Berita Viral

Miris! 58 Siswa SD Viral Belajar di Kebun Sawit, Sekolah Disita Jelang Tahun Ajaran Baru

Viral siswa SD Riau belajar di kebun sawit karena sekolah disita pemerintah, ternyata ini alasannya.

Editor: Primaresti
KOMPAS.COM/Dok. Warga dan Pemprov Riau
VIDEO VIRAL - Kolase video anak-anak baru masuk SD belajar di tanah beratapkan terpal di dalam kebun sawit di kawasan TNTN, Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (14/7/2025). Kanan, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubernur Riau Abdul Wahid saat meninjau Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Minggu (15/7/2025). 

"Tadi sudah dapat musalah tempat anak-anak belajar besok pagi. Yang penting tidak dalam kawasan TNTN," tambahnya.

Seperti diketahui, Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) beberapa waktu lalu menyita lahan yang digarap warga di TNTN, termasuk di Dusun Toro Jaya. 

Pemerintah meminta warga melakukan relokasi mandiri, namun banyak yang menolak dengan alasan lahan itu dibeli secara sah.

Hingga kini, ribuan warga masih bertahan.

Alasan Penyitaan Lahan

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyebutkan lahan seluas 40.000 hektare kawasan Hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), telah dibuka lalu ditanami sawit secara ilegal.

Total, TNTN memiliki luas hingga 81.739 hektare. 

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubernur Riau Abdul Wahid dan jajaran Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH) telah meninjau langsung kondisi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Minggu (13/07/2025).

Peninjauan diawali dari Posko Taktis TNTN Pelalawan. Hanif mengatakan, TNTN merupakan kawasan konservasi.

Kehadirannya di taman nasional tersebut bertujuan untuk menghadirkan solusi damai dalam merestorasi kawasan dan sekaligus melindungi masyarakat yang sudah lama hidup di dalamnya.

“TNTN merupakan kawasan hutan yang sangat penting untuk melindungi binatang utama megafauna, di antaranya gajah dan harimau Sumatera,” ujar Hanif dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu.

Hanif menambahkan, kondisi megafauna Sumatera kini semakin mengkhawatirkan.

Untuk mengatasi hal itu, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penertiban Kawasan Hutan.

Sementara itu, Komandan Satgas Garuda menuturkan kondisi TNTN saat ini sangat memprihatinkan.

Pihaknya mencatat, populasi gajah kian menurun ditambah degradasi kawasan karena aktivitas ilegal para pendatang dalam 20 tahun terakhir.

Dari sekitar 15.000 jiwa yang tinggal di kawasan TNTN, hanya 10 persen yang merupakan penduduk asli.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved