Penemuan Mayat di Padang Pariaman

Minta Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Padang Pariaman, Keluarga Bantah Septia Adinda Punya Utang

Keluarga Septia Adinda, korban mutilasi, membantah keras keterangan tersangka pembunuhan berantai yang menyebut adanya masalah utang piutang.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
KASUS PEMBUNUHAN MUTILASI- Ayah dari korban mutilasi yang bernama Dasrizal saat temui di rumah duka kawasan Balah Ilia Utara Lubuk aluang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (20/6/2025). Dasrizal menerangkan bahwa masalah utang piutang antara kedua pihak itu tidak mungkin. 

Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir mengungkap, cekcok utang antara SJ dan korban menjadi pemicu utama kejadian mengerikan pada Minggu (15/6/2025).

Kapolres menyebut, perbuatan keji pelaku ini berawal dari persoalan utang piutang antara keduanya sebesar Rp3.5 juta.

“Dari masalah utang itu, pelaku melakukan pembunuhan dengan menyekap korban,” ujarnya, Kamis (19/6/2026).

Proses penyekapan dilakukan pelaku hingga korban meregang nyawa.

Baca juga: Pelaku Mutilasi Sekap Korban hingga Tewas di Padang Pariaman, Lalu Dipotong Jadi 10 Bagian

Setelah itu barulah pelaku membawa korban ke sebuah kebun, lalu memotong tubuhnya hingga 10 bagian dengan parang.

Bagian tubuh itu dibuang pelaku di sepanjang aliran sungai Batang Anai.

Dua hari setelah tubuh itu dibuang pelaku, barulah ditemui potongan itu mengambang di tiga titik berbeda dengan jumlah empat potongan.

“Parang, kendaraan dan baju yang digunakan pelaku saat menjalankan aksi saat ini sudah kami amankan,” ujarnya.

Kata Tetangga Soal Pelaku

Pelaku mutilasi berinisial SJ alias W dikenal tetangga sebagai sosok yang sangat sibuk. Warga sekitar mengetahui W jarang menghabiskan waktu di rumahnya.

Menurut pengakuan tetangga, W pulang hanya untuk makan, tidur, atau beristirahat sebelum kembali beraktivitas.

Gusniati, salah seorang tetangga W, menjelaskan keseharian pelaku. Gusniati mengatakan W sering melewati rumahnya dan menyapa.

"Biasa saja anaknya, sering lewat, sering menyapa. Tapi ia memang jarang dirumah, karena sibuk bekerja. Kadang pulang kerja dari pabrik, ia langsung pergi ke sungai untuk menambang pasir. Jadi pulang itu kadang hanya untuk makan, tidur atau istirahat," terangnya, Kamis (19/6/2025).

Menurut Gusniati, pelaku W saat ini tinggal bersama keluarganya, namun orang tua dan saudaranya juga jarang berada dirumah.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mutilasi di Padang Pariaman Punya Saudara Kandung Pecatan Polisi

Gusniati juga mengaku bahwa dirinya terkejut mendengar kabar tersebut.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved