Tabuik Piaman 2025

Pembuatan Fisik Tabuik di Rumah Pasa Capai 80 Persen Jelang Puncak Festival Tabuik Pariaman 2025

Pembuatan fisik Tabuik di Rumah Tabuik Pasa 2025 telah mencapai 80 persen jelang prosesi puncak Festival Tabuik Piaman 2025 di Kota Pariaman,

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
TABUIK PIAMAN 2025 - Pembuatan Fisik Tabuik di Rumah Tabuik Pasa jelang prosesi puncak Festival Tabuik Piaman 2025 sudah mencapai angka 70 persen, Jumat (4/7/2025). Pembuat Tabuik Pasa, Syamsurizal (64) mengatakan, saat ini tim perajin sedang memasang tangkai sayap dan ekor burak sebagian komponen dari pangkek bawah. 

Pemahaman akan simbolisme ini menjadi kunci untuk mengapresiasi kekayaan budaya masyarakat Pariaman.

Tuo Tabuik Pasa, Zulbakri, menjelaskan secara rinci kaitan antara Turun Panja dan Maatam yang telah dilaksanakan pada 7 Muharram 1447 H kemarin. 

"Prosesi 'Turun Panja' yang kami lakukan saat pagi hari di rumah Tuo Tabuik adalah momen penting. Panja yang dimaksud merupakan kotak uang yang berisi duplikat jari-jari Husain," ujarnya Jumat (4/7/2025). 

Baca juga: Maarak Jari-Jari Hidupkan Kembali Duka Karbala di Festival Tabuik Pariaman 2025

Ia menerangkan bahwa duplikat jari-jari ini merepresentasikan bagian tubuh Husain yang terpisah saat dibunuh secara keji oleh tentara Raja Yazid Bin Muawiyah.

 "Jadi, Turun Panja ini adalah simbol dimulainya pengeluaran duplikat jari-jari Husain untuk kemudian diarak dalam prosesi selanjutnya," tambahnya.

Setelah Turun Panja, kelompok Rumah Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang melanjutkan dengan prosesi Maatam. 

Prosesi ini, yang dilaksanakan pada siang hari, melibatkan keluarga rumah Tabuik bersama masyarakat sekitar, khususnya kaum ibu, yang berkeliling di daraga (area sekitar rumah Tabuik) dengan menunjukkan kesedihan. 

“Prosesi Maatam menyimbolkan duka cita mendalam atas gugurnya Husain di medan perang. Kami berdoa bersama untuk arwah yang telah meninggal dan keselamatan bagi yang masih hidup," jelas Zulbakri.

Baca juga: Basalisiah Pertama: Dramaturgi Perang Karbala yang Hidup dalam Festival Tabuik 2025 di Pariaman

Kedua prosesi awal ini, bersama dengan Maarak Jari-Jari dan Tabuik Basalisiah yang akan segera berlangsung, membentuk sebuah rangkaian yang kohesif dalam menceritakan kembali peristiwa bersejarah tersebut. 

Zulbakri menekankan bahwa seluruh prosesi ini adalah bagian dari warisan budaya yang diwariskan secara turun-temurun dan tidak boleh dikaitkan dengan unsur mistis. 

Festival Tabuik 2025 diharapkan dapat terus menjadi jembatan bagi generasi muda untuk memahami sejarah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved