Gowes Jakarta Aceh
Sosok Denni Sudiyono, Pensiunan BUMN yang Bersepeda Jakarta-Aceh di Usia 67 Tahun
Di usianya yang ke-67 tahun, Pak Denni mengayuh sepeda dari Jakarta menuju Aceh dengan berbekal semangat dan tekad.
Sepedanya bahkan merupakan hadiah, tasnya dari ember bekas, dan perlengkapan lainnya pun ia siapkan ala kadarnya.
Tapi yang penting, katanya, "Dengkul harus kuat. Mental juga harus siap."
Saat dalam perjalanan, ia sempat mengalami kendala seperti ban kena paku di Provinsi Lampung.
Baca juga: BREAKING NEWS Gunung Marapi Sumbar Erupsi Sabtu Siang, Kolom Abu Tertutup Kabut
Namun, karena sudah biasa menghadapi situasi seperti itu, ia siap dengan rantai cadangan, ban dalam, dan ban luar tambahan.
Tak sekadar perjalanan fisik, bagi Pak Denni, perjalanan ini juga menjadi perjalanan batin.
Di tengah kayuhan sepedanya, ia menemukan ruang untuk berpikir dan memahami hidup lebih dalam.
“Saya suka dengan pemikiran Socrates. Hidup yang tidak direnungi adalah hidup yang tidak berarti. Nah, dengan bersepeda, saya punya banyak waktu untuk merenung, belajar dari jalanan, dari orang-orang yang saya temui,” ujar Pak Denni.
Baca juga: The Kmers Mania Rombak Kepengurusan, Siap All Out Dukung Semen Padang FC
Dalam perjalanannya, ia merasa selalu dipertemukan dengan orang baik. Banyak yang menawarkan makanan, tempat istirahat, bahkan sekadar teman ngobrol di pinggir jalan.
Di akhir perbincangan, Pak Denni menitipkan pesan, “Kalau ingin bersepeda jauh, jangan takabur. Jangan gegabah. Harus ada persiapan. Jangan cuma karena semangat, tapi lupa perhitungan”.
Perjalanannya menjadi bukti bahwa usia bukan alasan untuk berhenti mengeksplorasi hidup. Selama semangat masih ada, jalan akan selalu terbuka, meski harus ditempuh dengan dua pedal dan sejuta tekad.
Kisah lengkap perjalanan Pak Denni bisa kamu tonton di podcast "Tamu Kita" di Youtube Tribun Padang Official. (TribunPadang.com/Mg. Tharisa Celia Marta)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.