Penelitian dan Pengabdian
Dosen UNP Latih Warga Parik Malintang Buat Juadah & Hias Kue Pengantin Hidupkan Tradisi Hampir Punah
Tradisi membuat juadah di Nagari Parik Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terancam punah akibat minimnya generasi
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Emil Mahmud
Jika tidak dilakukan, keluarga anak daro dianggap tidak beradat dan dapat dikenakan sanksi adat. “Ungkapan yang sering kita dengar di sini adalah ‘Jan Sampai Juadah Masuk Banda’, yang menunjukkan betapa pentingnya posisi juadah dalam adat kami,” jelasnya.

Pelatihan Menghias Kue Pengantin
Pelatihan ini melatih keterampilan menghias kue pengantin yang menjadi pasangan dari juadah dalam setiap pesta pernikahan.
Peserta belajar memilih warna, membuat motif, dan menempelkan hiasan secara artistik. Keterampilan ini masih tergolong baru bagi sebagian masyarakat, sehingga diharapkan dapat menambah peluang usaha di nagari.
Selain keterampilan membuat produk, tim UNP juga memberikan materi tentang manajemen BUM-Nag. Tujuannya, agar juadah dan kue pengantin yang dihasilkan bisa menjadi aset nagari yang dikelola secara profesional dan berkelanjutan. Walinagari Parik Malintang, Sudirman, berharap pelatihan ini dapat membantu mengelola potensi nagari secara optimal.
“Selama ini BUM-Nag Parik Malintang belum terkelola dengan baik. Padahal banyak aset nagari yang bisa dijadikan sumber ekonomi. Juadah dan kue pengantin bisa menjadi salah satu produk unggulan,” ujar Sudirman.
Suasana pelatihan berjalan penuh semangat. Meski awalnya canggung, para peserta terlihat antusias mencoba membuat juadah dan menghias kue pengantin. Beberapa peserta mengaku merasa seperti kembali ke masa kecil, saat mereka masih sering membantu orang tua membuat juadah untuk pesta pernikahan.

Pada akhir pelatihan, peserta mempresentasikan hasil karya mereka berupa seperangkat juadah lengkap dengan hiasannya, serta sepuluh kue pengantin yang sudah dihias. Karya tersebut mendapat apresiasi dari sesama peserta dan tamu undangan.
Tim dosen UNP berharap, keterampilan yang diperoleh dapat langsung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan acara adat di nagari sendiri, sehingga masyarakat tidak perlu lagi memesan dari luar. Dengan begitu, selain melestarikan tradisi, kegiatan ini juga diharapkan menjadi sumber penghasilan tetap bagi warga Parik Malintang.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi jembatan bagi masyarakat dalam melestarikan budaya sekaligus meningkatkan ekonomi berbasis nagari,” tutup Dr. Ilham.
Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat Nagari Parik Malintang optimistis tradisi membuat juadah dan menghias kue pengantin akan tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang. (*/ADV).
Advertorial
Dosen UNP
Parik Malintang
Kue Pengantin
Tradisi Juadah
Sumatera Barat
LPPM UNP
Universitas Negeri Padang
UNP Gelar Pelatihan Media Pembelajaran Berbasis Canva untuk Guru SD di Nagari Tanjung Bingkung Solok |
![]() |
---|
UNP Gelar Edukasi Kosmetik Aman untuk Guru MGMP Kimia Kota Padang |
![]() |
---|
Dosen UNP Gelar Pelatihan Keterampilan Tie Dye untuk Ibu-Ibu PKK di Nagari Tanjung Bingkung Solok |
![]() |
---|
Dosen UNP Hadirkan Teknologi Filter Air Tanah, Solusi Air Bersih untuk Warga Bungus Selatan Padang |
![]() |
---|
Dosen UNP Latih Guru Seni Budaya Padang Pariaman Kembangkan Media Pembelajaran Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.