Sampah di Muaro Lasak
Muaro Lasak Padang Dipenuhi Sampah, Pengunjung Pilih Tak Bermain dan Berenang di Tepi Pantai
"Kalau sampah sedikit, banyak yang berenang dan bermain di pantai. Tapi kalau banyak, biasanya tidak ada yang mau," katanya.
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
Faisal, seorang pedagang yang sudah bertahun-tahun berjualan di kawasan tersebut, mengaku sudah terbiasa dengan fenomena sampah yang muncul setelah turun hujan.
"Kalau kondisi sampah menumpuk, itu hal yang biasa saat hujan lebat mengguyur," ujarnya.
Baca juga: Bukan Sipora atau Siberut, Inilah Kecamatan dengan Penduduk Paling Sedikit di Kabupaten Mentawai
Menurutnya, sampah yang datang bersama arus biasanya akan berkurang dengan sendirinya, jika tidak turun hujan selama dua hingga tiga hari.
"Nanti kalau tidak hujan selama dua atau tiga hari, sampahnya akan berkurang sendiri," katanya.
Faisal menegaskan, meskipun pemandangan sampah mungkin mengganggu estetika, tingkat kunjungan wisatawan relatif tetap.
"Tidak ada pengaruhnya sama wisatawan. Setiap hari ada saja yang berkunjung. Memang kadang ada yang kaget lihat sampah banyak, tapi kalau dijelaskan bahwa itu karena hujan lebat, mereka mengerti," ungkapnya. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)
Hujan Deras Sebulan Sekali Sebabkan 80 Ton Sampah Terbawa ke Pantai Padang, Alat Berat Dikerahkan |
![]() |
---|
Pedagang Pantai Muaro Lasak Padang Tak Risau Kemunculan Sampah, Tingkat Kunjungan Relatif Tetap |
![]() |
---|
Sampah Hanya Ganggu Nelayan yang Menjaring Ikan di Tepi Pantai Muaro Lasak Padang |
![]() |
---|
Kamel Tetap Melaut, Sampah yang Menumpuk di Pantai Padang Tak Ganggu Aktivitas Nelayan |
![]() |
---|
Tumpukan Sampah Menyelimuti Pantai Padang Usai Hujan Deras, Bau Menyengat Ganggu Wisatawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.