Berita Populer Sumbar

3 POPULER SUMBAR: Kuda Fort De Kock Mati, Asir Dental Care Buka Suara, dan Harga Cabai Merah Naik

Simak kumpulan berita menarik seputar Sumatera Barat yang telah tayang dalam 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Editor: Rahmadi
Dokumentasi/Dinas Pertanian Bukittinggi
KEMATIAN KUDA PEJANTAN - Kuda pejantan Fort De Kock yang merupakan aset Pemko Bukittinggi dilaporkan mati pada Kamis (10/7/2025). 

"Kuda ini sudah dibeli sejak 2008 oleh Wali Kota Djufri dengan harga Rp800 juta," sambung Hendry.

Saat ini kata Hendry, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian Fort De Kock yang merupakan satu-satunya kuda aset Pemkot.

Meski sebarnya, kuda tersebut sudah mengalami gejala demam pada dua pekan terakhir.

"Untuk kematiannya sudah kami laporkan ke Wali Kota, selanjutnya akan dikubur bersama tim forensik dan labor hewan. Beberapa bagian tubuh akan diambil untuk pemeriksaan," katanya.

Baca juga: 4 Bahan Pokok Naik di Pasar Bawah Bukittinggi, Cabai Merah Tembus Rp35.000 per Kilo

Menurut Hendry, Fort De Kock selalu rutin menjalani pemeriksaan kesehatan dengan dua tahun terakhir, namun mengalami penurunan kekuatan fisik.

"Hasil labor terakhir HB kuda ini tinggi, terjadi juga pembengkakan di bagian kaki. Bahkan mendapatkan infus sebanyak dua botol," ucap Hendry.

Kematian Fort De Kock menjadi kesedihan tersendiri dari mantan Wali Kota Bukittinggi, Djufri yang langsung mendatangi kantor dinas pertanian.

"Tentu saya berduka dan saya yakini seluruh pecinta kuda pacu di Bukittinggi merasakan hal yang sama. Fort De Kock telah banyak mengharumkan nama Kota Bukittinggi dengan prestasi luar biasa dari keturunannya selama ini," kata Djufri.

Fort De Kock tercatat memiliki banyak keturunan yang berhasil menjadi juara balap kuda pacu di tingkat Sumatera Barat dan ikut berpartisipasi di kancah nasional.

"Kuda setinggi 170 ini bernilai Rp 2,5 miliar jika dikalkulasikan dengan harga saat ini. Saya bersama rekan lain pecandu kuda kecewa dengan kematiannya, semoga ada lagi bibit pejantan tangguh kuda pacu dihadirkan di Bukittinggi," kata seorang peternak kuda, Oskar Mentoih.

 

2. Pihak Asir Dental Care Pariaman Bantah Tuduhan Malapraktik, Cabut Gigi Tak Picu Kebutaan Pasien

Dokter gigi Rini Susilawati dari Asir Dental Care membantah tuduhan malapraktik dari pasiennya, Hengki Saputra.

Rini Susilawati membantah keras klaim Hengki yang menyebut pencabutan gigi pada Oktober 2021 menyebabkan kebutaan.

Dokter Rini menjelaskan kronologi tindakan medis yang terjadi hampir empat tahun lalu itu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved