*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved