Kisah Mengharukan Imam, Pemuda Medan Diterima di UI Usai Jadi Kuli Panggul Demi Biaya Kuliah

TRIBUNPADANG.COM - Kisah inspiratif datang dari seorang pemuda asal Medan, Sumatera Utara, bernama Imam.

Berasal dari keluarga sederhana, Imam berhasil menembus Universitas Indonesia (UI) dan diterima di Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik.

Perjuangannya menempuh pendidikan tinggi menjadi sorotan publik setelah diketahui rela menjadi kuli panggul demi mengumpulkan biaya kuliah.

Selepas pengumuman penerimaan UI, Imam sempat bingung mencari ongkos untuk berangkat ke kampus impiannya di Depok, Jawa Barat.

Kendati terbatas secara finansial, ia tak patah semangat. Ia pun bekerja di sebuah pabrik sabun di dekat rumahnya sebagai kuli panggul dengan sistem upah harian.

Baca juga: Wali Murid Penuntut Guru Zuhdi Rp25 Juta Akhirnya Minta Maaf, Rekam Jejaknya Disorot Netizen

“Kerjanya mulai jam 12 malam sampai jam 8 pagi, angkat sabun, packing sabun. Sakit kali badan, tapi harus dijalanin,” ujar Imam, dikutip dari unggahan Insta Story influencer sekaligus dosen ITB, Imam Santoso, Selasa (22/7/2025).

Tak hanya soal ongkos perjalanan, Imam juga mengaku belum memiliki laptop untuk menunjang kuliahnya kelak.

Sang ibu, yang menjadi satu-satunya tempat ia mengadu, hanya bisa menyemangatinya sambil berikhtiar menabung.

Namun, tak disangka, nasib Imam berubah saat Imam Santoso bersama tim dari Bank Syariah Indonesia (BSI) datang langsung ke rumahnya.

Dalam kunjungan tersebut, Imam Santoso menyampaikan bahwa BSI memberikan beasiswa penuh kepada Imam, termasuk biaya kuliah, biaya hidup, dan fasilitas penunjang seperti laptop.

Baca juga: Kisah Haru Yongki Gendong Bayi Selamat dari Kebakaran KM Barcelona VA di Perairan Talise

"Insyallah Imam kuliah di UI akan gratis, semua biaya ditanggung, termasuk laptop dan biaya hidup. Tugas Imam hanya belajar," ujar Imam Santoso dalam video yang viral di media sosial.

Tangis haru pun pecah. Sang ibu memeluk Imam erat dan tak henti mengucap syukur.

Ia juga berterima kasih kepada pihak yang telah membantu dan berharap anaknya bisa kuliah dengan rajin dan membawa perubahan bagi masa depan mereka.

“Saya gak nyangka Pak Imam bisa kemari. Terima kasih ya Allah, anak saya bisa lanjut kuliah,” ucap ibunda Imam sambil menangis.

Jurusan Teknik Perkapalan yang dipilih Imam merupakan program studi yang bergengsi karena mencakup aspek desain, konstruksi, dan perawatan kapal, serta teknologi kelautan lainnya.

Baca juga: Kisah Pilu Ibu Lansia Diserahkan 4 Anaknya ke Panti Jompo Malang, Tak Ada yang Mau Merawat