Kabupaten Padang Pariaman
Rajo Sampono di Padang Pariaman Tegaskan Tak akan Minta Maaf, Sebut Tak Rendahkan Suku Tertentu
Rajo Sampono di Padang Pariaman, menegaskan tidak akan menyampaikan permintaan maaf atas pidatonya yang dinilai berbau rasis
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
“Makanua kami masyarakat nagari katapiang, bergerak cepat dengan segala upaya tetap melaksanakan acara tersebut,” ujarnya.
Baginya, Forum Anak Nagari tidak perlu ikut campur dengan sengaja mencari-cari masalah, karena akan berdampak pada kondisi masyarakat Katapiang yang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Menurutnya yag dilakukan oleh Wali Feri hanya untuk mencari panggung semata, mengingat sepak terjangnya selama masa Pilkada 2024, sebagai bagian dari tim sukses Bupati JKA.
“Kalau mau mengadu saya dengan Bupati JKA, itu hal yang mustahil. Karena hubungan kami lebih dari persoalan politik. Kami itu sudah sepeti ayah dan anak,” ujarnya.
Rajo Sampono Dituduh Rasis
Forum Anak Nagari Pariaman Raya menyuarakan kekecewaan mendalam dan mendesak permintaan maaf terbuka dari Datuak Rajo Sampono menyusul pernyataannya yang dinilai bernuansa rasis dan berpotensi memecah belah kerukunan antar suku.
Meski demikian, forum ini tetap membuka lebar pintu mediasi sebagai jalan tengah penyelesaian masalah.
Tokoh Forum Anak Nagari Pariaman Raya, Tri Suryadi atau akrab disapa Wali Feri, menegaskan bahwa ucapan tersebut telah menyakiti banyak pihak, khususnya masyarakat suku Jawa yang telah lama hidup berdampingan secara harmonis dengan masyarakat Minangkabau di Padang Pariaman.
"Ucapan itu tidak bisa kita biarkan. Ini bukan masalah tim sukses, kami ini anak nagari yang cinta pada kerukunan," tegas Wali Feri, Selasa (8/7/2025).
Ia menambahkan, jika Rajo Sampono tidak menyampaikan permintaan maaf secara tertulis maupun melalui media sosial, pihaknya siap menempuh jalur hukum.
Baca juga: Penyebab Matinya Ribuan Ikan di Lubuk Larangan Sijunjung Masih Misterius
Menurut Wali Feri, pidato Datuak Rajo Sampono saat acara penutupan Pekan Budaya Katapiang secara terang-terangan menyebut orang Jawa tidak beretika.
Pernyataan ini kemudian viral dan menuai kecaman luas di media sosial.
Wali Feri menilai ucapan tersebut tak hanya melukai perasaan, tetapi juga bertentangan dengan semangat persatuan bangsa.
"Jangan lupa, banyak bundo kanduang kita, putri-putri Minang, menikah dengan orang Jawa. Presiden kita orang Jawa, Kapolri, Kapolda, Kapolres semua orang Jawa. Apakah mereka tidak beretika? Ini sudah jelas bentuk penghinaan terhadap suku tertentu," sambungnya.
Wali Feri didampingi dua kuasa hukumnya, Fauzan Chaniago dan Rizki Putra Zulfa.
Baca juga: BPBD Mentawai Imbau Penyedia Jasa Pelayaran Perhatikan Cuaca dan Alat Keselamatan sebelum Berlayar
| Nasib Siswa SDN 30 V Koto Usai Sekolah Terbakar, Pemkab Padang Pariaman Pindahkan Ruang Belajar |
|
|---|
| Tiga Tradisi Padang Pariaman Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia |
|
|---|
| Dua Pemuda di Lubuk Alung Tersetrum saat Buka Tenda Pelaminan, Timbul Percikan Api |
|
|---|
| Hampir Setengah Dana Hibah BNPB untuk Sumbar Dialokasikan di Padang Pariaman, Perbaiki Infrastruktur |
|
|---|
| Bangkitkan Ekonomi Masyarakat yang Sempat Lumpuh, BNPB Resmikan 3 Jembatan di Padang Pariaman |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.