Berita Viral

Polemik Pacu Jalur Viral, Atlet PON Sakit Hati Gubernur Riau Beri Rp 20 Juta ke Bocah Aura Farming

Atlet PON Riau merasa kecewa lantaran bonus tak segera cair, namun Gubernur Riau Abdul Wahid justru beri Rp 20 juta ke bocah viral pacu jalur.

Editor: Primaresti
KOMPAS.COM/IDON
PACU JALUR VIRAL - Gubernur Riau dan jajaran bersama Rayyan Arkan Dikha, melakukan gerakan tari Pacu Jalur Kuansing, di halaman kantor Gubernur Riau di Pekanbaru, Selasa (8/7/2025). 

Asalkan ada hitam di atas putih yang bisa dipertanggungjawabkan.

Mereka juga berharap bonus itu segera diberikan kepada para atlet.

Puja menyebut, pada PON Aceh-Sumut 2024, Riau berhasil meraih 6 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.

"Kami sudah berjuang untuk mengharumkan nama Riau. Jadi, ketika melihat Pak Gubernur kasih bonus ke Rayyan, kami kecewa dan merasa sakit hati. Kok bisa dengan gampang gubernur mengeluarkan Rp 20 juta dan langsung adik itu diangkat jadi duta pariwisata Riau," ungkap Puja. 

"Sedangkan atlet tidak diperlakukan seperti itu. Enggak ada diangkat jadi duta olahraga. Jangankan atlet PON, anak-anak sekolah yang juara olimpiade saja enggak ada diapresiasi sebegitunya sama gubernur," tambahnya.

Kepala Dispora Riau, Erisman Yahya, saat dikonfirmasi Kompas.com soal bonus atlet, belum merespons.

Pacu Jalur Viral

Rayyan Arkan Dikha dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau saat apel pagi di halaman Kantor Gubernur Riau, Selasa (8/7/2025).

“Wah saya senang. Gak nyangka sebelumnya bakalan ketemu Pak Gubernur terus diapresiasi jadi Duta Pariwisata Riau,” ujar bocah berusia 11 tahun tersebut.

Ia mendadak menjadi sorotan setelah video dirinya menari di atas perahu panjang Pacu Jalur viral di media sosial. 
Gerakannya yang lincah dan penuh percaya diri di atas perahu yang melaju cepat membuat banyak orang terpukau, bahkan hingga ke luar negeri.

Namun siapa sangka, perjalanan Dikha menjadi penari di Pacu Jalur bukan sesuatu yang instan. Ia telah memulainya sejak usia 9 tahun.

“Saya menjadi Anak Coki Pacu Jalur ini sudah dua tahun. Sejak dari usia 9 tahun,” katanya.

Dalam tradisi Pacu Jalur, Anak Coki merupakan penari yang berdiri di ujung perahu dan menggoyangkan tubuh saat perahu didayung.

Mereka adalah daya tarik utama yang menyemarakkan perlombaan, sekaligus penjaga semangat tim.

Meski terlihat lincah, peran ini ternyata sangat menantang. 

“Hal yang susah untuk menari di atas perahu itu tentunya mengimbangkan badan. Saya belajar sendiri secara otodidak,” tutur Dikha.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved