Viral Bidan di Pasaman

Kisah Bidan Dona, 26 Tahun Mengabdi di Pedalaman Pasaman hingga Viral dan Dibantu Presiden

Sambil menentang air dengan membawa beban obat-obatan, ia berenang melawan arus demi sampai ke seberang.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto
AKSI NEKAT BIDAN- Bidan Dona Lubis (46) saat menceritakan kisahnya berenang menyeberangi sungai demi mengobati pasien di pedalaman Pasaman, Sumatera Barat, Rabu (14/8/2025) sore. Sejak menjadi bidan di daerah pedalaman Pasaman pada 1999 dan lalu diangkat ASN pada 2007, ia sudah menempuh banyak rute ekstrem. 

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN – Air sungai yang cokelat pekat berputar deras di hadapan Dona Lubis (46).

Jembatan yang biasanya ia lewati sudah putus usai diterjang banjir.

Namun, panggilan hati untuk mengobati pasien membuatnya menanggalkan rasa takut, lalu terjun untuk berenang.

Rekaman keberaniannya itu beredar luas di media sosial dan membuka jalan bantuan dari pemerintah pusat kepada beberapa kampung yang berada di daerah tersebut.

Baca juga: 5 Daerah di Sumatera Barat dengan Puskesmas Terbanyak, Nomor 1 Bukan di Kota Padang

Siapa sangka, perempuan dengan pakaian sederhana itu adalah bidan yang merupakan sosok di balik video viral yang membuat daerah perdalam di Pasaman tersebut menjadi perbincangan nasional.

Dona masih ingat betul momen yang mengubah hari-harinya beberapa pekan lalu.

Pagi itu, ia sedang bersiap menuju Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, untuk mengobati seorang pasien penderita TBC.

Namun, jembatan yang selama ini menjadi satu-satunya akses, sudah putus dihantam arus sungai.

Baca juga: Dosen UNP Latih Warga Parik Malintang Buat Juadah & Hias Kue Pengantin Hidupkan Tradisi Hampir Punah

AKSI NEKAT BIDAN: Aksi nekat bidan Dona terekam saat menyeberangi sungai usai jembatan penghubung antar nagari putus. Ia membawa tas berisi peralatan medis untuk mengobati pasien yang telah lama menunggu. (Foto: Dok. Dona)
AKSI NEKAT BIDAN: Aksi nekat bidan Dona terekam saat menyeberangi sungai usai jembatan penghubung antar nagari putus. Ia membawa tas berisi peralatan medis untuk mengobati pasien yang telah lama menunggu. (Foto: Dok. Dona) (ISTIMEWA/DOK.DONA)

Pilihannya hanya dua, pulang atau nekat menyeberang.

“Karena tak ada jalan lain, saya memilih berenang. Dorongan hati nurani untuk membantu pasien lebih besar daripada rasa takut,” kata Dona Lubis saat ditemui TribunPadang.com di Jorong Lanai Hilir, Nagari Cubadak Barat, Rabu (14/8/2025) sore.

Arus sungai pagi itu deras, tetapi tekad Dona lebih deras lagi.

Sambil menentang air dengan membawa beban obat-obatan, ia berenang melawan arus demi sampai ke seberang.

Baca juga: Kebutuhan Air Bersih Menipis, Warga PGRM Agam Sangat Berharap Bantuan Sumur Bor dari Donatur

Aksi itu direkam warga, lalu atas izin Wali Jorong ia unggah ke akun Facebook pribadinya.

Tak disangka, video itu meledak di media sosial dan berseliweran di berbagai kanal media sosial.

“Saya sendiri tak menyangka viral. Adik saya yang memberi tahu, malamnya saya sudah jadi bahan pembicaraan banyak orang. Kaget juga, ternyata berenang bisa jadi berita besar dan viral seperti ini,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved