Berita Viral

Bukti Juliana Marins Tewas setelah Jatuh di Rinjani, Bukan karena Hipotermia Berhari-hari

Juliana Marins ternyata tewas 20 menit setelah jatuh di jurang Rinjani, bukan karena hipotermia selama berhari-hari.

Editor: Primaresti
Dok. Kansar Mataram
EVAKUASI JULIANA MARINS - Tim SAR gabungan melakukan upaya evakuasi, pada Senin (23/6/2025), untuk menjalankan misi penyelamatan Juliana Marins, turis Brasil yang jatuh ke arah kawah Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. 

Kekerasan tumpul itu pun menyebabkan adanya pendarahan dan kerusakan organ tubuh Juliana.

"Kalau hipotermia itu biasanya kita memeriksa di cairan bola mata. Nah karena jenazahnya sudah lama ya, itu jadi kita tidak bisa periksa hipotermia (dari cairan bola mata)," jelas Dokter Ida Bagus.

"Tetapi, kalau dilihat dari luka-luka yang ada dan pendarahan yang banyak, itu jadi hipotermia (jadi faktor penyebab kematian) bisa kita singkirkan ya. Jadi penyebabnya adalah kekerasan tumpul."

"Untuk sementara ya (penyebab kematian) itu adalah kekerasan tumpul yang menyebabkan patah tulang dan kerusakan organ dalam serta pendarahan."

Dokter Ida Bagus menjelaskan, seandainya seseorang meninggal karena hipotermia, maka diperlukan waktu yang lama sampai orang tersebut benar-benar meninggal.

Karena dalam tubuh kita, yakni di otak terdapat organ yang mengatur suhu tubuh kita.

"Jadi kalau seandainya hipotermia itu memang memerlukan waktu yang lama sampai orang itu meninggal ya karena di otak kita ada yang mengatur suhu tubuh."

"Jadi kalau suhunya dingin tubuh itu mengaturnya. Jadi untuk hipotermia itu dalam relatif yang lama (butuh waktu lama hipotermia membuat orang meninggal). Tergantung suhunya," jelas Dokter Ida Bagus.

Lebih lanjut, Dokter Ida Bagus menjelaskan dalam tubuh Juliana juga tak ditemukan adanya luka akibat hipotermia.

Biasanya jika orang mengalami hipotermia, maka ada luka pada ujung-ujung jari.

Luka tersebut biasanya berwarna kehitaman, dan luka ini tidak ditemukan di jasad Juliana.

Sehingga, bisa dipastikan hipotermia bukan penyebab meninggalnya Juliana.

"Mungkin saya dapat jelaskan bahwa untuk hipotermia, tanda-tanda adanya hipotermia itu luka-luka yang ditimbulkan tidak ada."

"Jadi luka-luka yang ditimbulkan oleh hipotermia itu adalah luka pada ujung-ujung jari."

"Jadi lukanya berwarna kehitaman ini tidak ditemukan berarti bisa kita katakan bahwa tidak ada hipotermia ya," tegasnya.

Baca juga: Profil Juliana Marins, Selebgram Brasil Viral Tewas di Rinjani, Presiden Lula Turut Berduka

Perjuangan Evakuasi Jenazah Juliana di Gunung Rinjani

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved