BERITA POPULER SUMBAR
3 Berita Populer Sumbar: Petani Salimpaung Ditangkap, Penipuan Umrah, Jalan Berlubang
Inilah 3 berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
TRIBUNPADANG.COM - Inilah 3 berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
Ada berita tentang Kendaraan Rusak Akibat Jalan Berlubang, Bupati Dharmasraya Usulkan Perbaikan ke Kementerian PUPR.
Kemudian berita Petani Salimpaung Ditangkap Polres Tanah Datar, Diduga Mencabuli Anak di Bawah Umur.
Selanjutnya berita Penipuan Umrah Bukittinggi: Terlapor Juga Sebut Owner Travel Pesan Ratusan Mukena Tapi Belum Bayar.
Baca berita selengkapnya:
1.Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, meninjau sejumlah titik kerusakan jalan nasional di wilayah Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Selasa (5/8/2025).
Kerusakan tersebut mengganggu arus kendaraan di jalur utama Sumatera dan membahayakan pengguna jalan.
Baca juga: 3 Berita Populer Padang: Harga Sayur Melonjak, DPRD Soroti Kebocoran Retribusi Parkir
Titik paling parah berada di depan Wisma Agung dengan panjang kerusakan lebih kurang 30 meter.
Beberapa kendaraan dilaporkan rusak akibat terperosok di jalan berlubang yang belum diperbaiki.
Annisa langsung memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum menyusun proposal ke Kementerian PUPR untuk penanganan segera.
Tanpa menunggu usulan rampung, Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Sumatera V langsung mengerjakan perbaikan di sore hari.
Ruas jalan yang dikerjakan pertama kali berada tepat di depan Wisma Agung, titik kerusakan terparah.
Respons cepat ini diapresiasi oleh Pemkab Dharmasraya dan masyarakat pengguna jalan nasional.
Annisa juga menyoroti pentingnya pengawasan bangunan di sepanjang jalan nasional.
Ia menyebut banyak bangunan berdiri terlalu dekat badan jalan dan menutup saluran drainase.
Ia menyebut, pendirian bangunan di daerah aliran air juga memperparah kondisi jalan.
Ia mengingatkan agar tidak ada lagi penutupan drainase dengan material bangunan atau timbunan tanah.
Selain di depan Wisma Agung, kerusakan sedang hingga berat juga ditemukan di beberapa titik lain.
Beberapa titik itu antara lain depan Apotek Ridho, APBU Rika, dan kantor Kejaksaan Pulau Punjung.
Kerusakan juga terjadi di depan Aur Duri, WR Mart, dealer Honda, dan simpang perumahan Rangkiang.
Titik lainnya berada di depan simpang Silago dan kawasan Kampus Unand Dharmasraya.
Baca juga: Kematian Gadis Penjual Gorengan Padang Pariaman: Praktisi Nilai Hukuman Mati In Dragon Sudah Tepat
Annisa menegaskan bahwa jalan nasional merupakan tanggung jawab pemerintah pusat melalui Balai Jalan Nasional Wilayah V.
Namun demikian, pemda tetap bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan pelaporan kondisi lapangan kepada pihak balai.
“Jalan nasional memang bukan kewenangan langsung daerah, tapi kami tidak bisa berpangku tangan,” katanya.
Ia memastikan koordinasi teknis antara Pemkab dan Balai terus dilakukan untuk menjaga fungsionalitas jalan nasional.
Annisa juga mengajak warga ikut menjaga fungsi saluran dengan tidak menutup drainase di sepanjang badan jalan.
Baca juga: Penipuan Umrah Bukittinggi: Terlapor Juga Sebut Owner Travel Pesan Ratusan Mukena Tapi Belum Bayar
2.Seorang petani berinisial LP (33), warga Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ditangkap aparat kepolisian karena diduga mencabuli anak di bawah umur.
Penangkapan tersebut dilakukan pada hari Rabu (6/8/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Kapolres Tanah Datar melalui Kasat Reskrim AKP Surya Wahyudi membenarkan penangkapan tersebut.
Ia mengatakan, kasus ini merupakan tindak lanjut dari laporan pihak keluarga korban kepada polisi.
"Pelaku ditangkap berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Tanah Datar. Setelah diketahui keberadaannya di Salimpaung, tim langsung bergerak cepat dan mengamankan tersangka tanpa perlawanan," ujar Surya.
Dalam proses penangkapan, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa baju dan celana panjang milik korban.
Baca juga: DPRD Padang Soroti Kebocoran Retribusi Parkir dan Aset Tak Produktif di KUA-PPAS 2026
Diketahui, tindak pencabulan tersebut diduga terjadi pada tahun 2024 lalu. Saat ini, kasusnya tengah ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tanah Datar.
Berdasarkan hasil interogasi awal, aksi bejat pelaku tersebut diduga sudah dilakukan lebih dari satu kali.
"Pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Tanah Datar untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut," tutupnya.
3.Seorang pedagang yang menjadi terlapor atas kasus penipuan umrah di Bukittinggi mengaku pesanan kerudung dari owner travel belum kunjung dibayarkan kepadanya.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh terlapor inisial W dalam sesi konferensi pers bersama sejumlah wartawan di Cafe Daffa, di Jalan Yos Sudarso, Kayu Kubu, Guguk Panjang, Bukittinggi pada Rabu (6/8/2025).
Diketahui, puluhan pedang di Pasar Aur Kuning Bukittinggi diduga menjadi korban penipuan umrah oleh rekan sesama pedagang berinisial W.
Baca juga: Pedagang Terlapor Penipuan Umrah di Bukittinggi Sebut Dirinya Juga Jadi Korban Owner Travel
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunpadang.com dari sejumlah pedagang di Pasar Aur Kuning Bukittinggi, W disebut-sebut sebagai terduga pelaku dan mengajak mereka untuk berangkat umrah dengan tawaran murah.
Laporan atas nama W juga sudah masuk ke Poresta Bukittinggi pada 21 Juli 2025 lalu.
Menanggapi tuduhan itu, W mengaku bahwa dirinya juga menjadi korban atas kasus yang menyeret namanya tersebut.
Bahkan, kata W, owner travel yang meminta ia mencarikan jemaah juga memesan ratusan mukena kepadanya.
Kata W, owner travel inisial A itu pernah memesan ratusan mukena darinya, namun hingga kini hanya 20 stel yang diambil dan dibayar. Sisanya, ujar W, belum dilunasi hingga sekarang.
“A pernah pesan banyak mukena ke saya, tapi yang diambil baru 20, dan itu saja yang dibayar. Sisanya tidak jelas,” ujarnya.
W juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat jahat ataupun bermaksud menipu siapapun.
Bahkan ia juga menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses hukum dan mendukung penuh jalannya penyelidikan yang tengah dilakukan aparat kepolisian.
“Saya siap menjalani proses hukum sesuai aturan yang berlaku dan tidak ada niat menipu. Saya juga ingin masalah ini cepat selesai,” tegas W.
Sebelumnya diberitakan, Puluhan pedagang di Pasar Aur Kuning Bukittinggi diduga tertipu perjalanan umrah oleh rekan sesama pedagang.
Diketahui, seorang pedagang berinisial W (50) diduga menjadi dalang penipuan terhadap puluhan pedagang lainnya dengan cara menawarkan perjalanan umrah.
Salah satu korban, Zulmi menyampaikan bahwa dirinya bersama 24 orang kerabatnya diberangkatkan pada 10 September 2024 lalu.
Terduga pelaku W, mengatakan jika mereka akan transit di Malaysia selama satu malam sebelum melanjutkan perjalanan umrah.
"Namun, setelah tiga malam berada di Malaysia, rombongan mulai merasa curiga karena tidak ada tanda-tanda keberangkatan lanjutan," ungkapnya dalam konferensi pers di Aula Universitas Muhammadiyah Sumbar, Minggu (3/8/2025).
Zulmi menjelaskan juga jika pihak biro pun mulai memberikan alasan yang tidak konsisten dan tidak meyakinkan.
Baca juga: Hadapi Tim Juara Musim Lalu, Semen Padang Targetkan Poin Maksimal dari Persib Bandung
"Sebelumnya, dia (W) mengatakan rombongan akan menginap di Malaysia selama satu malam yang berangkat 10 September 2024 lalu, tetapi sampai malam ketiga, kami tidak kunjung berangkat," ucapnya.
Zulmi melanjutkan, setelah 8 hari berada di Malaysia, rombongan semakin terdesak secara finansial.
Mereka menyebut bahwa pihak travel hanya menanggung akomodasi selama tiga hari pertama, dan setelah itu semua kebutuhan hidup ditanggung sendiri oleh masing-masing peserta.
"Total kami di Malaysia itu delapan hari, pihak travel hanya menanggung kami selama tiga hari, sisanya kami hidup di Malaysia dengan biaya sendiri," katanya.
Selama berada di Malaysia, rombongan juga beberapa kali diberi alasan yang berubah-ubah terkait kendala perjalanan ke tanah suci.
Salah satunya adalah alasan bahwa tiket ke Arab Saudi telah habis dan bahwa dana keberangkatan telah digunakan.
"Pertama alasannya kami kehabisan tiket untuk ke Arab Saudi, tapi sudah beberapa hari tidak ada kejelasan, mereka juga bilang uangnya habis," tuturnya.
Lantaran tidak ada kepastian hingga hari ke-8, seluruh peserta akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia secara mandiri.
Mereka tiba kembali di tanah air pada 19 September 2024, tanpa sempat menjalankan ibadah umrah yang menjadi tujuan utama mereka.
"Setelah tidak ada kejelasan, akhirnya kami kembali ke Indonesia pada 19 September 2025, tidak jadi umroh," sebut Zulmi.
Zulmi juga mengungkapkan, W sempat berjanji bakal mengembalikan sebagian dana mereka, namun dengan pemotongan sebesar Rp7,5 juta per orang untuk biaya di Malaysia.
"Namun hingga kini uang belum juga dikembalikan," pungkasnya.
"W berjanji mengembalikan uang, tapi dipotong Rp7,5 juta, katanya untuk biaya di Malaysia. Sudah kami sepakati, tapi tidak dikembalikan sampai hari ini, sudah satu tahun," sebutnya.
Kemudian, para korban akhirnya menempuh jalur hukum danaporan resmi atas dugaan penipuan ini telah disampaikan ke Polresta Bukittinggi pada 21 Juli 2025.
Saat ini, kasus tersebut sedang dalam penanganan oleh pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.
3 Berita Populer Sumbar: In Dragon Dihukum Mati, Kakek di Payakumbuh Cabuli Cucu Kandung |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Karyawan PT BSI Demo Tuntut Gaji 4 Bulan, Cerita Korban Penipuan Umrah |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Harga TBS Sawit dan Bidan Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Gunung Marapi Erupsi, Satpam Cabuli Anak dan Mayat Remaja di Jalur Irigasi |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Rombongan Unand Tersesat, Tol Padang–Sicincin Berlakukan Tarif Resmi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.