Kabupaten Sijunjung

Penyebab Matinya Ribuan Ikan di Lubuk Larangan Sijunjung Masih Misterius

Dugaan kondisi air atau racun yang beredar sementara ini masih belum bisa dipastikan.

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rezi Azwar
Istimewa
IKAN MATI DI SIJUNJUNG- Masyarakat menemukan ribuan ikan mati di Lubuk Larangan Nagari Siaur, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat. Penyebab kematian ikan lubuk larangan ini belum diketahui. 

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Penyebab matinya ribuan ikan di Lubuk Larangan Nagari Siaur, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat masih belum diketahui.

Dugaan kondisi air atau racun yang beredar sementara ini masih belum bisa dipastikan.

Masyarakat menemukan ribuan ikan mati di Lubuk Larangan Nagari Siaur pada Senin (14/7/2025).

Camat Kamang Baru, Asrijal Patopang menuturkan penyebab kematian ribuan ikan itu belum diketahui pasti soalnya sedang dilakukan pemeriksaan oleh tim dari Dinas Kesehatan maupun Dinas Pangan Perikanan.

Baca juga: Isar Taileleu Anggota DPRD Mentawai Ditemukan Selamat Usai Boat Terbalik di Selat Sipora

“Sampel air maupun ikan yang mati telah diambil oleh tim dari Kabupaten untuk diperiksa lebih lanjut,” ucapnya saat dihubungi, Selasa (15/7/2025).

Asrijal mengatakan untuk penanganan saat ini masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas yang berkaitan dengan air tersebut maupun memakan ikan dari lubuk larangan itu.

“Apapun aktivitas masyarakat yang menggunakan air dari lubuk larangan itu seperti mandi, mencuci, memberikan minum ternak untuk sementara diberhentikan untuk keamanan dan kesehatan,” jelasnya.

Dikatakannya akibat ribuan ikan mati itu tentu berdampak dan merugikan masyarakat.

Baca juga: BPBD Mentawai Imbau Penyedia Jasa Pelayaran Perhatikan Cuaca dan Alat Keselamatan sebelum Berlayar

Lubuk larangan ini biasanya dipanen sekali setahun hasilnya bisa mencapai Rp 150-200 juta.

Jenis ikan pada lubuk larangan beragam ada juga ikan nila dan ikan garing.

Ribuan ikan yang mati telah dikubur oleh masyarakat supaya tidak menyebabkan penyakit lain.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved