Karhutla di Lima Puluh Kota
9 Kecamatan di Lima Puluh Kota Dilanda Karhutla, Paling Luas di Pangkalan Koto Baru
Menurut Ilham, selain Pangkalan Koto Baru, ada beberapa kecamatan lain yang turut terdampak kebakaran hutan dan lahan tersebut.
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), terus meluas.
Hingga Rabu (23/7/2025) malam, BPBD mencatat sekitar 864 hektare lahan terdampak kebakaran, dengan sebaran terbesar berada di Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara BPBD Provinsi Sumbar, Ilham Wahab, saat diwawancarai TribunPadang.com, Kamis (24/7/2025) di ruang kerjanya.
“Dari data yang disampaikan BPBD Lima Puluh Kota semalam, sudah sekitar 864 hektare lahan yang terdampak. Yang terbesar itu memang di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, total di dua desa saja sudah sekitar 500 hektare,” ungkap Ilham Wahab kepada TribunPadang.com.
Baca juga: Kisah Haru Margaret, Gadis Rote Lolos UI, Pernah Diremehkan Guru dan Tetangga: “Miskin Banyak Gaya”
Menurut Ilham, selain Pangkalan Koto Baru, ada beberapa kecamatan lain yang turut terdampak kebakaran hutan dan lahan tersebut.
“Kecamatan lain yang terdampak itu antara lain Suliki, Guguak, Akabiluru, Bukit Barisan, Mungka, Harau, Luak dan Lareh Sago Halaban. Tapi yang paling luas memang di Pangkalan Koto Baru,” jelasnya.
Ilham mengatakan hingga Rabu malam, titik api masih terpantau aktif di beberapa lokasi, termasuk di dekat kawasan Harau. Namun, pihaknya belum menerima pembaruan data pada hari ini.
“Tadi malam masih ada api, tapi pagi ini kita masih menunggu laporan terbaru dari tim di lapangan,” katanya.
Baca juga: Anjing Pelacak Bantu Polisi Temukan Sabu Milik Pengedar di Lolong Belanti Padang
Saat ditanya mengenai penyebab kebakaran, Ilham menyebut pihaknya belum dapat memastikan apakah kebakaran ini disengaja atau murni karena faktor alam.
Namun, kemarau panjang dan belum turunnya hujan di wilayah Lima Puluh Kota menjadi faktor utama yang memicu terjadinya karhutla.
“Kita belum bisa pastikan ada unsur kesengajaan atau tidak. Tapi memang curah hujan rendah dan cuaca sangat kering kita duga faktor pendorong kejadian ini,” ujarnya.
Pemprov Sumbar, lanjut Ilham, sudah menurunkan bantuan ke Lima Puluh Kota, termasuk satu unit mobil tangki air dan sejumlah peralatan.
Hari ini, pihaknya juga akan kembali menggelar rapat koordinasi dengan BPBD setempat untuk mengevaluasi dan memperkuat penanganan karhutla.
Baca juga: Guru PNS di Batam Rekayasa Laporan Kehilangan Rp210 Juta, Ternyata Terlilit Utang

“Kita akan rapat lagi hari ini, melihat apa saja kebutuhan penanganan di sana,” tambahnya.
Terkait status tanggap darurat, Ilham menyebut Kabupaten Lima Puluh Kota bersama Kabupaten Solok telah menetapkan status tanggap darurat bencana karhutla.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumbar sedang dalam proses menetapkan status siaga darurat secara resmi.
“Rapat sudah dilakukan, kita tinggal menunggu SK dari gubernur. Mudah-mudahan hari ini keluar,” tutupnya. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)
Karhutla di Lima Puluh Kota
Sumatera Barat
TribunBreakingNews
karhutla
Suliki
Pangkalan
Akabiluru
Lima Puluh Kota
Harau
Lareh Sago Halaban
Karhutla di Sumbar Teratasi dan Tak Ada Lagi Laporan Titik Api, Modifikasi Cuaca Dinilai Efektif |
![]() |
---|
Hari Pertama Pelaksanaan Hujan Buatan di Sumbar, 3 Ton Garam Disemai Pakai Pesawat |
![]() |
---|
Pesawat yang Dioperasikan untuk Menciptakan Hujan Buatan Mampu Mengangkut 1 Ton Garam |
![]() |
---|
Hari Ini, BPBD Sumbar Gelar Modifikasi Cuaca dalam Penanganan Karhutla di Lima Puluh Kota dan Solok |
![]() |
---|
Polisi Dalami Motif di Balik Karhutla Limapuluh Kota: Demi Gambir atau Perkebunan Lain? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.