SPMB 2025

Disdik Sumbar Sebut Banyak Sekolah Kekurangan Siswa karena Perpindahan dan Pilih Jalur Lain

Banyak sekolah di Sumatera Barat belum memenuhi kuota siswa baru.  Fenomena ini terjadi akibat sejumlah faktor penyebab utama kekosongan bangku ini. 

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
Dinas Pendidikan
SPMB SUMBAR 2025 - Banyak sekolah di Sumatera Barat belum memenuhi kuota siswa baru.  Fenomena ini terjadi akibat sejumlah faktor penyebab utama kekosongan bangku ini.  

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Banyak sekolah di Sumatera Barat belum memenuhi kuota siswa baru.  Fenomena ini terjadi akibat sejumlah faktor penyebab utama kekosongan bangku ini. 

Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Barat kemudian membuka tahap pemenuhan kuota untuk mengisi kekosongan tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius, mengatakan bahwa saat ini masih banyak sekolah, terutama jenjang SMA dan SMK, yang belum terpenuhi jumlah siswanya.

"Bukan penambahan kuota, tapi kuota yang sudah ditetapkan memang belum penuh. Karena masih ada siswa yang ingin sekolah, maka kita buka tahap pemenuhan kuota,” kata Barlius kepada TribunPadang.com, Kamis (11/7/2025).

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 6, Kegiatan 2 Arti Kosa Kata

Disdik Sumbar menetapkan proses pendaftaran untuk pemenuhan kuota ini akan dibuka pada 16 dan 17 Juli 2025.

Syarat pendaftaran akan diverifikasi terlebih dahulu sebelum diumumkan pada 18 Juli 2025. Siswa yang diterima kemudian dijadwalkan untuk melakukan daftar ulang pada hari yang sama.

Barlius mengungkapkan, kurangnya pemenuhan kuota di sejumlah sekolah disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perpindahan siswa ke luar daerah, memilih madrasah aliyah atau pesantren, serta masuk ke jalur pendidikan lain seperti SMK.

"Seperti di daerah Payakumbuh, hanya satu SMA yang penuh. Di Solok juga, SMA 1 dan SMA 2 masih kekurangan. Di Padang, SMA 2 masih kekurangan siswa. Begitu juga SMA 16, 17, 15, dan 13 belum penuh," jelasnya.

Untuk memastikan proses tetap berjalan adil, Disdik Sumbar menegaskan bahwa tahap pemenuhan kuota ini akan dilakukan dengan prinsip objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan, dan tanpa diskriminasi. Seleksi akan berdasarkan nilai rapor tanpa mempertimbangkan domisili siswa.

Baca juga: Tim Pengabdian Masyarakat dan Magister Psikologi UNP Latih Warga Mentawai Hadapi Gempa dan Tsunami

Terkait potensi dampak kebijakan ini terhadap sekolah swasta, Barlius menegaskan bahwa pemenuhan kuota berbeda dengan penambahan kuota.

"Kita tidak menambah kuota, tapi hanya mengisi kuota yang memang belum penuh. Kalau sudah penuh, ya tidak bisa lagi," tegasnya.

Disdik Sumbar juga memastikan bahwa hanya siswa yang belum terdaftar di sekolah negeri manapun yang bisa mengikuti proses ini.

Hal ini dilakukan dengan mengunci sistem Dapodik (Data Pokok Pendidikan) agar tidak ada perpindahan dari sekolah swasta ke negeri secara sepihak.

“Kita buka pendaftaran ini untuk menghindari kekosongan bangku sekolah. Karena masih ada kuota dan masih ada siswa yang ingin bersekolah, tentu ini harus kita fasilitasi,” tambahnya.

Baca juga: Harga TBS Sawit di Sijunjung Tembus Rp 3.100 per Kg pada 12 Juli 2025

Fenomena serupa, menurut Barlius, juga terjadi di beberapa kota lain di Sumatera Barat, termasuk Padang Panjang dan Bukittinggi. Di Padang Panjang, SMA 3 dan di Bukittinggi, SMA 4 masih kekurangan siswa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved