Kebakaran Bukit Gagoan

Mengenal Puncak Gagoan Solok, Objek Wisata Alam yang Mengalami Kebakaran Hebat

Dari Puncak Gagoan akan terlihat jelas Danau Singkarak yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar.

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/Rahmad Agusrianto
AKSI BERSIH-BERSIH- Pemuda Nagari Paninggahan kembali menunjukkan komitmen dalam mendukung program pemerintah daerah melalui kegiatan bertajuk “Kolaborasi Bakti Sosial” dengan tema “Mari Belajar, Bertumbuh, dan Berdampak untuk Nagari”. Dari Puncak Gagoan akan terlihat jelas Danau Singkarak yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Puncak Gagoan adalah salah satu objek wisata pemadangan alam yang cukup terkenal di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Lokasi Puncak Gagoan berada di Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Puncak Gagoan merupakan salah satu puncak dari barisan perbukitan yang berada di Nagari Paninggahan.

Hal yang menjadi daya tarik wisatawan ketika datang ke Puncak Gagoan adalah hamparan sabana luas dengan vegetasi terbuka, mirip dengan sabana yang berada di wilayah timur Indonesia.

Baca juga: Peringati Gugurnya Bagindo Aziz Chan di Padang, Kenang Jasa Pahlawan Lewat Giat Napak Tilas

Puncak bukit berada di ketinggian sekitar 400 hingga 600 meter di atas permukaan laut ini, memiliki akses yang mudah untuk diraih oleh pengunjung yang ingin melihat langsung panorama perbukitan di Nagari Paninggahan.

Dari Puncak Gagoan akan terlihat jelas Danau Singkarak yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar.

Kemudian, dari Puncak Gagoan juga akan nampak lembah yang dibawahnya mengalir sungai deras dan bermuara langsung di Danau Singkarak.

Pengalaman TribunPadang.com saat berkunjung ke Puncak Gagoan, cukup dengan membayar uang parkir saja sekitar Rp5 ribu rupiah untuk sepeda motor, pengunjung bisa langsung naik untuk mencapai Puncak Gagoan.

Baca juga: Wawako Padang Lepas 280 Peserta Lomba Napak Tilas Peringatan Gugurnya Bagindo Aziz Chan

Waktu tempuh dari lokasi parkir menuju kawasan sabana tidak terlalu jauh, sekitar 20 menit paling lama, pengunjung sudah bisa sampai di Puncak Gagoan.

Rasa lelah selama perjalanan menuju kawasan sabana akan terbayarkan dengan panorama indah yang bisa disaksikan langsung dari Puncak Gagoan.

Untuk pengunjung yang ingin berkunjung ke Puncak Gagoan, dari Kota Padang hanya berjarak sekitar 2,5 jam menuju Nagari Paninggahan lokasi Puncak Gagoan berada.

Pengunjung tidak perlu khawatir akan tersesat, karena Puncak Gagoan sudah tersedia di Google Map dan jalan menuju ke Nagari Paninggahan sudah bagus.

Namun, baru-baru ini Puncak Gagoan kembali viral di media sosial. Bukan karena lonjakan pengunjungnya, melainkan karena kebakaran hebat yang melahap hamparan sabana di Puncak Gagoan.

Baca juga: Harga TBS Sawit di Sijunjung Sabtu 19 Juli 2025 Tembus Rp3.160 per Kilogram

Si jago merah melahap kawasan hutan dan perkebunan di Puncak Gagoan, Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Jumat (18/7/2025) sejak pukul 15.00 WIB.

Kebakaran hebat ini menghanguskan sekitar 300 hektare area perbukitan yang terdiri dari hutan dan perkebunan warga. Hingga kini, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di wilayah Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Kali ini, si jago merah melahap kawasan hutan dan perkebunan di Puncak Gagoan, Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Jumat (18/7/2025) sejak pukul 15.00 WIB.

Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Irwan Effendy, dalam laporannya menyampaikan, kebakaran menghanguskan sekitar 300 hektare area perbukitan yang terdiri dari hutan dan perkebunan warga. Hingga kini, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan.

“Kondisi di lokasi sangat sulit dijangkau karena berada di perbukitan, ditambah lagi dengan tiupan angin kencang. Armada damkar tidak dapat difungsikan untuk pemadaman langsung,” ujar Irwan, Sabtu (19/7/2025) pagi saat dihubungi TribunPadang.com.

Meski demikian, BPBD Kabupaten Solok bersama unsur Forkopimda Kabupaten dan Kecamatan tetap bersiaga di kaki bukit, memantau perkembangan situasi.

“Tidak ada korban jiwa dan tidak ada bangunan terdampak sejauh ini,” tambahnya.

Baca juga: Jadwal Acara Trans TV Minggu 20 Juli 2025: Ada Bioskop TransTV, Dunia Punya Cerita dan Bikin Laper

Irwan juga menyebutkan bahwa Kabupaten Solok saat ini sedang menghadapi musim kemarau berkepanjangan sejak awal Mei 2025, yang membuat potensi kebakaran semakin tinggi.

“Dalam satu hari ini saja, tercatat 13 titik kejadian karhutla di lokasi berbeda di Solok. Yang terbesar berada di Nagari Paninggahan ini,” jelasnya.

Pihak BPBD Kabupaten Solok telah melakukan koordinasi melalui sambungan telepon dengan BPBD Provinsi Sumbar serta unsur pimpinan daerah.

Mengingat skala kebakaran yang besar dan sulit dijangkau, Irwan mengusulkan bantuan pemadaman melalui udara.

“Kami sangat membutuhkan helikopter water bombing untuk mengatasi kebakaran ini sebelum semakin meluas. Apalagi meski jauh dari permukiman warga, potensi meluasnya api tetap menjadi ancaman,” pungkas Irwan. (TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved